Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

[Khutbah Jumat] Peringatan Hari Kemerdekaan: Mengisi Kemerdekaan dengan Iman dan Taqwa

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى نِعْمَةِ الْإِيمَانِ وَالْإِسْلَامِ، وَأَشْكُرُهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَإِحْسَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِلَهُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ، وَرَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرَضِينَ.

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَصَفِيُّهُ مِنْ خَلْقِهِ وَخَلِيلُهُ، الْمَبْعُوثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ، وَالْهَادِي إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيمِ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَقَدْ قَالَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

إِنَّ الِاسْتِقْلَالَ نِعْمَةٌ عَظِيمَةٌ مِنَ اللهِ تَعَالَى، وَهُوَ أَمَانَةٌ ثَقِيلَةٌ يَجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نَحْفَظَهَا وَنَصُونَهَا. وَإِنَّ خَيْرَ سَبِيلٍ لِحِفْظِ هَذِهِ الْأَمَانَةِ هُوَ التَّمَسُّكُ بِالْإِيمَانِ وَالتَّقْوَى، وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ لِرَفْعَةِ الْوَطَنِ وَتَقَدُّمِهِ.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Pada hari yang mulia ini, marilah kita bersama-sama merenungkan makna kemerdekaan yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan kepada bangsa kita. Kemerdekaan bukanlah sekadar kebebasan dari penjajahan fisik, namun juga merupakan amanah yang harus kita jaga dan isi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam momentum peringatan hari kemerdekaan ini, kita diingatkan akan perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi meraih kemerdekaan. Mereka berjuang bukan hanya untuk kebebasan, tetapi juga untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk melanjutkan perjuangan mereka dengan cara mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surah Ali ‘Imran ayat 103:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.”

Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam mengisi kemerdekaan. Kita harus berpegang teguh pada ajaran agama dan nilai-nilai luhur bangsa, serta menjaga persatuan di tengah keberagaman yang ada. Dengan bersatu dan bekerja sama, kita dapat membangun bangsa ini menjadi lebih maju dan sejahtera.

Dalam konteks mengisi kemerdekaan, kita perlu memahami bahwa kemerdekaan sejati tidak hanya terbatas pada kebebasan fisik, tetapi juga mencakup kebebasan dari berbagai bentuk penindasan, kebodohan, dan kemiskinan. Oleh karena itu, upaya mengisi kemerdekaan harus diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekonomi yang berkeadilan, serta penegakan hukum dan keadilan bagi seluruh rakyat.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”

Hadits ini mengingatkan kita bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab dalam membangun dan memajukan bangsa. Kita semua adalah pemimpin, minimal bagi diri kita sendiri, dan kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan ini.

Dalam mengisi kemerdekaan dengan iman dan takwa, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:

Pertama, memperkuat fondasi keimanan dan ketakwaan dalam diri kita. Ini adalah langkah awal yang sangat penting, karena dengan iman dan takwa yang kokoh, kita akan memiliki kompas moral yang jelas dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita akan mampu membedakan antara yang hak dan yang batil, serta memiliki keteguhan hati dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.

Kedua, meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan dan pengembangan skill. Kemerdekaan memberikan kita kesempatan untuk menuntut ilmu dan mengembangkan potensi diri. Dengan meningkatkan kualitas diri, kita dapat berkontribusi lebih baik dalam pembangunan bangsa. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menekankan pentingnya menuntut ilmu, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”

Ketiga, membangun karakter bangsa yang berintegritas dan berakhlak mulia. Kemerdekaan harus diisi dengan pembangunan karakter yang kuat, jujur, dan berakhlak mulia. Ini akan menjadi modal penting dalam membangun bangsa yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Keempat, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kemerdekaan yang telah kita raih dengan pengorbanan yang besar harus kita jaga dengan memelihara persatuan dan kesatuan. Kita harus menghargai keberagaman sebagai kekayaan bangsa dan menolak segala bentuk intoleransi dan radikalisme.

Kelima, berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi yang berkeadilan. Kemerdekaan ekonomi adalah bagian penting dari kemerdekaan bangsa. Kita harus berusaha membangun sistem ekonomi yang adil dan mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat.

Keenam, menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Mengisi kemerdekaan juga berarti menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana untuk kesejahteraan rakyat dan generasi mendatang.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 96:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”

Ayat ini mengingatkan kita bahwa iman dan takwa adalah kunci kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa. Jika kita mengisi kemerdekaan dengan iman dan takwa, insya Allah berkah dan rahmat Allah akan senantiasa menyertai perjalanan bangsa kita.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Mengisi kemerdekaan dengan iman dan takwa bukan berarti kita hanya fokus pada aspek ritual keagamaan semata. Justru, iman dan takwa harus menjadi landasan dan motivasi bagi kita untuk bekerja keras, berinovasi, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Iman dan takwa harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan kita, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa.

Dalam konteks bernegara, mengisi kemerdekaan dengan iman dan takwa berarti kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan amanah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita. Bagi para pemimpin dan pejabat negara, ini berarti mereka harus menjalankan amanah kepemimpinan dengan sebaik-baiknya, mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Bagi kita sebagai warga negara, mengisi kemerdekaan dengan iman dan takwa berarti kita harus menjadi warga negara yang baik, taat hukum, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Kita harus memiliki semangat gotong royong, peduli terhadap sesama, dan siap berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

Dalam bidang pendidikan, mengisi kemerdekaan dengan iman dan takwa berarti kita harus membangun sistem pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan secara intelektual, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak mulia. Pendidikan harus mampu melahirkan generasi yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia, yang siap menjadi penerus estafet kepemimpinan bangsa.

Dalam bidang ekonomi, mengisi kemerdekaan dengan iman dan takwa berarti kita harus membangun sistem ekonomi yang adil, yang tidak hanya mengejar pertumbuhan tetapi juga memperhatikan pemerataan. Kita harus menghindari praktik-praktik ekonomi yang merugikan orang lain atau merusak lingkungan. Sebaliknya, kita harus mengembangkan ekonomi yang berbasis pada nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan kemaslahatan bersama.

Dalam kehidupan sosial dan budaya, mengisi kemerdekaan dengan iman dan takwa berarti kita harus menjaga dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang selaras dengan ajaran agama. Kita harus menghargai keberagaman sebagai kekayaan bangsa, memelihara toleransi dan harmoni sosial, serta menolak segala bentuk ekstremisme dan radikalisme.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Mengisi kemerdekaan dengan iman dan takwa adalah tugas besar yang memerlukan komitmen dan kerja keras dari seluruh elemen bangsa. Ini bukanlah pekerjaan mudah dan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Namun, dengan tekad yang kuat dan kebersamaan, insya Allah kita akan mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan sebagaimana yang diimpikan oleh para pendiri bangsa.

Mari kita jadikan momentum peringatan hari kemerdekaan ini sebagai momen untuk memperbaharui tekad dan semangat kita dalam mengisi kemerdekaan. Mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita, perkuat persatuan dan kesatuan, tingkatkan semangat gotong royong, dan berikan yang terbaik bagi bangsa dan negara tercinta.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan hidayah, taufik, dan perlindungan-Nya kepada bangsa kita. Semoga Allah menjadikan negeri kita sebagai negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah. Amin ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ. أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيمٍ، فَقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ.

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّينِ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِينَ.

اللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُورِنَا، وَاجْعَلْ اللَّهُمَّ وِلَايَتَنَا فِيمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.

اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْتَضْعَفِينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، اللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ فِي فِلَسْطِينَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

Pendaftaran Santri Baru