Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Sang Pejuang Sejati Telah Sampai di Negri Paman Sam

Ahmad Shidqi Qushayyi dengan Orang tua angkatnya (Keluarga Medsen)

Sang Pejuang Sejati Telah Sampai di Negri Paman Sam

 

Ahmad Shidqi Qushayyi dengan Orang tua angkatnya (Keluarga Medsen)

Proses pendidikan yang di berikan oleh pondok pesantren Darunnajah 2 Cipining kepada santri-santrinya tidak terbatas pada konsep keilmuan yang teoritis, tapi juga memberikan kesempatan agar santri bisa kaya akan pengalaman. Salah satu program yang mendukung hal tersebut adalah Pesantren Darunnajah 2 Cipining mamfasilitasi santrinya untuk bisa mengikuti program AFS (American Field Service) dan YES (Youth Exchange and Study) yang di selenggarakan oleh Lembaga Bina Antar Budaya. Keduanya merupakan Program beasiswa pertukaran pelajar ke 31 Negara Negara-negara di wilayah benua Eropa, Asia dan Amerika. Dengan misi turut mewujudkan perdamaian dunia, Bina Antarbudaya bertujuan untuk menciptakan persahabatan internasional melalui program pertukaran dan pendidikan antarbudaya. Mereka yang tersentuh hidupnya oleh program-program Bina Antarbudaya diharapkan dapat menjadi pemimpin yang secara aktif mewujudkan perdamaian dunia dan kerjasama antarbangsa dalam bidang kerja masing-masing. 

Alhamdulillah tahun ini salah satu santri pondok pesantren Darunnajah 2 Cipining lulus program YES atas nama Ahmad Shidqi Qushayyi kelas XII MA, ananda Shidqi telah berangkat ke Amerika pada sore hari tanggal 07 Agustus 2017 dengan waktu tempuh perjalanan lebih dari 24 jam. transit di Kuala Lumpur IA, Amsterdam Schiphol, baru ke Washington Dulles dan sampai di Amerika tanggal 9 Agustus, ketika pemberangkatan di Bandara Soekarno Hatta ananda Shidqi di temani oleh kedua orang tuanya dan ust Januar selaku pembimbing ketika mengikuti seleksi.
Sebelum dinyatakan lulus ada beberapa tahapan seleksi yang harus di lewati oleh ananda Shidqi, proses seleksi ini terdiri dari 4 tahap. Sebelumnya peserta membeli pin pendaftaran dahulu, dan mengisi formulir pendaftaran secara online. Tahap pertama yaitu tes tulis termasuk di dalamnya soal pengetahuan umum, bahasa inggris dan essay berbahasa Indonesia. Kemudian tahap keduanya itu interview mencakup bahasa inggris dan Indonesia, kemudian tahap ketiga adalah dinamika kelompok dimana peserta dibagi dalam 2 kelompok kemudian memecahkan masalah bersama. setelah 3 tes itu ada yang namanya parents meet yang menunjukkan beban dan hak untuk mengikuti program AFS. Setelahnya ada home interview dimana beberapa orang datang ke rumah dan pesantren untuk bertanya berbagai hal. Lalu disaringlah yang mana yang akan ikut program AFS dan yang mana yang ikut program YES ke Amerika. Nah, yang ikut program YES ini diadakan seleksi kembali yaitu Seleknas atau Seleksi Nasional selama 3 hari. setelah itu keputusan dinyatakan lulus atau tidak. Setelah dinyatakan lulus Shidqi panggilan akrab teman-temnnaya kepadanya menyampaikan bahwa “Perlu diingat bahwasanya perjuangan tidak hanya berhenti sampai di seleknas, karena masih banyak data dan form yang harus dilengkapi seperti imunisasi dan sebagainya”.

Rumah yang di tempati oleh Ahmad Shidqi Q selama di Amerika

Selama 10 bulan berada di Amerika Ahmad Shidqi Qushayyi akan tinggal di Evansville, Wisconsin. Bersama orang tua asuhnya keluarga Madsen. Ayah angkatnya yang merupakan seorang Petani, yang memiliki traktor, ladang jagung dan gandum, dan Ibu angkatnya adalah seorang Asisten Guru dan Sopir Bis Sekolah. Mereka memiliki anak laki laki berusia 20 tahun yang masih tinggal berasama dan sudah bekerja, dirumah keluarga Madsen Shidqi di temani oleh satu orang Partner Double Placement (satu keluarga dua siswa/i program) dari Mali. Alhamdulillah Sambutan dari keluarga baru di Amerika hangat dan bersahabat tanpa harus berjabat sehingga menjadikan Shidqi tidak khawatir jika bukan mahram.

