Santri Darunnajah tadabbur alam dengan mengunjungi Ephesus, kota Yunani kuno, namun kemudian direbut dan mengalami kejayaannya pada masa kerajaan Romawi. Sejarahnya kota ini pernah hilang akibat gempa bumi, namun kemudian dibangun kembali dan menjadi salah satu “must visit place” jika sedang berkunjung ke Turki. Adalah Kota Selcuk di Provinsi Izmir yang beruntung memiliki situs reruntuhan kota kuno ini.
Provinsi Izmir terletak di Turki sisi Asia dan dapat ditempuh kurang lebih 1-1,5 jam via udara atau 9-10 jam perjalanan lewat jalur darat dari Istanbul, kota paling penting yang menjadi salah satu pintu masuk utama negara Turki. Namun tak perlu khawatir bagi yang menempuh jalur darat, karena suguhan pemandangannya luar biasa. Barisan pegunungan hijau nan cantik diselingi padang savana dan domba-domba yang merumput, sungguh sebuah keindahan yang sepadan. Apalagi dengan kondisi jalan yang super mulus, hanya lurus dan tanpa noda berlubang, sebuah perjalanan yang sempurna.
Epheses atau Efes dalam bahasa Turkiye sebetulnya hanya merupakan reruntuhan sisa-sisa dari sebuah kota kuno, namun keindahan itu masih jelas tergambar. Bagaimana kemegahan kota ini pada masa kejayaan bangsa Romawi, bagaimana masyarakatnya dan apa saja fungsi dari setiap bangunan yang berada di kompleks ini. Sungguh sejarah panjang dari sebuah peradaban.
Celsus Library dan Grand Theatre adalah salah dua dari sisa bangunan yang masih terlihat sangat kokoh. Dua bangunan tersebut jaraknya berdekatan.
Celsus Library dahulu kala adalah sebuah perpustakaan dan konon merupakan perpustakaan terbesar ketiga pada masanya. Bangunan ini memang sudah tidak utuh, namun bentuk depan dengan pilar-pilarnya masih berdiri kokoh dengan megah. Ornamen patung dewa dewi menghiasi beberapa dinding bagian luar, sementara bagian dalamnya yang merupakan tempat menyimpan koleksi buku-buku hanya tersisa ruang kosong. Perpustakaan ini didedikasikan kepada seorang senator Romawi pada masanya yaitu, Tiberius Julius Celsus Polemaeanus.
Entah bagaimana gegap gempitanya suasana di Grand Theatre pada masa kerajaan Romawi dulu, karena saat ini saja kemegahannya masih begitu kentara. Terletak di punggung sebuah bukit, teater ini berbentuk setengah lingkaran dengan undakan-undakan tempat duduk layaknya stadion dan di bagian tengahnya terdapat sebuah tempat panggung pementasan. Teater ini selain sebagai tempat pertunjukan seni dan pementasan drama juga merupakan balai pertemuan serta adu gladiator dengan binatang khas dinasti Romawi.
Di dalam kompleks Ephesus, selain kedua tempat di atas, terdapat juga Temple of Hadrian, Bath of Varius, State Agora, Temple of Domitian, Memmius Monument, Hercules Gate, Temple of Artemis.