Digabungkannya Pembukaan DIC (Darunnajah Islamic Competition) diantara pertimbangannya adalah agar Pak Kyai bisa menghadiri Pembukaan Acara tersebut dan memberikan Sambutan. Kepanitiaan yang terpisah akan kesulitan jika pembukaan waktunya berbarengan, tentunya Pak Kyai hanya bisa menghadiri salah satu, Santri Putra atau Santri Putri. Sementara jika pembukaan waktunya dibedakan, kesulitan ada pada waktu. Mengingat padatnya agenda pada pecan tersebut.
Kehadiran Pimpinan Pesantren amatlah berarti dalam moment akbar tesrebut. Selain sebagai Pembukaan secara resmi Oleh Pesantren, nasehat-nasehat dan pesan-pesan Pak Kyai adalah hal penting yang perlu didapatkan. Sebagai motifasi dan bekal dalam menjalankan amanat tugas penyelenggaraan DIC, sehingga bisa berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
Dalam kesempatan sambutan di Grand Opening DIC, Pimpinan Pesantren menyampaikan beberapa Point tentang acara yang dilaksanakan selama empat hari tersebut. Diantaranya adalah sebagai berikut;
- Tidak UN bagi santri selain kelas 3 MTs bukan berarti libur, inilah bedanya pendidikan di pesantren. Pada saat santri Kelas 3 MTs menjalankan Ujian Nasional, maka santri lain mengikuti program yang cukup padat dan bermanfaat. Berbeda dengan sekolah di luar Pesantren, pada saat Kelas 3 MTs menjalankan UN, biasanya kelas 1 dan 2 nya diliburkan. Lalu apa yang akan mereka lakukan? Orang tua kadang tidak siap menjaga anaknya saat tidak masuk sekolah
- Bagi Orang Barat; Waktu adalah uang. Sementara bagi Orang Islam; Waktu adalah a’malul Khaer, kesempatan untuk beramal kebaikan, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk sesuatu yang bermanfaat. Libur bukan berarti tidak ada aktifitas apa-apa.
- Pendidikan itu tidak hanya belajar di kelas. Sebagaimana acara Perlombaan dan Kompetisi ini, ini adalah bentuk pelajaran di luar kelas. Bagaimana santri bisa menjalankan tugasnya dengan baik di kepanitiaan dan organisasi, dan bagaimana santri bisa berlatih dan ko-operatif serta sportif dalam mengikuti berbagai perlombaan yang edukatif
- DIC adalah bentuk praktek yang didapatkan di kelas dan di luar kelas. Kalau para santri hanya mendapatkan ilmu dari kelas tanpa mempraktekkannya di lapangan, tentu memiliki kelemahan dan tidak bisa meyakinkan dirinya (tidak membuat santri merasa Pede). Maka inilah waktunya untuk berunjuk gigi.
- Acara DIC butuh tenaga keras, kemauan keras, kesungguhan dan lain sebagainya. Tanpa kerja keras dan kesungguhan yang luar biasa, tentu acara ini tidak bisa berjalan dengan baik, akan berantakan dan berjalan alakadarnya.
- Kita ingat Firman Allah yang berbunyi: “Inna ma’al Usri yusro”, setelah kita bersusah payah, maka kenikmatan dan keberhasilan selanjutnya akan kita dapatkan. Kesuksesan sangat mustahil kita peroleh tanpa adanya usaha dan belajar dengan giat.
- Bagi santri Yang belum ada kesempatan menjadi panitia, khususnya santri kelas 1 dan 2 MTs, maka tunggu giliran. Ada waktunya nanti. ,maka Supaya jadi panitia yang lebih baik, pelajari kegiatan DIC hari ini. Apa kekurangannya dihindari dan kelebihannya dipelajari, optimalkan dan jadilah kalian menjadi penyelenggara lebih baik lagi dari hari ini
- Kemudian Prediksi jumlah tamu undangan yg bisa hadir, minta konfirmasi kehadiran saat memberikan surat undangan, sehingga panitia bisa memprediksikan juga anggaran buat pengeluaran konsumsi serta tempat duduk yang harus disediakan.
- Guru-guru di Pesantren saat ini banyak yang tidak bisa ikut hadir, mereka memiliki tugas menjadi pengawas UN, dan ada juga yang diminta untuk mengawas UN disekolah luar. Jadi memang tinggal beberapa saja yang bisa diundang
- Kekurangan pada acara hari ini adalah Waktu yg kurang tepat (tidak sesuai rencana), terlambat beberapa menit. Maka jadikan ini pelajaran buat kepanitiaan yang akan datang
- Diharapkan semua santri bisa ikut terlibat semuanya, jadilah santri aktif dan berpartisipasi. Jangan cuma jadi penonton. Ikutlah perlombaan, kalah/menang itu bukan tujuan utama.
Demikianlah point-point yang disampaikan oleh Pimpinan Pesantren pada acara pembukaan DIC, Senin 4 Mei 2015 di Lapangan basket kampus 1. Selain itu, Pak Kyai juga mendoakan agar para santri Kelas 3 MTs dan SMP yang tengah mengikuti Ujian Nasional, agar bisa mengikuti ujian deng baik dan dengan mendapatkan hasil yang memuaskan. [WARDAN/Deni]