Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

[Khutbah Jumat] Isra’ Mi’raj: Pelajaran Penting dari Perjalanan Spiritual Rasulullah

Pict. by Artur Aaldyrkhanov

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ.

أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى نِعَمِهِ الَّتِي لَا تُعَدُّ وَلَا تُحْصَى، وَأَشْكُرُهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَهِدَايَتِهِ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِلَهُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ، وَرَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرَضِينَ.

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَصَفِيُّهُ مِنْ خَلْقِهِ وَخَلِيلُهُ، الْمَبْعُوثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ، وَالْهَادِي إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيمِ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَقَدْ قَالَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، إِنَّنَا الْيَوْمَ نَتَحَدَّثُ عَنْ حَدَثٍ عَظِيمٍ فِي تَارِيخِ الْإِسْلَامِ، أَلَا وَهُوَ الْإِسْرَاءُ وَالْمِعْرَاجُ. هَذِهِ الرِّحْلَةُ الرُّوحِيَّةُ الَّتِي قَامَ بِهَا نَبِيُّنَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَالَّتِي تَحْمِلُ فِي طَيَّاتِهَا دُرُوسًا وَعِبَرًا عَظِيمَةً لِكُلِّ مُسْلِمٍ.

إِنَّ هَذِهِ الرِّحْلَةَ الْمُبَارَكَةَ تُذَكِّرُنَا بِقُدْرَةِ اللَّهِ تَعَالَى الَّتِي لَا حَدَّ لَهَا، وَتُعَلِّمُنَا أَنَّ الْإِيمَانَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ هُوَ أَسَاسُ النَّجَاةِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ. فَلْنَتَأَمَّلْ مَعًا، أَيُّهَا الْإِخْوَةُ الْكِرَامُ، فِي بَعْضِ الدُّرُوسِ الْمُسْتَفَادَةِ مِنْ هَذِهِ الْحَادِثَةِ الْعَظِيمَةِ.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan salah satu mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Perjalanan spiritual yang luar biasa ini terjadi dalam satu malam, di mana Rasulullah SAW diperjalankan dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan kemudian dinaikkan ke langit tertinggi untuk bertemu dengan Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 1:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra’: 1)

Ayat ini menunjukkan betapa agungnya peristiwa Isra’ Mi’raj dan betapa pentingnya kita sebagai umat Islam untuk memahami dan mengambil pelajaran darinya.

Berikut beberapa pelajaran penting yang dapat kita petik dari perjalanan spiritual Rasulullah SAW:

1. Kekuatan Iman dan Keyakinan

Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan ujian berat bagi keimanan umat Islam pada masa itu. Banyak yang meragukan cerita Rasulullah SAW karena dianggap tidak masuk akal. Namun, Abu Bakar as-Siddiq dengan mantap mempercayai cerita Rasulullah tanpa keraguan sedikitpun, sehingga beliau diberi gelar as-Siddiq (yang membenarkan).

Ini mengajarkan kita bahwa iman yang kuat tidak tergoyahkan oleh hal-hal yang tampaknya mustahil menurut logika manusia. Sebagai muslim, kita harus memiliki keyakinan yang teguh terhadap kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas.

2. Pentingnya Shalat dalam Kehidupan Muslim

Salah satu hasil terpenting dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah diwajibkannya shalat lima waktu bagi umat Islam. Ini menunjukkan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan seorang muslim.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “فُرِضَتْ عَلَيَّ الصَّلَوَاتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي خَمْسِينَ، ثُمَّ نُقِصَتْ حَتَّى جُعِلَتْ خَمْسًا، ثُمَّ نُودِيَ: يَا مُحَمَّدُ، إِنَّهُ لَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ، وَإِنَّ لَكَ بِهَذِهِ الْخَمْسِ خَمْسِينَ”

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Shalat diwajibkan kepadaku pada malam Isra’ sebanyak lima puluh kali, kemudian dikurangi hingga menjadi lima kali. Lalu ada yang berseru: ‘Wahai Muhammad, sesungguhnya keputusan-Ku tidak dapat diubah, dan dengan lima waktu shalat ini, engkau mendapatkan pahala lima puluh kali.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan betapa berharganya shalat lima waktu di mata Allah SWT. Setiap shalat yang kita lakukan dengan khusyuk dan ikhlas bernilai sepuluh kali lipatnya. Ini adalah rahmat dan kasih sayang Allah kepada umat Muhammad SAW.

3. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian

Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada saat Rasulullah SAW menghadapi berbagai cobaan dan tekanan dari kaum Quraisy. Allah SWT menghibur dan menguatkan hati Rasulullah melalui perjalanan ini. Ini mengajarkan kita untuk tetap sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai ujian hidup.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 155:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

4. Pentingnya Kepemimpinan dan Keteladanan

Dalam perjalanan Mi’raj, Rasulullah SAW bertemu dengan para nabi terdahulu dan memimpin mereka dalam shalat. Ini menunjukkan kedudukan Rasulullah sebagai pemimpin para nabi dan rasul. Sebagai umat Islam, kita juga harus menjadi teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun di lingkungan pesantren.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا، وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ”

Dari Abdullah bin Umar RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Seorang imam (kepala negara) adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas orang yang dipimpinnya. Seorang istri di dalam rumah suaminya adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas orang yang dipimpinnya. Seorang pelayan dalam harta tuannya adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab kepemimpinan, baik dalam skala kecil maupun besar. Di lingkungan pesantren, para ustadz dan santri senior juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan bagi santri-santri yang lebih muda.

5. Pentingnya Menjaga Hubungan dengan Allah SWT

Peristiwa Mi’raj menggambarkan kedekatan Rasulullah SAW dengan Allah SWT. Ini mengingatkan kita akan pentingnya selalu menjaga hubungan dengan Allah melalui ibadah, dzikir, dan doa. Dalam kehidupan di pesantren, kita memiliki kesempatan emas untuk meningkatkan kedekatan kita dengan Allah melalui rutinitas ibadah dan pembelajaran agama yang intensif.

6. Pentingnya Ilmu dan Pengetahuan

Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, Rasulullah SAW menyaksikan berbagai hal yang belum pernah dilihat sebelumnya. Ini mengajarkan kita akan pentingnya mencari ilmu dan memperluas wawasan. Sebagai santri di pesantren, kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Thaha ayat 114:

وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا

“Dan katakanlah: ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.'” (QS. Thaha: 114)

7. Pentingnya Persatuan Umat

Dalam perjalanan Mi’raj, Rasulullah SAW bertemu dengan para nabi terdahulu, yang menunjukkan kesatuan misi para utusan Allah. Ini mengajarkan kita akan pentingnya persatuan umat Islam. Di pesantren, kita belajar untuk hidup bersama dalam keberagaman, menghargai perbedaan, dan menjaga persatuan.

8. Pentingnya Mempersiapkan Diri untuk Kehidupan Akhirat

Dalam perjalanan Mi’raj, Rasulullah SAW diperlihatkan surga dan neraka. Ini mengingatkan kita akan adanya kehidupan setelah kematian dan pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi hari akhir. Kehidupan di pesantren merupakan kesempatan emas untuk mempersiapkan bekal terbaik untuk kehidupan akhirat.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Peristiwa Isra’ Mi’raj bukan hanya sekadar cerita sejarah, tetapi mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan kita sebagai umat Islam. Mari kita renungkan dan aplikasikan pelajaran-pelajaran ini dalam kehidupan sehari-hari kita.

Sebagai santri dan civitas pesantren, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Islam. Jadikanlah peristiwa Isra’ Mi’raj sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas iman, ibadah, dan akhlak kita.

Mari kita perkuat iman kita, tingkatkan kualitas ibadah kita, terutama shalat lima waktu, perbanyak kesabaran dalam menghadapi ujian, tumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam diri kita, perkuat hubungan kita dengan Allah SWT, tingkatkan semangat menuntut ilmu, perkuat persatuan umat, dan persiapkan diri kita sebaik-baiknya untuk kehidupan akhirat.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Amin ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ. أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيهِ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

اللَّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ، أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِينَ، وَعَنِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ ارْحَمْ مَوْتَانَا، وَاشْفِ مَرْضَانَا، وَعَافِ مُبْتَلَانَا، وَاقْضِ الدَّيْنَ عَنْ مَدِينِينَا، وَارْحَمْ ضَعْفَنَا يَا قَوِيُّ.

اللَّهُمَّ انْصُرِ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَأَعْلِ كَلِمَةَ الْحَقِّ وَالدِّينِ. اللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا، وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُورِنَا، وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةً مُهْتَدِينَ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ، وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ، وَجَمِيعِ سَخَطِكَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.

عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

أَقِمِ الصَّلَاةَ، رَحِمَكُمُ اللَّهُ.

Pendaftaran Santri Baru