Sebuah Pondok Pesantren khususnya Pesantren Modern rata-rata memiliki visi besar yang sama, yakni mencetak kader-kader pemimpin umat yang Mutaffaqqih fiddiin atau yang memiliki pemahaman mengenai Agama.
Begitu pula halnya di Pndok Pesantren Nurul Ilmi Darunnajah 14. Maka tak aneh di Pondok Pesantren selalu di tepa dan dibina dengan ujian-ujian yang meningkatkan mutu karakter diri, setelah melawati fase-fase pendidikan dan ujian-ujian yang ada, maka akan sampailah pada gerbang, yaitu pintu awal untuk berkecimpung di ruang lingkup masyarakat atau istilah singkatnya kelulusan. setelah itu menjadi Alumni pesantren yang memiliki tanggung jawab atas kemaslahatan umat. Ada 3 jenis Alumni sebenarnya, diantaranya ialah :
- Alumni seperti batu licin
Ini adalah Alumni yang sama sekali tidak meresap pendidikan dan keilmuan yang ada di pesantren, malah ia merasa menyesal telah masuk pondok pesantren. Merasa tak berguna dan buang-buang waktu
- Alumni seperti batu karang
Alumni ini bagaikan batu karang yang ada di pantai terkena air kemudian menyimpan sedikit hanya untuk dirinya sendiri
- Alumni seperti tanah subur
Model Alumni seperti ini adalah orang yang telah mampu menangkap pendidikan yang diberikan dan diajarkan di Pondok Pesantren. Kemudian bagus untuk ditanami apapun dan mampu menjadi manfaat bagi orang-orang yang membutuhkan
Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan yang sangat ideal. Menurut Ernest Douwes Dekker, patriotisme indonesia akan hilang jika pesantren tidak ada karena pesantren mengajarkan keikhlasan dan ketaqwaan sehingga terciptalah jiwa patriot yang berani, karena pesantren itu bagaika benteng negara.
Maka berbanggalah dan bersyukurlah jiak anda ingin menjadi Alumni Pondok Pesantren (DIF)