Sungguh indah Allah memanggilmu…
Suhu Cairo yang super dingin hari ini, terasa lebih hangat dari biasanya. Hangat karena ratusan orang berbaris mensholatkan jenazah seorang kiai yang insya’a Allah disebutkan para malaikatnya di langit dan penjuru bumi, beliau adalah K.H. Azhari Baedlawie Talam, salah seorang anggota Dewan Nazir (Pembina) Yayasan Darunnajah tempat saya 6 tahun belajar di salah satu pesantren Cabangnya.
Sehari sebelumya (8/1/19) saya dikagetkan dengan pesan di WA group IKPDN Mesir tentang info bahwa rombongan Pak Kiai Azhari tiba di Cairo dan beliau dinyatakan wafat saat tiba di bandara Cairo selepas melaksanakan umroh.
Setelah menyelesikan urusan kantor, saya bergegas menuju home stay rombongan untuk berta`ziah menemui keluarga almarhum, rombongan sedianya akan melaksanakan ziarah di Mesir, 8-10 Januari 2019.
Menurut keluarga yang menemani bapak memang sebelum berangkat umroh plus Mesir sudah berpesan bahwa jika wafat di Mekah atau Mesir agar dimakamkan di mana beliau wafat.
Saya lihat istri dan keluarga almarhum sangat tegar dengan musibah ini. Karena saya yakin mereka sangat bahagia menjadi saksi perjalanan bagaimana Allah menjemput almarhum.
Sesuai nama beliau seakan Allah ingin menjadikan masjid Al-Azhar Cairo menjadi tempat beliau disholatkan oleh ratusan santri yang pada hari itu sedang melaksanakan ujian dan banyak yang hadir, jika pada hari biasa mungkin jama’ah tidak sebanyak masa-masa ujian. Allah sudah mensucikan beliau terlebih dahulu setelah ibadah umroh. Sungguh kematian yang indah.
Tidak hanya itu, menurut staf sdr. Hafez dari KBRI Cairo yang kebetulan menemani beliau di bandara, setelah pesawat landing di Cairo, beliau keluar pesawat dan ingin melaksanakan sholat Shubuh, beliau menggunakan kursi roda maskapai diantar ke tempat wudhu.
Setelah beliau wudhu dan dibawa keluar kamar kecil, Hafez mendengar beliau mengucapkan dua kalimat syahadat dan tiba-tiba beliau memejamkan mata, subhanallah.
Proses pengurusan jenazah pun saya rasa sangat mudah dan cepat, KBRI Cairo langsung mendapatkan makam yang bersedia dipakai untuk mengubur jenazah, karena warga Indonesia di Mesir belum memiliki tempat pemakaman sendiri, ketika ada WNI yang wafat harus mencari muhsinin Mesir yang bersedia menerima jenazah.
Almarhum Kyai Azhari sangat dimudahkan dan diberikan tempat yang layak. Almarhum dimakamkan tidak jauh dari Kawasan Masjid dan Makam Imam Syafii. Yang istimewa lagi beliau dimakamkan di makam yang terbilang baru, tidak ada jenazah lain sebelumnya, sehingga ketika pintu makam dibuka tidak tercium bau mayat lain.
Ketika saya angkat jenazah beliau dari peti menuju liang lahat juga sangat ringan. Subhanallah..
Alhamdulillah putra beliau bisa masuk ke dalam ruangan makam dan mengazankan dan mentalqin sang ayah.
Insa’aAllah beliau wafat husnul khatimah, dan semoga kita semua diwafatkan Allah dalam keadaan husnul khotimah pula.
اللهم ارزقنا حسن الخاتمة
Drs. K.H. AZHARI BAEDLAWIE TALAM
Anggota Dewan Nazir (Pembina) Yayasan Darunnajah
Lahir di Cirebon, 15 Mei 1942
Wafat di Cairo, 8 januari 2019 (usia 76 Tahun)
Disholatkan di Masjid Al-Azhar Cairo pada hari Rabu, 9 Januari 2019 oleh ratusan santri Al-Azhar Cairo.
Ditulis oleh Abu Hanif Fakhri
Alumni Darunnajah/mahasiswa Al Azhar Cairo
(DN.COM/almas_khalishah)