Pondok Pesantren Darunnajah 12 Dumai mengadakan pembukaan Amaliyah Tadris (praktik mengajar) untuk santri kelas 6 TMI pada Jumat, 19 Januari 2025. Acara yang menandai tahap penting dalam pendidikan calon pendidik kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Pengasuh Yiatu Ust Marfu Ul Azhari bersama K.H. Hasyim Syaban.
Dalam sambutannya, K.H. Hasyim Syaban menekankan pentingnya peran guru dalam membentuk generasi yang berilmu dan berakhlak mulia. Beliau mengutip ayat Al-Quran dari Surah Al-Mujadilah ayat 11:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
Beliau juga menyampaikan hadits dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”
Amaliyah Tadris ini merupakan program wajib bagi santri kelas akhir TMI sebagai persiapan menjadi pendidik yang profesional dan berkompeten. Selama program ini, para santri akan mendapat kesempatan praktik mengajar di berbagai kelas dengan bimbingan guru-guru senior.
Adapun harapan pesantren terhadap kegiatan ini adalah :
Santri kelas 6 TMI dapat mengembangkan kompetensi mengajar melalui praktik langsung di kelas, menguasai metodologi pembelajaran, dan mampu mengelola kelas dengan efektif.
Para calon guru dapat memahami tanggung jawab sebagai pendidik sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: “Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.
Program ini dapat memperkuat tradisi keilmuan pesantren dan menghasilkan kader-kader pendidik yang berkualitas untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Dumai dan sekitarnya
Program ini tidak hanya bertujuan mengasah kemampuan mengajar para santri, tetapi juga membekali mereka dengan pengalaman langsung dalam mengelola kelas dan berinteraksi dengan peserta didik. .