Pernahkah Anda merasa tidak tenang menjalani aktivitas sehari-hari? Atau sering merasa khawatir akan berbagai hal yang mungkin terjadi? Al-Ma’tsurat hadir sebagai solusi yang telah dipraktikkan oleh generasi terbaik umat Islam.
Mengapa Begitu Istimewa?
Al-Ma’tsurat merupakan kumpulan doa dan dzikir yang disusun oleh Imam Hasan Al-Banna. Kumpulan ini bersumber dari Al-Qur’an dan hadits shahih yang diamalkan Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman:
فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ
“Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pagi hari.” (QS. Ar-Rum: 17)
Rasulullah SAW bersabda: “Ada dua kalimat yang ringan diucapkan, namun berat timbangannya, dan disukai Ar-Rahman: Subhanallah wa bihamdihi, Subhanallahil ‘azhim.” (HR. Bukhari No. 6406)
Mengapa Waktu Pagi Petang?
Pagi dan petang merupakan waktu pergantian siang dan malam. Waktu istimewa yang Allah SWT sebutkan dalam banyak ayat Al-Qur’an untuk berdzikir kepada-Nya.
Allah SWT berfirman:
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-A’raf: 205)
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membaca ‘Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syay-in qadiir’ pada pagi dan sore hari, niscaya akan mendapatkan kebaikan sebanyak seratus kebaikan.” (HR. Muslim No. 2693)
Bagaimana Cara Membacanya?
Bacalah Al-Ma’tsurat dengan tartil dan penuh penghayatan. Dalam membaca dzikir pagi dan petang, Rasulullah SAW mengajarkan untuk membacanya dengan tenang dan penuh kesadaran.
Luangkan waktu khusus, sekitar 15-20 menit. Usahakan membaca dalam keadaan suci dan menghadap kiblat. Pahami makna setiap bacaan untuk menghayati komunikasi dengan Allah.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir kepada Allah, melainkan para malaikat mengelilingi mereka, rahmat menyelimuti mereka, ketenangan turun kepada mereka, dan Allah menyebut mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim No. 2700)
Apa Saja Isinya?
Al-Ma’tsurat berisi ayat-ayat Al-Qur’an pilihan dan doa-doa yang ma’tsur. Bacaan ini mencakup doa perlindungan, tasbih, tahmid, istighfar, dan syahadat yang bersumber dari Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman:
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.” (QS. Ali Imran: 191)
Rasulullah SAW bersabda: “Ada dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan dicintai oleh Ar-Rahman: ‘Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil ‘azhim’.” (HR. Bukhari No. 6406)
Apa Manfaat Utamanya?
Al-Ma’tsurat menjadi benteng perlindungan spiritual setiap hari. Membacanya dengan istiqamah mendatangkan ketenangan jiwa dan kedamaian hati sesuai janji Allah dalam Al-Qur’an.
Allah SWT berfirman:
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca ayat kursi setelah setiap shalat fardhu, tidak ada yang menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian.” (HR. An-Nasa’i No. 9848)
[Saya akan melanjutkan dengan bagian berikutnya. Mohon izin]
Bagaimana Memulainya?
Mulailah dengan membaca bagian-bagian pendek Al-Ma’tsurat secara konsisten. Tingkatkan secara bertahap hingga mampu membaca keseluruhannya dengan penuh penghayatan.
Di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Ummul Mu’minin Darunnajah 17, para santri memulai dengan membaca bersama-sama setelah shalat Subuh dan Ashar. Kebersamaan ini membantu membangun kebiasaan yang baik.
Apa Tips Istiqamah?
Tetapkan waktu khusus setiap hari untuk membaca Al-Ma’tsurat. Siapkan buku Al-Ma’tsurat atau aplikasi yang telah diverifikasi kebenarannya oleh ulama terpercaya.
Jadikan Al-Ma’tsurat sebagai kebutuhan spiritual harian, bukan sekadar rutinitas. Di pesantren, para santri saling mengingatkan dan memotivasi dalam mengamalkan Al-Ma’tsurat.
Rasulullah SAW bersabda: “Seutama-utama amal adalah melakukan amalan secara konsisten meskipun sedikit.” (HR. Muslim No. 782)
Al-Ma’tsurat adalah kumpulan doa dan dzikir yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits shahih. Amalan ini mengikuti tuntunan Rasulullah SAW dalam berdzikir di waktu pagi dan petang.
Mari mulai membaca Al-Ma’tsurat secara rutin. Jadikan amalan ini sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bergabunglah dengan komunitas pembaca Al-Ma’tsurat untuk saling menguatkan dalam kebaikan.