Bagaikan anak panah yang meluncur dengan kencang dari busurnya, Pesantren Annur Darunnajah 8 terus mengalami perkembangan yang begitu pesat. Dan hari ini menjadi hari yang sangat berarti dengan kehadiran Kyai-Kyai Pimpinan Darunnajah dan Dewan Nadzir, dan yang sangat istimewa adalah kedatangan pimpinan sekaligus pendiri Darunnajah ditengah-tengah santri dalam acara kuliah umum pekan perkenalan Khutbatul Arsy.
Seluruh santri pun telah duduk rapih dan tenang dengan membawa buku catatannya masing-masing di aula satu dasawarsa, mereka sadar bahwa disiplin waktu merupakan salah satu budaya islam, yang kemudian diterapakan oleh pesantren. Pembelajaran tersebut tidak lain ialah salat 5 waktu tepat waktu, dan Pesantren Annur menjadikan salat 5 waktu sebagai kurikulum utama dalam sistem pendidikan TMI.
Acara pun dimulai pukul 07.00 tepat yang diawali dengan tilawah al qur’an kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan nasihat. Sambutan yang pertama pada kali ini disampaikan oleh KH. Mad Roja Sukarta beliau selaku Pimpinan Pondok Pesantren Darul Muttaqin, Parung Bogor dan juga salah satu anggota Dewan Nadzir. Dalam sambutannya beliau menegaskan bahwa santri adalah pejuang-pejuang Allah dimuka bumi ini dan jangan sampai seorang santri mensia-siakan waktu mudanya. “ pemuda hari ini, pemimpin masa mendatang.” Ujar Bapak Roja (biasa beliau disapa).
Selanjutnya sambutan yang kedua disampaikan oleh Dr.KH. Sofwan Manaf M.Si. Banyak sekali pesan dan nasihat yang diberikan beliau kepada para santri Thullabunnur, dan yang paling terpenting beliau sampaikan bahwa alasan berdirinya Pesantren Darunnajah ialah dakwah menyebarkan agama islam ke pelosok negri.
Acara pun semakin mencapai puncaknya ketika Kyai Mahrus Amin baru saja datang untuk kemudian meyampaikan sambutan dan juga nasihat untuk santri-santri. Tidak banyak nasihat yang disampaikan oleh Kyai Mahrus, karena keterbatsan kekuatan diumurnya yang semakin betambah, kita do’akan diumurnya yang menginjak kepala 8 atau tepatnya 79 tahun semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan kekuatan, karena atas jasanya telah berdiri Pondok Pesantren Darunnajah sebagai Pesantren yang menjadi tempat menyemai benih-benih pemimpin yang dibutuhkan oleh bangsa dan agama yang beliau rintis Bersama Kyai Abdul Manaf Mukhayyar (Alm) sebagai Wakif dan Letkol Purn Drs.H. Komaruzzaman (Alm) yang membantu melindungi Pesantren Darunnajah ketika itu.
Dan terakhir acara dilanjutkan dengan sesi perfotoan Bersama dengan para dewan guru dan santri, yang ditutup dengan do’a sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.