Sabtu, 14 Juli 2018 adalah hari yang sangat bersejarah bagi Pesantren Darunnajah 2 Cipining dan bagi santri baru yang pertama kali menginjakkan kaki serta niat yang kuat untuk masuk Pesantren. Kedatangan para santri baru tahun Ajaran 2018-2019 terpantau sangat ramai dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hal tersebut terbukti dengan banyaknya kendaraan beroda empat maupun beroda dua yang parkir dilingkungan pesantren. Bahkan, jalan raya yang biasanya hanya dilewati oleh angkot-angkot kecil serta truk pengangkut baju, kini telah berganti dengan berlalu-langnya mobil-mobil pribadi milik wali santri baru.
Organisasi bagian kepramukaan/koordinator telah mengerahkan banyak tenaga untuk menghadapi situasi tersebut. Tidak hanya TIM Koordinator, para dewan gurupun juga ikut bergerak menuntaskan keadaan yang sangat menantang tersebut. “Keadaan macet dan ramai seperti ini, benar-benar tantangan untuk TIM Koordinator” Ungkap Ustadz Ahmad Dimyati selaku MABOKORI Pesantren.
Allahuakbar! Ini pertanda begitu banyak masyarakat yang percaya serta yakin kepada pihak pesantren, agar putra-putrinya bisa berjuang di penjara suci itu. Mereka tidak rela jika pergaulan bebas merusak jasmani serta rohani sang buah hatinya.
Bagi pihak pesantren, ini adalah bentuk kesyukuran, serta tangggungjawab besar, untuk mengemban amanah besar tersebut. Harapanya adalah agar Pesantren Darunnajah 2 Cipining yang sudah menginjak usianya ke-30 tahun ini, bisa lebih, lebih, dan lebih baik lagi.
Kemacetan ini dipastikan akan terus belangsung hingga kedatangan santri putra. (WARDAN/Mbafer)