Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Sukses Ujian Dengan Gaya Belajar Yang Tepat

Guna melihat tingkat pemahaman dan penguasaan sebuah materi pelajaran, kegiatan yang dilakukan adalah ujian (ulangan). Dalam sekolah contohnya, ujian dilaksanakan beberapa tahapan, seperti ujian harian, ujian kompetensi, ujian midsemester, ujian akhir semester, dan ujian lainnya.

DSC_0276Banyak pelajar (baca:santri) yang belum memperhatikan ujian ini. Namun biasanya, bisa jadi ujian adalah hal-hal yang ditakuti karena ketidaksiapan santri dalam menguasai materi pelajaran. InsyaAllah dengan diawali dari kualitas catatan yang baik dan rapi, metode belajar juga hendaknya diketahui agar proses belajar semakin mudah dan menyenangkan.

Para sahabat dan ulama memiliki cara-cara jitu dalam belajar. Berikut beberapa tips belajar ala ulama. Para sahabat dan alim ulama terdahulu belajar dengan cara talaqqi (berhadapan langsung dengan guru). Bukan dengan metode filologi semata (mempelajari kitab secara mandiri). Walaupun perintah belajar itu sifatnya fardhu ‘ain, namun dengan mengikuti tertib yang diajarkan seorang guru akan mendatangkan keberkahan.

Sekh Nawawi Al Bantani belajar secara talaqqi kepada Sekh Sahal Banten dan Sekh Yusuf Purwakarata kemudian melanjutkannya di Makkah Mukarramah kepada Imam Masjidil Haram Syekh Ahmad Khatib Sambas, Abdul Ghani Bima, Yusuf Sumbulaweni, Syekh Nahrawi, Syekh Ahmad Dimyati, Ahmad Zaini Dahlan, Muhammad Khatib Hambali, dan Syekh Abdul Hamid Daghestani.

Para Ulama salaf mencari ilmu syar’i dengan semangat dan bersungguh-sungguh, tekun belajar dan memberikan seluruh waktunya untuk menulis, menghafal, dan mengarang. Hingga akhirnya, ilmu syar’I menjadi kenikmatan dan surga pun mereka rasakan.

Ibnu Uqail menceritakan ketekunannya dalam membaca dan meraih ilmu. Beliau berkata, “Sesungguhnya tidak halal bagiku untuk menyia-nyiakan sedikit dari waktuku tanpa faedah, hingga bila lisanku berhenti dari belajar menghafal dan berdiskusi, mata aku berhenti dari membaca buku, maka aku menggunakan pikiranku ketika istirahat. Aku tidaklah bangun kecuali sudah terlintas dalam benakku apa yang akan aku tulis. Aku merasakan semangat belajar ilmu ketika berusia delapan puluh tahun melebihi semangat yang aku rasakan ketika berusia dua puluh tahun.”

Imam Nawawi pada awal belajarnya, setiap hari membaca dua belas buku pelajaran kepada para gurunya lengkap dengan penjelasan dan koreksiaannya. An-Nawawi berkata, “Aku mengomentari semua yang berkaitan dengan penjelasan-penjelasan kitab yang sulit, atau kalimat-kalimat dan tata bahasa yang sulit. Allah memberikan barakah pada waktuku dan kesibukkanku, serta membantuku.”

Imam Nawawi tidak pernah menyia-nyiakan waktunya, baik di waktu malam atau siang, dan hanya menyibukkan dirinya dengan ilmu. Bahkan ketika beliau berjalan, beliau terus mengulang-ulang ilmu yang telah dihafalnya, atau membaca buku yang ditelaahnya sambil berjalan. Beliau makan hanya sekali dalam sehari semalam, yaitu setelah Isya’ di waktu akhir dan beliau minum hanya sekali di waktu sahur.

Sebagian diantara mereka, karena giatnya memanfaatkan waktunya, bahkan tidak meninggalkan menuntut ilmu ketika di dalam kamar kecil (WC) sekalipun. Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata, “Imam Majduddin bin Taimiyah, apabila beliau masuk WC untuk membuang hajat, beliau berkata kepada orang-orang yang berada di sekitarnya, ‘Bacalah kitab ini dan angkatlah suaramu!’ “ Ibnu Rajab berkata, “Hal itu menunjukkan kuatnya semangat dalam belajar ilmu dan meraihnya serta dalam menjaga waktunya.”

Sebagian ulama salaf, karena bagitu semangatnya dalam belajar, mereka tetap belajar ketika mereka makan. Ibrahim bin Isa Al-Muradi berkata, “Saya tidak pernah melihat orang yang lebih rajin dalam menuntut ilmu melebihi Al-Hafidz Abdul Azhim Al-Mundziri. Saya bertetangga dengannya ketika di madrasah di Kairo selama dua belas tahun, dan rumah saya berada di atas rumahnya. Saya tidak pernah bangun di waktu malam, kecuali saya mendapatkan lampu dirumahnya menyala. Beliau menyibukkan diri dengan belajar dan menulis. Sampai ketika beliau makan dan minum, kitabnya selalu berada didepannya, beliau membaca dan menelaahnya.”

