Berhubung jumlah santri yang bertambah. Tahun ini Cidokom Team atau CT, sebuah istilah pramuka di Cidokom bagi satuan besar dalam gugus depan yang menggunakan koordinator, jika di Gontor pakai istilah POT atau Ponorogo Team, akan menambahkan satu CT. Baik putra maupun putri. Jadi yang awalnya 4 CT di putra, 4 CT di putri, akan menjadi 5 CT di putra dan 5 CT di putri.
Yang di mana tiap CT akan dipimpin oleh seorang kelas 5. Istilahnya bindep. Dan mampu memimpin lebih dari 100an orang, dari santri kelas 1 s/d kelas 5.
Membuat satuan-satuan kecil. Agar menghasilkan pemimpin-pemimpin baru. Karena begitulah pesantren yang bervisikan sebagai lembaga pencetak pemimpin.
Tidak hanya satuan pramuka. Namun juga asrama santri juga akan diperbanyak. Jika selama ini satu gedung dikatakan satu asrama. Namun sekarang tidaklah demikian. Contoh; asrama Istanbul yang berupa gedung berlantaikan 3. Maka akan ada Istanbul 1, Istanbul 2 dan Istanbul 3. Itu artinya akan memberi kesempatan lebih banyak santri menjadi pemimpin. Menjadi ketua asrama. Bahkan gedung Tunis yang hanya selantai, juga akan dibuat 2 asrama. Tunis 1 sisi barat. Dan Tunis 2 sisi timur. Lagi-lagi menghasilkan ketua asrama.
Kepemimpinan ini adalah sesuatu yang nyata. Dan dibutuhkan sepanjang zaman. Selagi masih ada makhluk hidup bernama manusia. Maka perwujudan dari pendidikan kepemimpinan bagi santri adalah dengan memfasilitasi adanya satuan-satuan atau kelompok-kelompok. Mempersilahkan santri belajar sambil melakukan. Istilah Inggrisnya learning by doing. Belajar memimpin dengan menjadi pemimpin.
Muhamad Towil Akhirudin