STIE Darunnajah – Mencari rezeki tentu bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Butuh adanya kerja keras, usaha, serta doa. Salah satu bentuk perjuangan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan rezeki adalah dengan bekerja. Tentunya pekerjaan dalam konteks ini bukanlah pekerjaan asal-asalan yang mudah mengalirkan uang dengan cara apa saja, namun harus digaris bawahi bahwa pekerjaan disini ialah pekerjaan yang dapat membawa keberkahan dengan cara yang halal.
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ
“Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Majah no. 2144, dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani).
Ada dua makna yang di dapatkan dari hadist tersebut, yakni perintah untuk mencari pekerjaan halal di dunia, dan kemaslahat akhirat dengan bertakwa.
Mengapa kedua hal tersebut digabungkan?
Dengan ketakwaannya seorang muslim kepada Allah, maka nikmat akhirat pun akan dengan mudah tuk diraih. Ketenangan hati dalam mencari rezeki dapat dirasakan jika seorang muslim memperbagus jalan dalam mencari rezeki. Sederhana dalam sikapnya.
Antara doa dan usaha patut tuk diseimbangkan karena jika condong hanya ke salah satu, maka akan terasa sombong dan sia-sia. Orang bijak mengatakan, DOA TANPA USAHA ADALAH BOHONG dan USAHA TANPA DOA ADALAH SOMBONG. Tak bisa dihindari bahwa doa dan usaha merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Doa adalah perwujudan permohonan serta pengharapan kepada sang pencipta. Karena dibalik kelebihan yang dimiliki, seseorang pasti menyimpan kelemahan.
Ketika usai berusaha dan bekerja keras semaksimal mungkin dalam melakukan suatu pekerjaan, bertawakallah setelahnya. Memohon dan meminta ridho kepada allah SWT atas apa yang telah dilakukannya. Karena sesuai dengan yang tertera dalam hadis tersebut juga bahwa allah akan melengkapkan seluruh rezekinya sebelum seseorang meninggal.
Takdir akan rezeki sudah diatur sedemikian rupa untuk tiap insan. Tidak perlu khawatir, namun tetap harus bekerja keras. Jangan sedikitpun mencari rezeki dari jalan yang haram seperti berjudi, bekerja dengan pekerjaan yang ada kaitannya dengan riba dan semacamnya. Karena larangan memakan makanan dan menggunakan rezeki dari cara mencari yang seperti itu merupakan perbuatan tercela dan sudah dikategorikan sebagai suatu yang haram.
Kontributor : Husnul Hayati, Mahasiswi Administrasi Bisnis