Selasa sore (27/8/19) suasana masjid jami’ Darunnajah yang berlokasi di kampus 1 Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor tampak lain dari hari biasanya.
Bakda Ashar sebelum belajar untuk ujian tengah semester pertama, biasanya mereka menyimak Ta’lim atau Kultum dari ustadz senior. Namun sore itu menjadi spesial dengan hadirnya Syekh Dr. Riyadh Ahmad Diyab yang berasal dari Suriah.
Syekh Riyadh merupakan Alumnus UIM atau Universitas Islam Madinah Jurusan Fiqh dan mempunyai kelebihan bisa melantunkan bacaan alquran seperti imam-imam terkenal di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan lainnya.
Saat ini syekh menjadi Dosen di Pesantren Tinggi Maghfirah, Kampung Maghfirah, Caringin Bogor yang diketuai Al Ustadz Nama Lengkap, Wildan Abdul Malik, Lc., M.Si. Adapun pendiri Pesantren Maghfirah adalah DR. Ahmad Hatta, MA.
Adalah Al Ustadz Faruq Abshari, S.Pd.I, salah-satu Pengawas Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor merupakan kawan Al Ustadz Wildan Abdul Malik sebagai sesama alumni Pondok Modern Darussalam Gontor.
Dengan sababiyah dan wasilah keduanya maka Syekh Riyadh berkesempatan hadir memberikan motivasi kepada para santri Darunnajah 2 Cipining Bogor.
Didampingi juga oleh Kepala Biro Pengasuhan Santri, Al Ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom, S.H.I, syekh Riyadh memaparkan 5 kiat menghafal Al Qur’an dan 7 kiat menjaga hafalan tersebut.
Dalam Bahasa Arab Fusha syekh menjelaskan secara full spirit tanpa terjemahan Bahasa Indonesia. Para santri tampak sangat antusias sehingga durasi yang rencanakan hanya 15 menit menjadi 30 menit.
Lima kiat menghafal Al Qur’an yang dijelaskan syekh Riyadh adalah:
- Niat yang ikhlash dalam menghafal Al Qur’an karena Allah SWT semata, Lillaahi Ta’aalaa.
- Perbanyak do’a kepada Allah SWT agar dimampukan dan istiqomah dalam menghafal Al Qur’an.
- Menghafal dengan disimak oleh ustadz yang mutqin hafalan Al Qur’an.
- Menghafal sedikit demi sedikit.
- Menghafal pada waktu terbaik untuk hafalan yakni dari sepertiga malam sampai terbit Matahari
Adapun 7 kiat menjaga hafalan Al Qur’an adalah:
- Bersyukur kepada Allah SWT karena mendapat kemuliaan dipilih Allah SWT menghafal dan menjaga kalamNya.
- Memperbanyak do’a agar Istiqomah dalam menjaga hafalan Al Qur’an.
- Diulang-ulang hafalan dalam Sholat.
- Mengulang hafalan dalam waktu yang baik yakni bakda Ashar sampai Magjrib.
- Memahami apa-apa yang dihafalkan (tadabbur).
- Mengajarkan hafalan Al Qur’an kepada yang lain.
- Mengamalkan kandungan Al Qur’an.
Sebelum penutupan, syekh juga menganjurkan agar para santri gemar mendengarkan bacaan Al Qur’an para imam dan qori dunia yang masyhur karena dapat menambah semangat dan kelezatan dalam menghafal Al Qur’an.
Syekh juga melatunkan beberapa ayat Al Qur’an dengan nada yang biasa dibaca oleh Imam Hudzaifi (Imam Masjid Nabawi) dan Imam Sudais (Imam Masjidil Haram).
Para santri tampak terpukau sehingga diakhir bacaan syekh semuanya menyebut lafadz Allaah.
(WARDAN/Mr.MIM).