Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Mau Haji Tapi Masih Pandemi? Shalat Isyraq Bisa Jadi Alternatif!

Haji saat pandemi

#ShalatIsyraq #ShalatDhuha #Haji #Pandemi #Covid19Rabu(30/9/2020) Shalat Isyraq? Apa tuh? Mungkin sedikit asing di telinga atau bahkan benar-benar asing, shalat sunnah yang sering dikerjakan oleh Rasulullah SAW. di pagi hari ini ternyata dapat mengganjar pahala yang besar. Wah.. apa tuh?

Shalat Isyraq sendiri sebenarnya adalah shalat Dhuha yang mana dilakukan di awal waktu pengerjaan shalat Dhuha atau saat matahari benar-benar baru terbit.

Penamaan shalat ini telah dijelaskan dalam sebuah riwayat hadits yang berbunyi sebagai berikut:

Dari Abdullah bin Al-Harits bin Naufal, bahwa Ibnu Abbas tidak shalat Dhuha. Dia bercerita, lalu aku membawanya menemui Ummu Hani’ dan kukatakan :

“Beritahukan kepadanya apa yang telah engkau beritahukan kepadaku”. Lalu Ummu Hani berkata :

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk ke rumahku untuk menemuiku pada hari pembebasan kota Mekkah, lalu beliau minta dibawakan air, lalu beliau menuangkan ke dalam mangkuk besar, lalu minta dibawakan selembar kain, kemudian beliau memasangnya sebagai tabir antara diriku dan beliau. Selanjutnya, beliau mandi dan setelah itu beliau menyiramkan ke sudut rumah. Baru kemudian beliau mengerjakan shalat delapan rakaat, yang saat itu adalah waktu Dhuha, berdiri, ruku, sujud, dan duduknya adalah sama, yang saling berdekatan sebagian dengan sebagian yang lainnya”.

Kemudian Ibnu Abbas keluar seraya berkata : “Aku pernah membaca (Al-Qur’an) di antara dua sampul ini, namun aku tidak pernah mengenal shalat Dhuha kecuali sekarang:

إِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهُ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِشْرَاقِ

“Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi.” (QS. Shaad:18)

Aku bertanya: “Manakah shalat Isyraq?” Ibnu Abbas berkata “(yang dikerjakan Rasulullah SAW) itulah shalat Isyraq.” Diriwayatkan oleh ath-Thabari di dalam tafsirnya dan al-Hakim.

Kalau bicara soal pahala, tentunya shalat ini mempunyai pahala yang sangat besar. Saking besarnya, kita bahkan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah Umroh dan Haji. Eittss.. tapi bukan berarti dengan mengerjakan shalat Isyraq, kita sudah mengamalkan rukun Islam ke-lima ya…, kita tetap diharuskan untuk berhaji secara fisik apabila mampu. Dalam sebuah hadits dikatakan:

Dari Abu Umamah, dia menuturkan bahwa Rasulullah SAW, bersabda:

.مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ

“Barang siapa mengerjakan shalat Shubuh di masjid dengan berjama’ah, lalu tetap diam di sana sampai dia mengerjakan shalat Dhuha, baginya seperti pahala orang  yang menunaikan ibadah haji atau urah dengan sempurna.” Diriwayatkan oleh ath-Thabrani.

Besar pahala yang kita dapat sangat tidak sebanding dengan jumlah tenaga dan waktu yang kita keluarkan. Bayangkan berapa biaya yang kita perlukan untuk melaksanakan ibadah umroh atau haji!.

Mungkin butuh menabung bertahun-tahun untuk kita dapat melaksanakannya. Tetapi apakah kita membutuhkan biaya sepeserpun untuk melaksanakan shalat Isyraq?.

“Sesungguhnya Allah SWT Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

(faqih/staff bps)

Pendaftaran Santri Baru