Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

PORSEKA XXI

poreska XXI
Aksi Pesailat DNC Di Pembukaan PORSEKA XXI
porseka-pmbukaan
Pembukaan PORSEKA Oleh Pimpinan Pesantren

Pekan Olah Raga Seni Dan Pramuka (Porseka), merupakan satu agenda penting tahunan pesantren yang bertujuan untuk mengenalkan berbagai aktivitas pesantren, terutama bagi santri barunya serta sebagai sarana untuk menanamkan kebanggaan pada diri santri terhadap almamaternya. Sedangkan tujuan universalnya adalah untuk mencari bakat-bakat baru yang pilih tanding serta tangguh dalam bidang-bidang olahraga, seni, ilmiyah serta keterampilan pramuka, dengan selalu menebarkan semangat siap menang juga siap kalah. Porseka juga sering disebut sebagai pekan perkenalan, karena para santri pada saat inilah mulai dikenalkan tentang sejarah dan latar belakang pendirian pesantren, visi dan misi pesantren sampai pada lagu Hymne Pondok maupun Mars Darunnajah.

Banyak hal yang mengesankan dalam pelaksanaan Porseka ke-21 ini, selain waktu penyelenggaraan yang lebih singkat bila dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, pesertapun hanya melibatkan santri TMI Asrama serta Non Asrama juga SMP dengan tidak mengikut sertakan peserta dari luar. Walaupun demikian, semangat dan keseriusan serta keceriaan terasa tidak terkurangi karena cabang-cabang Olahraga, seni dan pramuka favorit santri masih tetap diperlombakan.

Kegiatan yang berlangsung tanggal 22 s.d. Oktober 2008 ini dibuka langsung oleh Pimpinan Pesantren Darunnajah Cipining dengan pemukulan bedug peresmian sebagai tanda bahwa kegiatan Porseka siap digelar. Hadir pada acara pembukaan tersebut seluruh siswa-siswi dari tingkat TK sampai MA termasuk juga SMP dan SMK, wali-wali murid serta Dewan Guru Darunnajah Cipining. Dengan menggunakan lapangan basket sebagai tempat acara pembukaan tersebut, seakan tidak mempu menampung jumlah peserta upacara dan hadirin yang hadir, terlebih saat digelarnya acara aneka atraksi penampilan baik dari siswa-siswi asrama maupun nonasrama. Kelompok Drumband putri untuk kedua kalinya tampil dalam acara besar ini mendapatkan kesempatan pertama untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam memukul alat-alat musik. Pada penampilan kali ini grup drumband yang dipimpin oleh Anytias Kusuma Wardhani (santri TMI Asrama Kelas IVB) menampilkan beberapa lagu yang sedang hit ditelinga masyarakat, seperti ‘Dengan Napasmu’ Ungu, ‘Raja Jatuh Cinta’ Numata juga ‘Mars Darunnajah’ dengan formasi barisan yang membentuk angka 21 sebagai lambang pelaksanaan porseka tahun ini yang sudah berlangsung ke-21 kali sejak pesantren Darunnajah ini berdiri.

Regu inti seni pencak silat dari kelas VI TMI memperoleh kesempatan tampil kedua untuk mem-praktikan gerakan dan jurus-jurus andalannya dihadapan para hadirin. Tampil pula Dwimar Nurwanto memperagakan jurus Gembiraloka dengan kombinasi golok dan toya yang kemudian diakhiri dengan pemecahan genting dan kendi dengan tangan kosong oleh beberapa santri dari regu inti tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan Tari Piring oleh santriwati asrama dibawah bimbingan Asma Munadiyah. Tidak pernah ketinggalan dalam setiap acara pembukaan Porseka yaitu tampilnya Kopasus Pramuka baik Asrama maupun Nonasrama yang pada atraksinya menunjukkan kemampuannya dalam membaca sandi-sandi semapur. Pada akhir acara pembukaan ini ditutup oleh tampilnya regu seni marawis dari santri Tahfidzul Qur’an.

Cabang olahraga dan seni yang dipertandingkan diselenggarakan secara terpisah antara asrama dan nonasrama baik putra maupun putri. Santri asrama menyelanggarakan lomba di kampus I, sedang nonasrama lebih banyak menyelenggarakan acara di kampus II dengan materi lomba yang tidak terlalu jauh beda antara mereka. Adapun materi lomba tersebut diantaranya sepak takraw, bola volly, bola basket, badminton, tenis meja, futsal, adzan, tilawah, pidato 3 bahasa (Arab, Inggris, Indonesia), puisi, melukis, juga lomba-lomba hiburan seperti joged kursi, bodi musik, tarik tambang, fashion show, sampai pada lomba cerdas-cermat, semua ada di Porseka kali ini. Yang menjadikan perbedaan mencolok dari penyelenggaraan porseka antara TMI asrama dan TMI non asrama adalah pada utusan peserta lomba. Untuk santri asrama, pertandingan dilakukan antarkamar karena memang setiap kamar sudah berkomposisikan kelas I s.d. VI TMI, sedangkan yang nonasrama dipertandingkan atas nama utusan kelas.

Ustadz M. Nurrohman (Ketua I Porseka XXI) yang dihubungi Wardan sempat mengungkapkan perasaan puasnya terhadap penyelenggaraan acara lini, terutama saat pembukaan acara berlangsung. Dengan persiapan yang serba minim, tetapi penyelenggaraan tetap meriah dan menarik serta tepat dari jadwal yang direncanakan dengan seluruh lomba dapat dipertandingkan dan hanya menyisakan kegiatan pramuka yang memang sengaja akan diadakan pada waktu yang berbeda.

Seluruh rangkaian acara semuanya diakhiri dengan pemberian penghargaan serta hadiah bagi para pemenang lomba dalam pagelaran Panggung Gembira (PG) Porseka. Para santri pada saat ini dipersilahkan untuk tampil di atas panggung menunjukkan kemampuannya menghibur para hadirin di Aula Darunnajah. Dengan penampilan drama, lawak, sulap, puisi maupun menyanyi pada sela-sela pembagian hadiah, panggung gembira menjadi hiburan bagi santri.

Santriwati Asrama menggelar malam panggung gembira ini pada kamis malam jum’at tanggal 7 November 2008. Sedangkan nonasrama, Kamis siang, 20 November 2008. Kemudian santri yang berprestasi didata oleh lembaga pengembangan prestasi santri untuk dibina secara intensif guna mempersiapkan mereka mengikuti event-event penting yang lebih besar skalanya di luar pesantren.

Pendaftaran Santri Baru