Tangerang- Ada kisah menarik, intriguing but inspiring dari Pak Rahmat Gobel, Ketua Kadin, mantan Menteri Perdagangan ke 33 , Chairman Panasonic Gobel Indonesia dalam dialog interaktif di Silaturrahim Nasional Kyai/Pimpinan Pesantren Alumni Gontor di Siti Hotel Tangeranh, pk 9.15-11 tgl 24 Januari 2016, dalam sesi terakhir, ketika menjelaskan bagaimana ayahnya menyiapkan dan membekali dirinya sebagai pribadi yg kapabel, tangguh dan visioner. Ia dibekali ayahnya dengan pendidikan yg sangat ketat, penuh perhitungan, kecermatan, usaha keras, dan agamis. Meskipun ia seorang anak pengusaha besar, tapi ia tidak dimanja dengan fasilitas yg serba ada, serba mudah dan lengkap. Sejak SMP, ia harus masuk bekerja di pabrik, membersihkan toilet, menyapu, dan membersihkan ruangan, beliau ingin menghancurkan ego saya, pemimpin tidak boleh go. Ia juga harus naik angkot ke sekolah dan tidak boleh naik mobil pribadi. Bahkan, ketika ulang tahunnya yg ke-17 saat kelas 2 SMA, Rahmat remaja, berniat merayakan ultahnya bersama kawan2 SMA nya di sebuah restoran. Lalu ia memberanikan diri menghadap ayahnya di kantor untuk meminta uang Rp 100.000. Ternyata di
luar dugaan, ayahnya justru mengeluarkan uang 1 juta dari laci mejanya, “baik sekali Ayah saya” ujarnya, Namun Ketika ia akan mengambil, ayahnya berkata: “Apakah bijaksana, seorang ayah memberi uang pada anaknya melebihi dari yang diminta dan yang dibutuhkan? Bahkan, kamu harus tahu, uang yg kamu minta itu sama dengan gaji 3 orang karyawan untuk hidup mereka selama sebulan”… saat itu ia benar benar tak berkutik, speechless. Dan dengan sisa-sisa keberaniannya, akhirnya ia hanya mengambil 10 ribu saja. Dengan menahan rasa malu pada teman-temanya yang sudah menunggu di restoran, ia ajak mereka untuk merayakan ultahnya di warung tenda pinggir jalan. “Saya dibully habis habisan, karna makan di kaki lima juga”, para kiai tertawa. Pak Rahmat kini merasakan betapa ayahnya membekali dengan pendidikan yg sangat matang dan beragam; mulai dari pendidikan yg menghilangkan feodalisme, tidak ego sentris sampai pendidikan proses. Pemimpin yg handal adalah yg berproses dari bawah.
Menurutnya, untuk sukses harus melalui 4 pilar utama; Doa, Usaha, Iman, Taqwa (DUIT)- Do It dan diimplementasikan dalam 5 prinsip bisnis : Kebersihan, Ketertiban, Ketekunan, Kedisiplinan, dan Ketelitian. Kunci sukses memajukan perusahaan, dengan memanusiakan karyawan. Bisnis adalah memanusiakan manusia, dan bukan mempekerjakan manusia, katanya. Subhanallah.. Tabarakallah!!.
sumber Dr. Sujiat Zubaidi
(Rizfan)