Tips Kelima Ala KOPDAR Mari Bercocok Tanam Saat di Rumah Aja
Pada bulan terakhir ini sejak diberlakukannya lockdown di beberapa daerah dan bahkan sudah taraf internasional karena merebaknya penyebaran covid-19 membuat sebagian besar masyarakat harus tetap tinggal di rumah aja.
Mau tidak mau, dengan atau tanpa terpaksa.
Tentu ini akan menjadi hal yang sangat membosankan dan juga membuat bete bagi yang nota bene adalah pekerja dan pegawai di luar rumah.
Sebenarnya ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan untuk menanggulangi kebosanan yang melanda yang bisa dilakukan disekitar rumah.
Salah satunya yaitu bercocok tanam.
Biasanya setiap rumah memiliki taman atau bagian belakang rumah yang berupa kebun atau lahan kosong.
Nah untuk menghilangkan kebosanan kita dirumah aja alangkah baiknya jika kita manfaatkan taman, kebun dan lahan kosong yang ada dengan bercocok tanam.
Dan gak harus luas juga kok. Lantas bagaimana yang rumahnya tidak memiliki taman ataupun kebun? Itu soal mudah.
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan yaitu kita bisa menanam sayuran seperti kangkung, bayam sawi tomat dan yang lainnya menggunakan kaleng biskuit bekas, ember bekas, bekas tempat minyak atau bisa juga dengan polibek dan pot bunga.
Caranya yaitu siapkan bibit sayuran yang ingin ditanam. Kemudian siapkan bahan materialnya yaitu tanah dan pupuk organik atau bisa juga dengan pupuk kandang. Tanah dan pupuk organik atau pupuk kandang bandingannya 1 per 1.
Kemudian dicampur. Lalu masukkan kedalam tempat bekas, polibek, atau pot. Kemudian disiram dan masukan atau semaikan bibit sayuran yang telah disiapkan diatas tanah yang telah dicampur pupuk organik atau pupuk kandang tadi.
Ingat saat proses ini bibit jangan terlalu padat atau rapat agar proses pertumbuhannya bagus.
Setelah disemai ditutup lagi dengan tanah yang telah dicampur pupuk organik atau kandang dengan tebal kira-kira 0,5 cm. Mudah bukan?.
Selain menanam sayuran bisa juga kita menanam buah-buahan.
Yang tentunya berbuah nya membutuhkan waktu yang lama. Tapi tidak mengapa.
Karena ketika berbuah bisa jadi yang menikmati adalah anak cucu kita.
Seperti yang diceritakan dalam mutholaah ketika ada seorang kakek yang usianya sudah tua menanam pohon lalu ditanya oleh seseorang: “Untuk apa kakek menanam pohon buah itu sedangkan kakek usianya sudah tua dan pasti tidak akan menikmati hasilnya”.
Lantas sang kakek pun menjawab: “Aku menikmati hasil tanaman orang sebelum aku, dan aku menanam untuk orang setelahku” .
Itulah kira-kira sebuah ungkapan yang memiliki makna yang sangat perlu untuk kita teladani. Kita saat ini menanam untuk orang-orang setelah kita.
Dan sama dengan kita. Kitapun
menikmati hasil tanaman orang-orang sebelum kita. Dan begitu juga dengan sabda Rasulullah Saw yang dimana beliau bersabda:
“Walaupun kiamat sudah diambang pintu jika ditanganmu ada tunas maka tanamlah”.
Dengan hadits tersebut kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah bahwa menanam adalah sebuah pekerjaan yang sangat mulia.
Bahkan tidak ada batasan dalam hal menanam. Kendatipun kiamat sudah diambang pintu jika kita memiliki bibit, ataupun biji maka tanamlah.
Maka dengan keadaan kita dimasa lockdown saat ini tentu akan lebih mudah bagi kita untuk memanfaatkan kekosongan dengan menanam.
Selain menanam adalah hal yang sangat mudah dilakukan, menanam juga sebuah pekerjaan yang sangat bermanfaat dan mengasyikkan.
Ketika tanaman sudah masa panen, tentu kita akan menikmati hasilnya dengan senang hati. Selamat mencoba. (WARDAN/Darimah&Mbafer)