Segala sesuatu yang ada di alam ini menunjukkan dengan jelas bahwa ia diciptakan demi suatu hikmah, tujuan dan manfaat tertentu. Seperti telah kami katakan, bahwa sinar matahari dan bulan bermanfaat bagi semua makhluk di atas bumi ini serta mendatangkan kebaikan pertumbuhan. Seiring perputaran bumi dan bulan mengelilingi matahari, makan muncullah waktu. Bersama perputaran bumi, maka lahirlah berbagai musim, tahun, siang dan malam. Dan seiring perputaran rembulan, maka muncullah (nama-nama) bulan.
Udara yang selalu kita gunakan untuk bernafas, mensucikan dan membersihkan darah yang masuk ke paru-paru. Udara itu sangat melimpah dan sangat mudah diperoleh. Hal itu karena tubuh kita membutuhkan udara lebih dari segala sesuatu.
Angin membawa dan menggiring udara ke tempat yang memerlukan air. Di samping membersihkan udara, mengontrol panas dan mengawinkan tumbuhan. Demikian pula manfaat-manfaat laut yang tidak terbatas.
Semua benda-benda di atas dan banyak lagi yang lain, yang tidak mungkin dihitung, jelas sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena itu, maka setiap manusia harus memandang segala benda dan hal di atas, dengan pandangan mencari pelajaran. Dan memikirkannya hingga berakhir pada kesimpulan bahwa semua makhluk diciptakan untuk hikmah dan tujuan yang besar.
Sedangkan akal pikiran yang menganggap semua itu sebagai kebetulan, berarti menyimpang dari kebenaran dan pengetahuan. Karena benda-benda di atas adalah jejak Sang Pencipta, Yang memiliki ilmu, hikmah, kekuasaan dan keagungan. Dia adalah Allah, Tuhan seru sekalian alam. (Sumber : At-Tafakkur – Utsman Nuri Topbas)
(DN.COM/almas_khalishah)