Ketika di tanya perihal penyesuain diri di Amerika Shidqi menyampaikan “ya banyak nanya, banyak ngomong, banyak kegiatan, jadi nggak terlalu keingat rumah. Trus harus pintar adaptasi dan jaga diri. Alhamdulillaah penyesuaian terhadap budaya baru sampai saat ini lancar.” Alhamdulillah Ananda Shidqi cepat menyesuaikan diri sehingga tidak mengalami cultur shock. Adapun motivasi Shidqi mengikuti program YES adalah “untuk memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan sosial dan komunikasi serta kemampuan Bahasa Inggris saya. Awalnya saya ikut program ini iseng-iseng saja tapi setelah saya berhasil melewati seleksi tahap pertama baru saya mulai menergetkan ekspektasi-ekspektasi saya. Saya tertarik untuk mendalami budaya dan kepercayaan masyarakat asing, serta ingin menyerap seluruh hikmah dan hikayat yang tersebar di bumi Allah ini”

Adapun kiat-kiat yang di lakukan oleh Shidqi untuk bisa lulus program YES yang disampaikan kepada reporter adalah :

1. Niat. Jadi kita harus niat buat mengikuti seluruh prosedur dan tahapan tahapan yang rumet bin belibet. Jangan setengah setengah, karena kalau asal asalan dalam mengisi berbagai form misalnya, bisa membuat nilai kita menurun. Kita juga harus sungguh sungguh dalam mengikuti berbagai seleksi dan menunaikan berbagai macam syarat.
2. Tepat waktu. Ketika akan mendapatkan berbagai email tentang syarat yang harus kita lakukan, dan biasanya itu diberikan batas waktu. Maka dari itu kita harus bis a tepat waktu dan cermat dalam menyelesaikan nya.
3. Do’a. Usaha tanpa doa sama aja ga guna. Oleh karena itu perbanyak tahajjudnya, lamain sujudnya, sering 2 dhuha nya, kencengin puasanya, witir nya jangan lupa, rawatib jangan ditinggal. Minta tuh, minta. Wong ini program yang punya ya Allah. Aslinya yang ngasih dana, ngucurin sponsor ya Allah. Jadi minta sama Allah.

Kedua Orang Tua Shidqi ketika pemberangkatan

Anak kedua dari Bapak. Mulyadi dan Ibu. Siti Kaidah ini telah berhasil menorehkan banyak prestasi untuk Pesantren Darunnajah 2 Cipining, selain berhasil bisa mendapatkan beasiswa pertukaran pelajar ke Amerika Serikat, prestasi yang diraih Ahmad Shidqi Qushayyi selama menjadi santri adalah juara 1 olimpiade PAI KSM 2015 tingkat kabupaten, Juara juara 1 LCC di Jambore 90 Thn Gontor, mendapatkan beasiswa akademik selama 8 semester dan masih banyak lagi prestasi lainnya.

Sebagai santri Darunnajah 2 Cipining semenjak tahun 2012, Ahmad Shidqi memegang teguh motto hidupnya yaitu “Seorang pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya” dan
قدر الله وماشاء فعل
Kedua Motto hidup tersebut yang selalu membakar semangatnya untuk menjadi pemuda yang berguna dan bermanfaat bagi insan-insan yang berada disekelilingnya dan hobby yang di tekuninya berupa membaca menjadikanya sebagai pejuang sejati di pondok pesantren Darunnajah, keberadaanya sebagai santri sangat menghargai seluruh proses yang ada di pesantren sebagai pengalaman berharga dan bekal dalam kehidupannya.

Semoga keberhasilan ananda Shidqi mampu menjadi ibrah dan motivasi bagi seluruh santri Darunnajah untuk meningkatkankan prestasinya, sukses Ahmad Shidqi Qushayyi.

(WARDAN/Qisty Hans)

 

Pendaftaran Santri Baru