Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Kunjungan Delegasi Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan Oleh Mohammad Karim Khalili, High Peace Council (HPC) Afghanistan

Afghanistan adalah negeri kaya nan indah, memiliki 35 juta penduduk yang hanya terdiri dari 7 suku besar dengan satu agama mayoritas, dan belum mampu bangkit akibat perang berkepanjangan.

Mereka ingin belajar bagaimana 700an lebih suku di Indonesia, 1000 lebih bahasa dan dengan 5 agama bisa hidup berdampingan dengan damai dan bersama membangun bangsa.

Dan itu harus dimulai dari menata pendidikan yang mencerahkan.

Delegasi HCP Afganistan yang dipimpin oleh mantan wakil presiden Afghanistan era Hamid Karzai, Muhammad Karim Khalili, sangat terkesan dengan sistem pendidikan yang dijalankan oleh Pondok Pesantren Darunnajah.

Pendidikan toleransi yang terkandung didalam kehidupan santri di asrama dengan beragam latar belakang, beragam aktifitas yang menjadi ciri khas pondok pesantren serta sikap kemandirian dan kebebasan didalam bersikap rupanya menjadi hal hal yang menarik perhatian banyak pihak.

Beliau bahkan berharap bisa segera dibuka lembaga pendidikan semodel di Kabul untuk menebar benih-benih perdamaian pada generasi muda Afghanistan. (Sumber : https://m.cnnindonesia.com/internasional/20171121120341-113-257057/jokowi-menerima-majelis-tinggi-perdamaian-afghanistan/)

Kunjungan Delegasi Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan Oleh Mohammad Karim Khalili, High Peace Council (HPC) Afghanistan
Courtesy Visit Delegates Of The Afghanistan High Peace Council (HPC) To Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta
Kunjungan Delegasi Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan Oleh Mohammad Karim Khalili, High Peace Council (HPC) Afghanistan
Courtesy Visit Delegates Of The Afghanistan High Peace Council (HPC) To Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta

Pendidikan Islam moderat berwajah damai rupanya tak hanya menarik perhatian tamu tamu dari negeri-negeri barat yang memang ingin mempelajari wajah Islam yang menyejukkan.

Dilain sisi, banyak pula negara negara Islam yang kagum bagaimana dan Bhineka Tunggal Ika tak hanya menjadi slogan hiasan di buku pelajaran murid diruang kelas tapi juga berhasil dijalankan didalam kehidupan bermasyarakat.

Pesantren sebagai salah satu core pendidikan generasi di Indonesia menjadi sorotan bagi pihak pihak yang ingin belajar bagaimana bangsa besar ini bisa membangun bangsanya dengan menjaga keberagamannya. (Sumber : http://m.tribunnews.com/nasional/2017/11/20/presiden-ri-tunjuk-pesantren-darunnajah-terima-kunjungan-dewan-perdamaian-tinggi-afghanistan)

(DN.COM/almas_khalishah)

 

 

Pendaftaran Santri Baru