Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

“Mengupas Dasar-dasar Pendidikan Islam” Syekh Abdur Razaq dari Libya

Syekh Abdur Razaq Libya
Syekh Abdur Razaq Libya

[vc_row][vc_column][vc_column_text css_animation=”fadeInUp”]Ada yang berbeda dengan pertemuan di hari Rabu setelah subuh (20-02-2019) kali ini. Biasanya para guru single dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agam Islam Bogor selalu mengadakan pertemuan dengan Pimpinan Pesantren.

Tetapi, jadwal tersebut sudah diganti dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar bahasa dengan Syekh Ahmed Essam Abdelgayed El-Tamady yang termasuk Mat’buts Al-Azhar yang sedang mengajar di Pesantren Darunnajah 2 Cipining.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text css_animation=”bounceInRight”]Hal ini akan menjadi sarana utama untuk memperdalam bahasa. Seperti yang ditekankan oleh Syekh Ahmed, “Belajar Bahasa Arab adalah kewajiban, karena anda berada dalam lingkungan pendidikan, bahkan anda harus masuk kelas untuk mengajar dan menggunakan bahasa. Jadi, meskipun anda tidak ingin pergi ke Mesir, tidak ingin belajar menuntut ilmu di Al-Azhar, tetapi ada kewajiban untuk memperdalam bahasa”.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text css_animation=”bounceInUp”]Dan ada yang lebih menarik, karena salah satu teman Syekh Ahmed juga berkunjung ke Pesantren Darunnajah 2 Cipining dan berkesempatan memberikan ilmu barunya.

Syekh Abdur Razaq Libya
Syekh Abdur Razaq Libya

Beliau adalah Syekh Abdur Razaq dari Libya. Berikut adalah beberapa hal yang beliau sampaikan dalam pertemuan kali ini.

Terdapat dasar-dasar pendidikan yang perlu dijadikan pedoman untuk mendidik orang-orang muslim.

Pendidikan yang lebih utama adalah pendidikan yang dicontohkan oleh Rasulullah. Karena segala sesuatu yang beliau lakukan pasti mengandung pendidikan.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text css_animation=”bounceInLeft”]Mulai dari makan, minum, berbicara, dan lain sebagainya. Sehingga, para sahabat yang melihat maupun mendengarkan parkataan Rasul, segera mengkabarkan kepada sabahat-sahabat yang lain.

Pendidikan sangat membutuhkan perhatian yang khusus. Seperti contoh yang sering dilakukan oleh Pesantren Darunnajah 2 Cipinig melalui para guru kepada para santrinya.

Yaitu, setiap subuh selalu mengadakan ta’lim (pertemuan dengan guru dan membahas ilmu pengetahuan agama), setelah belajar malam selalu mengadakan evalusi, dan masih banyak lagi.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text css_animation=”slideInDown”]Hal tersebut diibaratkan sebagai bensin yang dibutuhkan oleh sebuah mobil untuk bahan bakar. Begitupun para santri yang sangat membutuhkan motivasi untuk terus maju.

Dan setiap perhatian yang ada, disampaikan dengan sangat detail. Sehingga tujuan pendidikan dapat dilakukan dengan maksimal.

Sunnahnya adalah, barang siapa yang datang untuk menuntut ilmu, maka pasti dia akan sukses. Dan barang siapa yang tidak mau datang untuk menuntut ilmu, maka dia tidak akan sukses.

Dalam pendidikan, juga diperlukan motivasi dan hukuman agar seimbang. Setiap dari kita pasti belum mengetahui apapun, maka belajarlah untuk mengetaui semua itu.

Seorang hamba yang didalam hatinya terdapat kalimat لاإله إلاّ الله maka dilarang baginya untuk masuk neraka.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text css_animation=”zoomInUp”]Jika hidup kita hanya terisi dengan bermain dan bersenda gurau maka orang tersebut tidak pernah menuntut ilmu.

Ada juga metode diskusi yang sering dilakukan Rasulullah ketika akan memecahkan masalah. Seperti contoh, ada seorang pemuda yang melakukan zina, datang kepada Rasul.

Rasulullah tidak langsung memberikan hukuman kepadanya, akan tetapi, beliau mengajak pemuda tersebut untuk berkomunikasi dan bercerita serta menjelaskan apa penyebeb dia melakukan zina tersebut.

Meskipun pada akhirnya pemuda tersebut harus mendapatkan hukuman yang sesuai dengan apa yang dia perbuat. (WARDAN/Mbafer)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Pendaftaran Santri Baru