Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menghadiri serta menutup langsung rangkaian acara Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ) Ke-4 Tingkat ASEAN, di Gedung Olahraga (GOR) Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta, Senin 12 November 2018.
Adapun yang ikut serta menghadiri acara ini diantaranya adalah Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Prof. Dr. H. Muhammadiyah Amin, M.Ag.., Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, H. Saiful Mujab, M.A., Direktur Yayasan Pendidikan Al-Quran Doha Qatar, Dr. Abdullah bin Umar al-Bakri, Direktur Qatar Charity Indonesia, Syaikh Karam Zainhoum Hassan Aly dan tamu undangan lainnya.
Musabaqoh Hifdzil Qur’an yang telah berlangsung sejak hari Sabtu, 10 November 2018 – Senin, 12 November 2018. Dengan jumlah 300 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, serta negara-negara ASEAN yang juga mengikuti lomba ini diantaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja dan Philiphina.
Pada kesempatan ini Bapak Hidayat Nur Wahid diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan kepada para peserta penghafal al-qur’an dan seluruh santri Darunnajah yang hadir dalam acara penutupan Musabaqoh Hifzhil Qur’an ke-4 tingkat ASEAN ini. Tidak hanya itu, beliau juga diberikan kesempatan langsung menguji hafalan Alquran beberapa peserta. “Luarbiasa para santri-santri peserta ini terutama dari Indonesia. Acara ini sangat kami dukung sebagai pribadi dan lembaga MPR,” katanya.
Dalam ungkapannya, saat ini, bangsa Indonesia dibombardir berita-berita dan kabar seputar perbuatan aneh serta negatif yang dilakukan anak-anak muda Indonesia. Di antaranya pergaulan bebas, radikalisme, kejadian-kejadian memalukan, serta tingkah sekelompok anak muda yang gemar mabuk dengan meminum air rendaman pembalut wanita.
“Kegiatan anak muda seperti MHQ 2018 ini diharapkan akan menghilangkan image jelek dan pandangan-pandangan jelek publik nasional dan global terhadap anak-anak muda Indonesia. Jadi semestinya kegiatan bagus yang melibatkan anak-anak muda ini harus lebih diviralkan seluas-luasnya.” ujarnya dengan tegas.
Diakhir sambutannya, beliau berpesan agar MHQ ini dijadikan fase penting, yakni mengamalkan Al-Quran secara sungguh-sungguh, sehingga menjadi wasilah yang luar biasa, yaitu menghadirkan masyarakat yang utama, masyarakat yang menghadirkan kesejukan, serta kerahmatan, bukan menghadirkan ketakutan.
(DN.COM/almas_khalishah)