Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Serunya Diskusi Bidayatul Mujtahid Bersama Syaikh Dr. Shawki

Untuk meningkatkan kualitas mahasiswanya, Sekolah TInggi Agama Islam (STAI) Darunnajah mengadakan diskusi mingguan “Kajian Bidayatul Mujtahid”. Kegiatan yang berlangsung setiap hari Selasa ini menghadirkan pembicara yang mumpuni dalam bidangnya, yaitu Syaikh Dr. Shawki Sayyid Yaasin el Attar, utusan Universitas Al-Azhar Mesir untuk Indonesia.

Diskusi tentang Kitab Bidayatul Mujtahid ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang fiqih pada umumnya, dan judul-judul tertentu khususnya. Dalam seminar ini bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab, tanpa penerjemah.

Acara ini diselenggarakan oleh mahasiswa STAI Darunnajah, khususnya semester 4 prodi Hukum Keluarga. Diadakan pada hari Selasa setiap minggunya, bertempat di Aula STAI Darunnajah, gedung STAIDA lantai 5. DIskusi ini terbuka untuk seluruh mahasiswa STAI Darunnajah dan umum, dengan mendaftar terlebih dahulu kepada panitia.

Dalam pertemuan pertama, seminar ini berjalan dengan lancar. Syaikh Shawki selaku pembicara menjelaskan tentang Bab Al-Buyu’, atau jual-beli dalam Islam. Para peserta juga terlihat aktif saling berdiskusi dan bertanya-jawab. Tentunya dengan bahasa Arab yang menjadi bahasa pengantar dalam diskusi ini.

Pintu pendaftaran bagi yang ingin mengikuti seminar ini belum ditutup sampai saat ini. Peserta bisa mendapatkan fasilitas berupa snack, cinderamata, ilmu dan pengalaman baru tentunya. Serta ijazah yang ditandatangani langsung oleh Dr. Shawki setelah 8 kali pertemuan. Adapun biaya pendaftaran setiap peserta hanya sebesar Rp. 20 ribu.

Objek pembahasan dalam seminar ini, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Mujtahid, merupakan sebuah kitab Fiqih perbandingan mazhab lengkap dan telah menjadi referensi bagi para ulama dan penuntut ilmu di seluruh belahan dunia Islam.

Buku ini merupakan buah karya dari Ibnu Rusyd yang hidup pada 520 H-595 H/1126 M-1198 M, seorang ulama yang berjasa tidak hanya di dunia Islam bahkan di dunia barat yang dengan melaluinya secara tidak langsung telah membangkitkan dunia barat dari lubang kegelapan.

Buku ini disusun atas respon penulis terhadap kondisi umat Islam di Andalusia yang pada waktu itu terperangkap jeratan taqlid buta atas mazhab-mazhab terutama mazhab Maliki, kemudian persoalan-persoalan kekinian oleh Ibnu Rusyd ditarik benang merahnya untuk menghubungkannya dengan dalil-dalil yang ada dalam Alquran dan Sunnah.

Dengan adanya seminar ini, peserta diharapkan dapat lebih memahami ilmu fiqh dari berbagai macam mazhab, serta menghargai perbedaan antar mazhab dalam Islam. Peserta juga diharapkan mampu mengamalkan ilmu fiqh yang didapatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pendaftaran melalui link berikut :

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeZPvoCnv-ExXPCwka94IoHoVaxx7HHit6qOh32fHNPfhngDA/viewform

(dn.com/adam)

Pendaftaran Santri Baru