Santriku Sehat Santriku Kuat
Santriku Hebat Santriku Taat
Oleh Ustadz Mukmim Hidayat, S.Pd. (Kepala Divisi Bimbingan Konseling & Komisi Disiplin TMI Darunnajah 2 Cipining Bogor).
Sebagai seorang mudarris, kita perlu tahu bahwa aktifitas yang pertama kali diamalkan di lingkungan Madrasah adalah menyambut kedatangan para santri siap belajar. Aktifitas ini akan dirasa mengganjal jika tidak dilakukan dari lubuk hati, dan rutinitas ini juga akan dirasa hampa jika dilakukan hanya sekedarnya saja.
Saya memiliki keyakinan dan tulus bahwa aktifitas menyambut para santri mampu mempengaruhi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. Jika di pagi hari yang indah dan cerah para santri merasa senang dan tenang dan bahkan penuh dengan keyakinan untuk meraih cita citanya maka besar harapan semua mudarris agar semua santri mampu beristiqomah dalam melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pelajar yang sungguh sungguh. Akan tetapi berbeda halnya jika di pagi hari setiap santri mengawali hari harinya dengan kemalasan, kecemberutan, ketidak semangatan, kurangnya minat belajar, banyak alfa di kelas dan hal lainnya, maka hal tersebut akan mempengaruhi ke aktifitas aktifitas berikutnya.
Maka menyambut siswa datang ke Madrasah adalah salah satu kesempatan emas bagi seorang mudaris untuk memberikan setruman atau casan yang positif dan menjadikan mereka santri yang gembira untuk mengikuti kegiatan belajar di kelasnya serta menjadi santri yang berdedikasi tinggi dan tidak punya pemikiran sektoral antar sesama teman. Oleh karena itu penulis mengajak para mudarris untuk memaknai hal hal berikut supaya kegiatan menyambut para santri di pagi hari menjadi lebih berkesan, berarti, mendidik, mengarahkan, sampai memberikan manfaat yang luar biasa dan bahkan hal-hal positif lainnya untuk semua santri.
Kita sebagai insan yang berakal harus faham bahwa selayaknya sebagai tenaga pendidik itu setidaknya harus memahamai arti dari Senyum, salam, sapa dan jabat tangan.
A. Senyum
Tersenyumlah dari hati yang paling dalam, dan dalam senyuman tersebut bukan hanya menggerakan atau menarik dua bibir manis. Sehingga senyuman kita memiliki makna dan memberikan rasa tenang dan diterima oleh para santri dengan baik. Terkhusus bagi santri kelas 1,2, & 3 MTs/SMP/TMI yang saat ini kita ketahui bahwa seusia mereka masih membutuhkan rasa kasih sayang dari orang tua. Semoga dengan adanya khidmah kita yang baik dan tulus serta memberikan senyuman terhadap para santri mereka merasa tenang dan nyaman dalam hatinya.
Semoga apa yang dikatakan dalam hati para santri adalah “Ustadzi Nurun Fil Hayati Wa Madrosati Jannati” (Guruku adalah cahaya dalam hidupku dan Sekolahku adalah Syurgaku). Dengan senyuman akan menyejukan hati para santri sekalipun dihari hari sebelumnya ada perbedaan pendapat, selisih paham dan bahkan melakukan hal yang tidak baik dan benar.
B. Salam
Memberikan salam, Sebagaimana kita ketahui ucapan “Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh” lazimnya kalimat itulah yang biasa kita lafalkan baik kepada sang Kyai, Guru, Santri, dan juga kepada orang lan.
Adapun makna dari salam tersebut adalah do’a “padamu Allah melimpahkan keselamatan, rahmat, serta keberkahanNya”. Maka di lingkungan pesantren mengenai ucapan salam sudah menjadi hal yang lumrah dan juga mendarah daging didalam kehidupan sehari hari.
C. Sapa
Menyapa ataupun menegur para santri dengan sopan dan baik. Sebagaimana contoh dalam hal ini, Sebut saja nama diantara salah satu santri yang ada di pesantren. “Kaifa haluka ya, Muhammad? Afwan, Aina Kitabukal Hadis??”
Yang mempunyai arti “Bagaimana kabarmu, Muhammad? Maaf, mana buku hadismu??” Sembari mengecek buku buku yang lainnya.
D. Jabat Tangan
Didalam melakukan berjabat tangan terdapat casan energi positif antara santri dan mudarris, erat penuh khidmat, erat penuh martabat, erat penuh semangat, erat penuh taat, dan dengan kekuatan yang bermaslahat.
Hal tersebut akan penuh khidmah dan barokah apa bila kita melakukannya dengan ikhlas, tentunya kita sebagai mudarris harus bisa mencetak para santri menjadi santri yang bertanggung jawab, berunggul, berani, sehat, kuat, berimajinasi, berinovasi, multitalenta dan tentunya berakhlaq mulia.