“Cita-cita ku ingin manjadi seorang ustadz yang jago ceramah dimana-mana” Begitulah ungkap Nadhif Asykar zarif Kelas 2 MI asal Bintaro yang telah berkesempatan mempersembahkan sebuah pidato berjudul “Pentingnya Menuntut Ilmu” dalam Wisuda Hifdzh Qur’an Ke-4 dan Gebyar Kesenian Santri Cilik pada Sabtu malam, 07 April 2018 di Aula Kampus 3 Putra.
Penyampaian yang lugas serta energik berhasil menarik perhatian para audience. Semua mata tertuju pada panampilannya. Bahkan Dua Syaikh Mesir (Syaikh Ahmed Essam Abdelgayed Altamady) dan Yaman (Dr. Ismail Ahmad Ali) yang menjadi tamu undangan juga terpukau, meskipun tidak mengerti bahasa indonesia, tetapi dalam isi pindatonya, Nadhif sering menyampaikan mahfudzot (kata-kata mutiara dalam bahasa arab) serta beberapa hadist yang berkaitan dengan pentingnya menuntut ilmu.
Berikut kita simak isi pidato Nadhif Asykar zarif Kelas 2 MI yang sering disebut sebagai Singa Podium. Pidato hanya 6 manit tetapi sangat berkesan.
Didalam Islam mencari ilmu itu diwajibkan, dalam hadist disebutkan
طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
“Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu Abdil Bari)
Bapak Ibu, Muslim bukan…?
Karena kita seorang muslim berati kita wajib menuntut ilmu, berapapun usianya. Masih muda, atapun sudah tua. Kita harus tetap menuntut ilmu. Bahkan sejak bayipun kita juga punya kewajiban untuk menuntut ilmu.
Saya akan menyampaikan salah satu kata-kata mutiara yang cocok dengan kata-kata saya tadi
أُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَحْدِ إِلَى اللَّهْدِ
“Tuntutlah ilmu dari buayan sampai liang lahat”
Allah juga akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu loh…
Allah berfirman dalam surat Al-Mujadalah Ayat 11 yang artinya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
Selain itu kita juga harus bersaing dengan bangsa barat dengan ilmu yang kita miliki, agar kita tidak mudah terpengaruh oleh bangsa barat.
Kalo dibayangkan, bangsa barat jarang ada yang bisa kita contoh sebagai umat muslim, jarang ada yang muslim, mu’min, muhsin, apalagi huffadz
Iiihhhh…. jarang ada yang bisa kita contoh sebagai seorang muslim. Kalo tidak mau terpengaruh oleh mereka maka kita harus bersaing memakai ilmu kita, agar tidak mudah terpengaruh oleh bangsa barat.
Saya akan menyampaikan tiga kata mutiara dan satu hadits sebelum saya turun panggung
من جدّ و جد
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia”
العلم بلا عمل كالسجر بلا ثمر
“Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tak berbuah”
آفَةُ الْعِلْمِ النِّسْيَانُ
“Bencana ilmu itu lupa”
(مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ وَ مَنْ أَرَادَ ْالآخِرَةِ فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ وَ مَنْ أَرَادَ هُمَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ (رواه الطبراني
“Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu,
dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu,
dan barang siapa yang
menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu” (HR. Thabrani)
Demikianlah penampilan sekaligus isi pidato dari teman kita Nadhif Kelas 2 MI, semoga bisa menginspirasi teman-teman dirumah ya. Selamat berkarya dengan bakatmu. (WARDAN/Mbafer)