Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Hadiah Spesial Dari Bapak Wakil Pengasuh

K.H. Hasyim Sya’ban, S.Pd selaku wakil pengasuh pondok Darunnajah 8 An-Nur menyajikan hal berbeda ketika pembukaan fathul kutub kelas 5 TMI. Sabtu pagi, tepatnya 16 Oktober 2021, beliau menekankan kepada para santri agar dapat menguasai bagaimana cara membaca dan memahami berbagai kitab turost. Karena itulah salah satu hal yang membedakan belajar di pondok pesantren dengan sekolah umum atau negri.

Sejak sebelum acara pembukaan itu dimulai, Ust. Hasyim telah berkoordinasi dengan panitia untuk menyiapkan sebuah papan tulis diatas panggung. Benda itu bukan dijadikannya perangkat untuk merangkai penjelasan tentang kitab turost. Akan tetapi ia ingin menantang kelas 5 untuk membaca tulisan arab gundul, menyelidiki lebih dalam sejauh mana santri-santri menguasai pelajaran Nahwu dan Sharf selama ini.

Papan putih mulai dengan coretan dua spidol oleh Ust. Hasyim, bertuliskan :

ماتعيش كتابة بكتبتها صحبها ليعيش منها

Beliau lekas menantang seluruh siswa kelas 5 untuk membaca kalimat tersebut dengan benar sesuai kaedah ilmu Nahwu dan Sharf. Bapak Wakil Pengasuh itu juga menjanjikan akan memberikan hadiah berupa uang 50 ribu rupiah bagi siapa yang mampu menjawabnya dengan benar, ditambah lagi jika mereka dapat menjabarkan kaedah nahwu didalamnya ia akan memberikan 50 ribu tambahan. Kini jiwa muda anak-anak mulai tertantang, meski sebagian dari mereka tampak ragu bisa menjawabnya.

5 menit berlalu setelah ia menuliskan kalimat itu, tak ada satupun anak yang berani memberikan jawaban. Ust. Hasyim tidak menyerah begitu saja, ia terus memberikan motivasi kepada para santri agar tidak malu untuk mengangkat suara, apalagi takut jawabannya salah. Sampailah satu dari 107 santri di dalam aula itu mengangkat tangan, ia dengan penuh percaya diri menyampaikan jawabannya. Namun sayang sekali ia salah, lantas Ust. Hasyim menawarkan kepada yang lainnya untuk menjawab. Kini santriwati mengambil kesempatan itu lalu mencoba membaca tulisan tersebut, tapi tebakannnya keliru, kemudian bapak wakil pengasuh kembali melemparkan peluang untuk yang lainya. Ia terus melakukan hal yang sama hingga mendapati jawaban yang cocok.

Aksi jual-beli kesempatan menjawab pun ramai antara Ust. Hasyim dengan seluruh santri kelas 5, terus berpindah-pindah dari santri putra ke santri putri. Bahkan ada anak yang pernah gagal menjawabnya, mencoba mengutarakan jawabanya kembali, lamun ditolak oleh Ust. Hasyim dengan alasan ingin memberikan peluang untuk mereka yang belum sempat menjawab. Tiba-tiba tempat pertemuan sunyi, beberapa menit tampa ada tangan yang terangkat.

Hingga sepujuk santriwan yang duduk di barisan belakang nekad mengangkat tangan dengan senyum-senyum, seolah tak yakin jawabannya akan benar. Alhasil, ternyata usahanya kali ini berbuah manis, tebakannya betul. Tampak senyum puas Ust. Hasyim dari kejauhan. Anak itu bernama Abdul Qodir, siswa kelas 5C dengan wali kelas Ust. Zulni, dan menjadi satu-satunya anak yang ditanya namanya oleh Bapak Wakil pengasuh kala itu.

Setelah Ust. Hasyim menemukan anak yang mampu membaca dengan benar, ia tidak melepasnya begitu saja. Dia lekas menantangnya kembali si santri untuk mengi’rofkan kalimat tersebut. Anak itu terkejut, panik, mukanya amat bingung sambil menggaruk-garuk kepala. Seisi aula lantas menertawainya, kasian sekali. Tapi Abdul Qodir dengan percanya diri mencoba menjawab, tapi kali ini keberuntungan tidak berpihak padanya lagi. Jawabanya salah. Lantas setelah itu Ust. Hasyim memperbaiki jawabannya, menyuruhnya maju kedepan, memberikan hadiah uang 50 ribu rupiah yang ia janjikan. Tampak anak itu cengar-cengir berjalan ke tempat duduk, ia begitu bahagia diiringi sorak tawa teman-teman disekelilingnya.

Tak cukup hanya bisa membaca tulisan arab gundul pada buku turost, Ust. Hasyim juga menitik beratkan agar para siswa mampu memahami maksud bacaannya. Tidak hanya asal membaca. Akan tetapi dapat memperoleh banyak faedah dari membedah buku-buku turost yang mereka baca. Maka beliau berharap acara fathul kutub kelas 5 kali ini dapat menjadi ajang mereka untuk meningkatkan semangat santri-santri dalam belajar dan mengkaji ilmu islam.

Semoga Allah swt. memberikan kelancaran dalam acara hingga akhir. Dan dapat mengdatangkan manfaat juga berkah kepada para santri, serta para guru yang membimbing, dan juga pondok tentunya. Bismillah, In syaa Allah, khair.

 

Pendaftaran Santri Baru