Darunnajah.com Ujian lisan selalu menyimpan carita, ujian lisan adalah ujian yang selalu dilaksanakan diawal atau sebagai pembuka pelaksanaan ujian semester baik semester ganjil ataupun genap. Yang pasti disetiap pelaksanaannya ujian lisan selalu memiliki cerita menarik, terutama bagi mereka yang baru pertama kali mengenal dan mengikuti ujian lisan pastinya akan menjadi sebuah pengalaman pertama yang mengesankan.
Seperti yang dialami oleh beberapa santri baru Darunnajah Cipining yang mengikuti ujian lisan semester ganjil tahun ajaran 2017-2018 yang berlangsung pada, hari Sabtu 25 November – Kamis, 30 November 2017. Pelaksanaan ujian lisan di Darunnajah Cipining berlangsung selama 6 hari dengan 3 materi ujian dengan pembagian waktu yaitu Ujian Lisan Bahasa Arab (Sabtu dan Ahad), Bahasa Inggris (Senin dan Selasa) dan IBAM (Ibadah Amaliayah) (Rabu dan Kamis).
Santri pertama yang kami temui adalah M Arkan Sugiarto santri kelas VII A TMI, “awalnya deg-degan karena ini pertama buat ana. Harus masuk sendirian kedalam kelas dan di tanya oleh ustadz dan kakak kakak, sempet bingung juga diluar sudah hafal sampai dalam lupa lupa ingat, waktu menjawab pertanyaan” terang santri asal bogor tersebut. “tapi seru juga sih. Ana jadi ngerasain apa yang dikatakan saudara ana, mondok sama sekolah di luar itu enakan mondok karena bisa menemukan hal baru, kaya ujian lisan barusan” tambahnya.
Dalam pelaksanaan ujian lisan di Darunnajah Cipining, setiap santri akan ditanya selama 20 menit untuk santri tingkat MTs dan 30 menit untuk santri tingkat MA oleh 4 penguji yaitu 2 dari dewan guru dan 2 dari santri Niha’i yang bertugas sebagai panitia bantu.
Adapun santri berikutnya yang kami temui adalah Agung Pratama santri kelas Intensive, “ujian lisan sangat mengesankan, ini pertama kalinya aku mengalaminya selama berada di pesantren, dan belom pernah aku temukan waktu sekolah dulu” ungkapnya. “menurut aku ini adalah contoh ujian yang sebenarnya, karena kita tidak bisa nyontek atau bertanya sama temen atau orang lain. Kita juga dituntut untuk punya mental dan ketenangan yang baik untuk ujian ini, tadi saya gugup yang seharusnya saya bisa menjawab dengan benar malah terbata bata” imbuh santri asal Palembang tersebut sembari tertawa.
(red/Aa)