Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Panduan Lengkap Thaharah untuk Pemula – Bagaimana Bersuci yang Benar?

Attachment Details DALL·E-2025-01-08-17.14.18-A-lively-and-detailed-illustration-of-a-group-of-young-Muslim-boys-performing-ablution-wudu-at-a-mosque.-The-boys-are-cheerful-and-focused-standing

Tahukah Anda bahwa thaharah merupakan kunci diterimanya ibadah seorang muslim? Begitu pentingnya bersuci hingga Rasulullah SAW menyebutnya sebagai separuh dari iman. Namun masih banyak yang belum memahami tata cara bersuci dengan benar.

Tulisan ini membahas tentang panduan thaharah yang mencakup wudhu, tayammum, mandi wajib dan cara mensucikan najis. Berikut uraiannya:

Apa itu Thaharah?

Thaharah adalah bersuci dari hadats dan najis menurut syariat Islam. Bersuci menjadi syarat utama diterimanya ibadah seorang muslim, khususnya dalam pelaksanaan shalat.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku.” (QS. Al-Maidah: 6)

Rasulullah SAW bersabda: “Kebersihan itu sebagian dari iman.” (HR. Muslim no. 223)

Bagaimana Cara Berwudhu?

Berwudhu sering kali dilakukan terburu-buru sehingga ada bagian yang terlewat. Masalah umum yang sering terjadi adalah tidak membasuh sela-sela jari kaki atau tidak mengusap kepala dengan sempurna.

Perhatikan hadits berikut: “Tidak diterima shalat seseorang yang berhadats hingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari no. 135)

Allah SWT berfirman:

وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ

“Dan usaplah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS. Al-Maidah: 6)

Kapan Tayammum Dibolehkan?

Ketika dalam perjalanan jauh dan tidak menemukan air, banyak yang bingung apakah boleh langsung bertayammum. Padahal ada syarat-syarat yang harus dipenuhi.

Rasulullah SAW mengajarkan: “Debu yang baik (tayammum) adalah alat bersuci bagi seorang muslim, walaupun tidak mendapatkan air selama sepuluh tahun.” (HR. Abu Daud no. 332)

Apa Saja Yang Membatalkan Wudhu?

Banyak yang tidak menyadari bahwa tidur nyenyak sambil duduk dapat membatalkan wudhu. Ini sering terjadi saat menunggu waktu shalat di masjid.

“Barangsiapa yang tertidur hendaklah ia berwudhu (kembali).” (HR. Abu Daud no. 203)

Bagaimana Cara Mandi Wajib?

Sering terjadi kesalahan dalam mandi wajib karena tidak membasahi seluruh rambut hingga ke akar-akarnya. Padahal ini adalah salah satu rukun mandi wajib.

“Sesungguhnya di bawah setiap helai rambut terdapat junub, maka basuhlah rambut dan bersihkanlah kulit.” (HR. Abu Daud no. 248)

Apa Saja Macam-Macam Najis?

Tidak semua orang paham bahwa air liur anjing termasuk najis berat yang cara mensucikannya harus dibasuh tujuh kali dan salah satunya dengan debu.

Rasulullah SAW bersabda: “Sucinya bejana salah seorang di antara kalian apabila dijilat anjing adalah dengan mencucinya tujuh kali, yang pertama dengan debu.” (HR. Muslim no. 279)

Bagaimana Mensucikan Najis?

Banyak yang keliru dalam mensucikan najis dengan hanya menyiramkan air tanpa menghilangkan zat najisnya terlebih dahulu.

“Apabila salah seorang dari kalian menginjak kotoran dengan sandalnya, maka tanahnya bisa mensucikannya.” (HR. Abu Daud no. 385)

Thaharah adalah pintu gerbang menuju kesempurnaan ibadah kita. Dengan memahami dan mempraktikkan tata cara bersuci yang benar, ibadah kita akan lebih bermakna dan diterima Allah SWT.

Mari kita mulai dengan memperbaiki thaharah kita. Mulailah dengan membiasakan berwudhu dengan sempurna, mempelajari cara bersuci yang benar, dan mengajarkannya kepada keluarga kita. Dengan begitu, kita telah melangkah menuju kesempurnaan ibadah yang diridhai Allah SWT.

Pendaftaran Santri Baru