Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Makalah Selasa Pagi Ba’da Subuh Untuk Asatidz dan Isrof Selasa Ba’da Ashar untuk santri di Pondok Pesantren Putri Al Hasanah Darunnajah 9 Pamulang

Dn9

نَضَّرَ اللهُ امْرَءًا سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ، فَرُبَّ مُبَلَّغٌ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ

“Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami lalu dia menyampaikannya (kepada yang lain) sebagaimana yang dia dengar, maka kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu lebih memahami daripada orang yang mendengarnya.” (HR. At-Tirmidziy )

Program setiap pagi makalah untuk menambah keilmuan Asatidz di Pondok Pesantren Putri Al Hasanah dilakukan satu kali dalam seminggu, dilakukan hari selasa setelah sholat subuh, semua Usth yang ada di Pondok diberi kesempatan bergantian untuk menyampaikan makalah kepada Asatidz, dengan seperti ini para astidz di lingkungan Pondok Pesantren Putri Al Hasanah Darunnajah 9 Pamulang bisa menyalurkan ilmu yang didapat kepada orang lain dan menjadi amal ibadah untuk mereka sendiri.

Setelah para asatidz mendapatkan ilmu dari pemakalah dari satu orang Usth selasa Ba’ada subuh, maka seluruh asatidz wajib menyampaikan makalah tersebut kepada seluruh santri yang ada di lingkungan pondok dengan cara yang sudah dijadwalkan setiap hari selasa sore para santri solat di asrama masing – masing dan diimami oleh Asatidz sesuai dengan penanggung jawab kamar masing – masing ( Musrifah ).

Setelah melaksanakan solat bersama di Asrama masing – masing, para asatidzah menyampaikan makalah subuh kepada para santri disetiap kamarnya. Ini salah satu program pemindahan ilmu kepada para santri sebagai bentuk pendidikan secara langsung yang melibatkan Asatidzah dan santri secara keseluruhan.
Setelah penyampaian makalah kepada para santri untuk memantapkan kembali ilmu yang didapatkan oleh santri dari makalah yang disampaikan oleh para asatidzah ketikal Jum’at pagi bapak pimpinan secara luas juga menyampaikan apa yang jadi pemabahasan makalah ketika selasa pagi dan sore.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim )

Pendaftaran Santri Baru