Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

STAI Darunnajah Jakarta Menyelenggarakan Kuliah Umum Prof Ali al-Ajin dari Yordania

Pada hari Selasa, 17 September 2019, di Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah Jakarta, telah berlangsung Kuliah Umum Prof. Dr. Ali Ibrahim Saud Ajin, Guru besar bidang Hadis di Universitas Al al-Bayt, Mafraq, Yordania dengan tema “Kesempurnaan sifat dan perilaku Nabi Muhammad yang sesuai dengan Kecerdasan Majemuk”, dihadiri oleh Wakil Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah Jakarta, Ust. H. Hendro Risbiyantoro, M.S., Civitas Akademik, serta santri kelas VI Tarbiyatul Mu’allimin wal Mu’allimat al-Islamiyah Darunnajah.

Dalam pidatonya, ia mengemukakan Teori Kecerdasan Majemuk yang telah dikemukakan oleh Howard Gardner, tokoh Pendidikan dan Psikologi asal Amerika Serikat, dimana Kecerdasan Majemuk tersebut terbagi menjadi 8 Kecerdasan.

1. Kecerdasan Linguistik, yaitu kemampuan dalam mengolah kata baik tertulis maupun terucap, kecerdasan ini harus dimiliki oleh penulis, penyair, jurnalis, pembicara, khatib, da’i.

2. Kecerdasan Logika Matematika, kemampuan dalam menghitung, algoritma dsb, kecerdasan ini harus dimiliki oleh ilmuwan, insinyur, arsitek, akuntan.

3. Kecerdasan Intrapersonal, kemampuan untuk memahami diri sendiri.

4. Kecerdasan Interpersonal (Sosial), kemampuan berinteraksi dan memahami orang lain, kecerdasan ini harus dimiliki oleh guru, penggiat sosial, komedian,dll.

5. Kecerdasan Ritmik, kemampuan dalam mengenali serta mengolah melodi dan nada, kecerdasan ini harus dimiliki oleh muadzin, qari dan pelantun nasyid.

6. Kecerdasan Visual Spasial, kemampuan dalam menghafal dan memperhatikan detail tata letak gambar dan wilayah serta menyampaikannya.

7. Kecerdasan Kinestetik, kemampuan dalam menggunakan tubuh secara terampil, kecerdasan ini harus dimiliki oleh atlet dan dokter bedah.

8. Kecerdasan Naturalis, kemampuan dalam mengenali dan menspesifikasi hewan dan tumbuhan yang ada di lingkungan.

Adapun satu kecerdasan lainnya yaitu “Kecerdasan Eksistensial” kemampuan dalam berfikir akan pra dan pasca penciptaan alam semesta.

Kecerdasan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah bagian dari akhlaknya, bahkan kecerdasan tersebut adalah asal usul atau sumber dari akhlaknya, sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Qadhi Iyyadh, penulis kitab Asy-Syifa bi Huquq al-Musthafa.

Imam Ibnu al-Jauzi, penulis kitab al-Adzkiya mengatakan, sumber utama kecerdasan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yang pertama adalah wahyu yang diberikan oleh Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yang kedua adalah kecerdasan dari diri nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahkan sebelum beliau diutus sebagai Nabi

Para orientalis mengatakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah orang yang jenius, karena tujuan mereka ingin memisahkan antara Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan wahyu yang diturunkan oleh Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

(M. Alkautsar Fatahillah & M. Yahya Ayyash, kelas 6E TMI)

Pendaftaran Santri Baru