Cidokom-19/09/18 Seluruh santri akhir putra dan putri mengahadiri taujihat pengarahan dalam kepanitiaan dan kepengawasan ujian mid semester 1 tahun ajaran 2018/2019 ini. Acara seperti ini adalah acara rutin yang harus dilakukan sebelum dimulainya ujian. Dimana seluruh santri kelas akhir diarahkan dan dibina dengan semua hal yang berkaitan dengan teknisi kepanitiaan.
“KADERISASI” yaaa…istilah itulah yang sering kita dengar di berbagai lembaga pendidikan ataupun instansi perkantoran manapun,dimana seseorang harus mendidik seorang kader yang akan meneruskan perjuangan atupun pekerjaanya ketika ia sudah tidak mampu lagi untuk mengerjakan ataupun memang harus di alihkan ke yang lebih ber energi. Begitupun didalam kepanitiaan ini,mereka seluruh santri akhir TMI di didik untuk menjadi kader penerus estafet perjuangan-perjuangan guru-gurunya kelak.Dan semua itu masih dalam lingkup pendidikan di pesantren annur darunnajah 8.
Didalam perkumpulan ini pun setiap dari pada mereka diwajibkan menulis,bukan hanya menyimak dan mendengar.Karena pada hakekatnya apa yang disampaikan oleh pembicara adalah Ilmu,dan ilmu itu layaknya binatang buruan yang setelah di buru harus diikat agar tidak lepas.Begitupun dengan ilmu yang harus di ikat dengan pena atau ditulis.
“Biiah pondok pesantren ketika masa-masa ujian harus kita jaga,biiah belajarnya,ibadahnya,bawa bukunya” begitulah yang disampaikan Ust. Matnur Ritonga selaku yang memberikan taujihad ini. Bahwasanya setiap dari kita dan juga seluruh guru-guru berkewajiban menjaga biiah-biiah (Kebiasaan) ketika masa-masa ujian di pesantren kita ini.
Taujihat yang disampaikan oleh wakil direktur TMI ini tidak sedikit yang menggunakan bahasa arab,bahkan hampir semua yang beliau sampaikan menggunakan bahasa arab maupun inggris. Karena pada dasarnya yang mereka dengar dari semua itu termasuk unsur dari pendidikan di pondok pesantren annur darunnajah 8 ini.