Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Manfaat dan khasiat berwudhu

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Seorang peneliti di bidang penyakit dalam di London, Dr. Ahmad Syauqi Ibrahim, menyatakan bahwa mencelupkan anggota tubuh ke dalam air akan mengembalikan kekuatan tubuh, mengurangi kekejangan pada saraf dan otot, menormalkan detak jantung, serta menurunkan kecemasan dan insomnia (susah tidur).

Para pakar saraf (neurologists) juga telah membuktikan bahwa air wudhu yang mendinginkan ujung saraf jari-jari tangan dan kaki bisa meningkatkan konsentrasi, demikian pula dengan ujung saraf anggota tubuh lain yang dibasuh air saat wudhu.

Begitu air wudhu yang dingin membasuh anggota tubuh, secara otomatis pembuluh darah akan bekerja lebih cepat dan gesit mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Ketika darah mengalir ke seluruh tubuh, termasuk pada bagian kulit, kelenjar peluh akan langsung bekerja menyedot darah-darah kotor dan membuangnya keluar.

1. Pengaruh Wudhu Bagi Jantung

Tugas jantung yang paling berat adalah memompa darah agar mengalir ke kepala, telapak tangan, dan kaki. Mengapa? karena ketiga anggota tubuh itu letaknya paling jauh dari jantung. Saat anggota tubuh tersentuh air wudhu yang sejuk, jantung akan langsung memompa darah dengan kuat menuju tiga anggota badan yang berjauhan tersebut. Bersamaan dengan hal itu, secara otomatis pembuluh darah mengalirkan darah ke seluruh tubuh sebagai reaksi alami untuk menormalkan kembali suhu tubuh yang dingin karena guyuran air wudhu

Dengan rajin berwudhu, risika terkena serangan jantung relatif lebih bisa dihindari.

2. Pengaruh Wudhu Bagi Ginjal

Proses pengeluaran toksik atau racun dari dalam darah atau sering disebut dengan darah kotor dilakukan oleh ginjal dan dibuang bersama air seni. Namun bagi mereka yang gemar berwudhu, ada cara lain untuk membersihkan toksik atau racun tersebut. Ketika air wudhu menyentuh kulit, kelenjar keringat akan langsung menyedot toksik dalam darah dan membuangnya dari dalam tubuh melalui bulu-bulu halus yang tumbuh di kulit.

Darah-darah kotor di bagian tubuh yang dibasuh air wudhu itu tertarik keluar dan kemudian disapu bersih oleh air wudhu berikutnya (basuhan kedua dan ketiga).

Jadi, berwudhu juga bisa mengurangi sedikit beban kerja ginjal dan mempersempit kemungkinan resiko terkena penyakit ginjal. Selain itu, kulit di sekitar wajah dan bagian tubuh lainnya tampak halus dan berseri sehingga penuaan dini bisa dihindari.

3. Pengaruh Wudhu Bagi Sistem Saraf

Semua penyakit yang diderita oleh manusia lebih banyak disebabkan oleh kekacauan biolistrik yang kemudian menganggu aktivitas organ tubuh ini. Kekacauan biolistrik tersebut bisa diatasi melalui sistem saraf. Urat saraf, terutama urat-urat yang mengandung tenaga yang bersifat sensoric, tersusun secara rumit dan tidak terlihat. Di sinilah salah satu rahasia wudhu mulai terungkap.

Ujung saraf yang ukurannya hampir sebesar helai rambut itu berfungsi membuang kelebihan listrik negatif dari setiap organ tubuh kita. Namun karena seiring berjalannya waktu ujung saraf ini tertutupi oleh pengapuran maka endapan muatan listriknya semakin lama semakin tinggi.

Dari hasil pengamatan, telapak tangan luar yang mengarah ke ujung-ujung jari kita memiliki ujung saraf yang keras seperti kawat baja namun sangat halus. Coba perhatikan pangkal jari-jari kamu! Biasanya, ada tumpukan bulu disana. Disitulah ujung-ujung saraf itu berada. “Tombol” pembuangan panas tubuh yang mengendap sebenarnya terdapat di sela-sela saraf motorik yang terletak di antara kelingking dan jari manis, antara jari manis dan jari tengah, dan pangkal telunjuk. Jika “Tombol” ini aktif dan kita melipat jari-jari tangan kecuali telunjuk sebagaimana saat kita membaca tahiyat (duduk pada rakaat kedua dan terakhir), aliran listrik yang sangat tinggi panasnya (sinar infra merah) akan memancar dari titik api di ujung telunjuk kita. Namun demikian, kebanyakan “Tombol” ini tidak berfungsi dengan baik karena pengapuran dan mungkin selama ini rahasianya belum terkuak. Mengapa? karena kita tidak mau berpikir dan menganggap wudhu sebagai hal yang remeh! Padahal, wudhu sebenarnya sangat canggih walau keliatannya sederhana.

Dari hasil pengamatan, orang tua yang kurang memperhatikan wudhunya dan tidak menekuk engsel tangannya secara maksimal ketika sujud akan mengalami pengapuran di engsel tangan tersebut dan telapak tangan luarnya. Pengapuran itu bukan osteophorosis karena tulangnya tidak keropos, tapi osteoarthritis yang disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan di persendian sehingga terjadi penumpukan zat kapur. Pengapuran tersebut menurun ke anak-anaknya sehingga generasi berikutnya terus berkurang daya tahan tubuhnya.

Pengapuran semacam ini juga bisa menyebabkan ujung-ujung saraf terjepir di ruas-ruas tulang leher (radiculopati serfikal) sehingga membengkak dan dapat menyebabkan sakit asma, bronchitis, dan mudah terserang influenza. Sebenarnya, semua masalah tersebut sudah terpecahkan jika saja kita melakukan wudhu dan shalat sesuai tata cara yang benar. Wudhu yang baik dilakukan dengan menyiramkan air ke anggota tubuh yang harus dibasuh atau diusap dan memijat-mijat ujung-ujung saraf jemari tangan dan kaki. Untuk itu, ada baiknya kita menyediakan tempat duduk dan tumpuan kaki seperti terdapat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Wudhu dengan air dingin dapat membantu mengefektifkan sistem kerja saraf. Rangsangan dari air dingin tersebut berdampak positif dari kinerja saraf pusat yang ada di otak. Oleh sebab itu, setelah berwudhu kita biasanya merasakan suasana segar yang tidak kita rasakan sebelum berwudhu. Barangkali karena hal inilah Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk berwudhu saat sedang stres, panik, sedih, atau khawatir. Wudhu juga sangat dianjurkan sebelum seorang hakim memimpin sebuah proses peradilan.

Semoga bermanfaat.(dn13/ghofur)

Pendaftaran Santri Baru