Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Rahasia Sukses Hafalan Al-Qur’an: Metode 5 Waktu Sholat ala Santri Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Ummul Mu’minin Darunnajah 17!

Bagaimana Menghafal Al-Qur’an dengan Mudah Menggunakan Metode 5 Waktu Sholat?

Pernahkah kita merasakan kesulitan dalam menghafal Al-Qur’an? Ternyata, ada metode unik yang diterapkan di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Ummul Mu’minin Darunnajah 17 yang bisa membantu kita menghafal dengan lebih mudah. Para santri di pesantren ini berhasil menghafal Al-Qur’an dengan memanfaatkan momentum waktu sholat wajib.

Tulisan ini membahas tentang metode menghafal Al-Qur’an yang efektif dengan memanfaatkan momentum waktu sholat, teknik mengulang hafalan, dan cara mempertahankan hafalan jangka panjang seperti yang diterapkan di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Ummul Mu’minin Darunnajah 17. Berikut uraiannya:

Apa itu Metode 5 Waktu?

Metode 5 Waktu adalah teknik menghafal Al-Qur’an yang dikembangkan oleh para ustadz di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Ummul Mu’minin Darunnajah 17. Metode ini membagi waktu menghafal sesuai dengan jadwal sholat wajib.

Para santri memulai aktivitas menghafal setelah sholat Subuh berjamaah. Waktu pagi yang tenang dimanfaatkan untuk membuat hafalan baru dengan bimbingan ustadz pembimbing.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Bagaimana Cara Memulainya?

Para santri di Darunnajah 17 memulai aktivitas menghafal dengan target harian yang jelas. Setiap santri wajib menyetorkan minimal satu halaman hafalan baru setiap hari kepada ustadz pembimbing.

Sebelum menghafal, santri diwajibkan membaca terlebih dahulu ayat yang akan dihafal sebanyak 20 kali. Hal ini membantu memudahkan proses menghafal dan memperkuat ingatan.

Rasulullah SAW bersabda: “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus walaupun sedikit.” (HR. Bukhari no. 6464)

Kapan Waktu Terbaik Menghafal?

Di Pondok Pesantren Darunnajah 17, waktu Subuh hingga terbit matahari adalah waktu wajib untuk membuat hafalan baru. Para santri memanfaatkan suasana pagi yang tenang untuk berkonsentrasi menghafal.

Setelah sholat Zhuhur dan Ashar, santri melakukan muroja’ah atau mengulang hafalan secara berpasangan. Sistem saling menyimak ini sangat efektif untuk menguatkan hafalan.

Allah SWT berfirman:

وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

“Dan (laksanakanlah) Qur’an (sholat) fajar. Sungguh, Qur’an (sholat) fajar itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra: 78)

Mengapa Perlu Muroja’ah?

Sistem muroja’ah di Darunnajah 17 dirancang sangat ketat. Setiap santri wajib mengulang hafalan sekali duduk setiap selesai menyelesaikan ziadah satu juz sebelum naik ke juz selanjutnya kepada ustadz pembimbing.

Kegiatan murojaah harian santri diadakan selepas ashar. Para santri dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling menyimak hafalan. Sistem kelompok ini menciptakan semangat kompetisi positif antar santri.

“Perumpamaan orang yang menjaga Al-Qur’an seperti pemilik unta yang terikat. Jika dia terus menjaganya, dia akan tetap memilikinya. Dan jika dia melepaskannya, unta itu akan pergi.” (HR. Muslim no. 789)

Bagaimana Menjaga Istiqomah?

Para ustadz di Darunnajah 17 menerapkan sistem reward and punishment untuk menjaga semangat santri. Santri yang konsisten mencapai target akan mendapat penghargaan khusus setiap bulan.

Sebaliknya, santri yang tidak mencapai target akan mendapat tugas tambahan seperti menambah waktu muroja’ah atau menulis ayat yang belum dihafal.

“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 2699)

Apa Tips Mempertahankan Hafalan?

Para santri di Darunnajah 17 memiliki jadwal khusus tasmi’ atau memperdengarkan hafalan kepada ustadz setiap dua kali sehari, yakni setelah subhuh dan Isya. Kegiatan ini memastikan kualitas hafalan tetap terjaga.

Setiap santri juga diwajibkan mengikuti ujian hafalan berkala setiap semester. Ujian ini menentukan kelayakan santri untuk menambah hafalan baru.

Bagaimana Mengatasi Kendala?

Untuk mengatasi kejenuhan, Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Ummul Mu’minin Darunnajah 17 mengadakan program refreshing berkala seperti Tahfizh Camp atau wisuda tahfizh. Kegiatan ini membantu menyegarkan pikiran santri.

Para ustadz juga rutin memberikan motivasi dan sharing pengalaman untuk menguatkan semangat santri dalam menghafal Al-Qur’an.

Metode 5 waktu sholat yang diterapkan di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Ummul Mu’minin Darunnajah 17 terbukti efektif menghasilkan para hafizh yang berkualitas. Puluhan bahkan mencapai ratusan alumni pesantren ini telah menjadi pengajar Al-Qur’an di berbagai daerah.

Mari kita terapkan metode yang telah teruji ini dalam perjalanan menghafal Al-Qur’an. Dengan disiplin dan istiqomah, insya Allah kita bisa mewujudkan cita-cita menjadi hafizh Al-Qur’an yang berkualitas!

Pendaftaran Santri Baru