Allahu Akbar!!!
Setelah usai mengikuti pembekalan amalia tadris selama 3 hari kemarin, kini santri kelas akhir giat berlatih guna mempersiapkan segala sesuatunya dalam praktik mengajar nanti. Kegiatan amalia tadris berlangsung selama 2 minggu yang mencakup Kampus 1, Kampus 3 dan Cikarang. Setelah berkutat dengan pembuatan I’dad/RPP kini mereka siap diterjunkan menjadi guru selama 1 hari.
Adapun perasaan yang mereka rasakan selain senang karna mampu mencapai tahap ini, merekapun merasa dag-dig-dug jelang amalia tadris. Hal ini terlihat dan terpancar dari wajah para santri yang terus berusaha berlatih dan giat mempelajari I’dadnya masing-masing. Karna hakikatnya tak mudah menjadi guru, bukan hanya sekedar materi yang disampaikan tapi mereka juga harus mampu memiliki sifat dan karakteristik seperti halayaknya guru yang pastinya dengan mental yang kuat.
Setelah usai melaksanakan praktik mengajar di dalam kelas yang telah ditentukan oleh panitia, mereka bergegas pergi ke masjid guna melaksanakan kegiatan evaluasi. Koreksian maupun kritik dalam metode mengajar, sikap guru, materi dan bahasa yang digunakan semua akan dinilai langsung dari masing-masing kelompok. Tentunya hal ini dibimbing langsung oleh salah satu Ust/Usth yang telah ditunjuk.
Apa tujuan amalia tadris menurut santri kelas akhir?
“menurut saya tujuan diadakannya amalia tadris untuk santri kelas akhir adalah agar para santri belajar mengajar sejak dini, bersikap kritis dalam mengevaluasi diri sendiri maupun orang lain, bekal untuk mempersiapkan diri sebelum terjun di dunia masyarakat nantinya. Alhamdulillah saya senang sudah bisa mencapai dan melaksanakan kegiatan ini walaupun saya dan teman-teman seringkali merasa tegang, takut dan dag-dig-dug sebelum ujian amalia tadris berlangsung” ujar Hafifatul Farhanah santri kelas XII MA.
(WARDAN/Annisa)
