Pesantren Darunnajah 11 Al-Barokah Bengkulu terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan para santri. Salah satu upayanya adalah melalui pelaksanaan ujian lisan yang menjadi bagian penting dalam proses evaluasi pembelajaran. Ujian ini bertujuan tidak hanya untuk mengukur pemahaman materi yang telah dipelajari, tetapi juga untuk melatih kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri santri.
Berbeda dengan ujian tertulis yang menitikberatkan pada penguasaan teori, ujian lisan menuntut santri untuk menjelaskan dan menguraikan pemikiran mereka secara langsung. Dalam prosesnya, para santri dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang menantang dan situasi yang memerlukan jawaban spontan, logis, serta terstruktur.
Menurut Ustadzah Nikmah, salah satu penguji, ujian lisan memberikan manfaat yang tidak bisa didapatkan dari ujian tertulis. “Melalui ujian ini, kami dapat melihat sejauh mana pemahaman santri terhadap materi dan bagaimana mereka menyampaikan gagasan dengan bahasa yang baik. Ini juga melatih keberanian mereka untuk berbicara di depan orang lain, sesuatu yang sangat penting bagi masa depan mereka,” ungkapnya.
Proses ujian ini berjalan dinamis. Meskipun banyak santri yang awalnya merasa gugup, kebanyakan dari mereka berhasil mengatasi rasa takut dan tampil dengan percaya diri. Rizky Hasibuan, salah satu santri, mengakui bahwa ujian lisan memberikan pengalaman baru baginya. “Awalnya memang gugup, tetapi lama-kelamaan saya merasa lebih nyaman. Ujian ini membantu saya berpikir cepat dan berbicara lebih terstruktur,” ujarnya.
Pelaksanaan ujian lisan ini sejalan dengan visi Pesantren Darunnajah 11 Al-Barokah Bengkulu untuk mencetak generasi santri yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis dan keterampilan komunikasi yang mumpuni. Hal ini dianggap penting dalam mempersiapkan santri menghadapi tantangan dunia modern.
Dengan metode seperti ini, Pesantren Darunnajah 11 Al-Barokah Bengkulu berharap para santri mampu menjadi individu yang percaya diri, cerdas, dan siap berkontribusi dalam berbagai bidang, baik di ranah keagamaan maupun di tengah masyarakat luas.