Selain itu, ada pula para cara belajar para ilmuwan seperti Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, dll. Beginilah rumus belajar mereka:

  • Jangan Terpaku Pada Keadaan
    Tidak seharusnya seseorang berfikir karena miskin lalu tidak mau menimba ilmu. Orang hebat tidak pernah berpikir seperti demikian. Detiap orang hemdaknya memiliki tekad yang kuat untuk belajar. Belajar dengan tekun tanpa menghiraukan biaya, dan pada akhirnya juga beasiswa akan didapat.
  • Percaya Dengan Kemampuan Sendiri
    Walaupun menurut Anda banyak orang yang berkemapuan di atas Anda, kejarlah kemampuan mereka karena pada awalnya juga mereka (orang-orang hebat) berangkat dari nol.
  • Bekerja Keras & Tidak Berkecial Hati
    Pada bidang pelajaran apapun kejeniusan hanya berlaku 1% keberuntungan 4% dan 95% sisanya adalah faktor kerja keras.
  • Berdo’a dan Bertawakal
    Ada kata-kata bijak yang berbunyi, ‘Berdo’a tanpa berusaha itu sifat orang bodoh. Berusaha tanpa berdo’a itu sifat orang sombong.’ Jadi, imbangi bakat yang kita miliki dengan mengingat tuhan kita (Allah) dengan Do’a dan tawakkal tanpa berhenti berusaha.

Selanjutnya, secara umum tips belajar  juga dapat disesuaikan sesuai berikut. Kapan waktu yang tepat agar hasilnya juga maksimal?

Setiap orang bisa menentukan sendiri kapan waktu yang paling tepat untuk belajar. Apakah memilih pagi, sore atau malam hari. Semua sesuai dengan kondisi yang ada. Sebaiknya cara belajar yang baik di lakukan setiap hari, walaupun dengan waktu yang tidak lama. Misalnya 1 atau 2 jam setiap hari.

Banyak sekali murid-murid sekolah saat ini belajar ngoyo hanya jika ada ulangan atau ujian. Waktu yang paling tepat untuk belajar bisa disesuaikan dengan mood dan toleransi tubuh kita. Tidak harus setiap malam. Kalau kita jam 8 atau jam 9 malam sudah merasa mengantuk bisa memilih waktu sore atau sehabis Maghrib.

Jadi waktu belajar seseorang memang tidak bisa sama. Yang penting jangan terlalu memaksakan atau memporsir belajar hingga larut malam karena biasanya hasilnya juga tidak akan bisa maksimal.

Berikut tips-tips belajar untuk menghadapi ujian:

  • Belajar Kelompok

Bosan belajar sendirian? Coba saja belajar secara kelompok bareng teman. Belajar kelompok merupakan salah satu belajar yang baik dan efektif. Dengan belajar kelompok kegiatan belajar akan menjadi sangat menyenangkan karena ada temannya. Belajar secara kelompok sebaiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar bisa termotivasi dan ketularan pintar.

  • Coba Rajin Membuat Catatan Atau Intisari Dari Pelajaran

Setiap bab pelajaran selalu ada bagian-bagian yang penting. Nah bagian yang penting ini sebaiknya dibuat catatan di buku tersendiri. Cara belajar yang baik dengan merangkum bahan atau materi pelajaran juga sangat berguna saat menghadapi ujian. 

  • Selalau Disiplin Dan Tekun Dalam Belajar

Yang penting di sini adalah kualitas belajarnya. Walaupun hanya 1-2 jam sehari tapi kalau di lakukan setiap hari pasti akan lebih baik dari pada belajar dalam waktu yang sangat lama pada waktu tertentu saja. Misalnya hanya belajar kalau ada ulangan atau ujian saja.

  • Bertanya Kalau Belum Paham

Biasanya saat guru selesai membahas satu mata pelajaran akan bertanya pada murid muridnya. Apakah sudah jelas? Jangan ragu dan takut untuk bertanya kalau memang kurang paham atau kurang mengerti.

  •   Hindari sikap tidak jujur

Sekarang ini banyak siswa membuat catatan untuk mencontek saat ada ulangan atau ujian. Dengan belajar dengan jadwal yang teratur seorang murid akan selalu siap jika ada ulangan dadakan dan tidak perlu mencontek. Bagaimana dengan cara belajar yang baik diatas mungkin masih belum bisa meningkatkan hasil belajar Anda?

  • Ciptakan suasana yang kondusif

Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk belajar. Cara ini merupakan salah satu cara belajar yang baik karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu benar-benar dipahami, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga tidak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan tidak penat dalam belajar.

  • Lihat garis besarnya dahulu

Tips cara belajar yang baik dengan melihat garis besar materi. Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jika membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.

  • Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat

Cara belajar yang baik dengan teknik kemampuan mengingat. Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.

  • Belajarlah dengan tekun dan rutin.

Tips cara belajar yang baik dan paling ampuh adalah dengan tekun dan rutin. Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun  hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar yang baik seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.

Semoga bermanfaat!!! (red)

Pendaftaran Santri Baru