Pada suatu hari Abdullah bin Umar r.a. datang ke pasar. Ketika tiba waktu shalat berjamaah, diperhatikan oleh beliau, semua pedagang menutup tokonya masing-masing lalu berjalan berduyun-duyun ke masjid.
Ibnu Umar r.a. berkata, “Mereka inilah orang-orang disebutkan oleh Allah pada ayat:
“Lelaki-lelaki yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari meng-ingat Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat.” (Qs. an Nur [24]: 37)
Ibnu Abbas r.a. berkata, “Orang-orang itu sibuk dalam perdagangan, pekerjaan, dan sebagainya, tetapi apabila mereka mendengar suara adzan, mereka langsung meninggalkan perdagangannya, lalu berjalan ke masjid.”
Dia berkata lagi, “Demi Allah, mereka adalah para pedagang yang perdagangannya tidak menghalangi mereka dari mengingat Allah.”
Pada suatu hari Abdullah bin Mas’ud r.a. berada di pasar. Ketika suara adzan berkumandang, ia melihat semua orang meninggalkan barang-barangnya dan berjalan menuju masjid untuk mengerjakan shalat. Sebagaimana Ibnu Umar r.a. dia juga berkata, “Mengenai orang-orang inilah Allah berfirman:
“Lelaki-lelaki yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat.” (Qs. an Nur [24]: 37)
Nabi saw. bersabda, “Pada hari Kiamat ketika Allah Swt. mengumpulkan manusia pada suatu tempat, maka Allah Swt. akan mengajukan tiga pertanyaan. Pertanyaan pertama: ‘Siapakah yang memuji Allah pada waktu senang dan susah?’ Maka sekumpulan manusia akan bangun lalu masuk ke Surga tanpa hisab. Pertanyaan kedua: ‘Siapakah yang meninggalkan tempat tidurnya dan menghabiskan malamnya untuk mengingat Allah dengan perasaan takut dan harap?’ Lalu sekumpulan manusia lagi akan bangun dan terus masuk ke Surga tanpa hisab. Pertanyaan ketiga: ‘Siapakah yang perdagangannya tidak menghalanginya dari mengingat Allah?’ Kemudian sekumpulan manusia pun akan bangun lalu masuk Surga tanpa hisab. Setelah ketiga kumpulan manusia itu masuk Surga, barulah dimulai penghisaban atas manusia yang lainnya.” (Durrul Mantsur). [WARDAN/Deni]
Transkrip Dari Buku Fadhilah Amal, Bab Kisah Para Sahabat