Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Hiasi Wajah Dengan Senyuman

Senyuman adalah kunci pembuka hati. Perbedaan antara kata-kata yang lembut dengan yang kasar, perkataan yang lembut selalu diiringi dengan senyuman. Sedangkan perkataan kasar kering dengan senyuman dan tidak ada wajah ceria. Wajahnya muram dan pahit untuk dilihat. Rosulullah saw telah berpesan agar kita senantiasa murah senyum. Beliau bersabda :

‘’ Senyuman dihadapan saudaramu adalah sedekah’’

sungguh sangat mudah kita untuk bersedekah, cukup melengkungkan kedua bibir disertai binarnya mata yang tulus itulah senyuman. Sebuah tanda kebebasan hati yang lapang, senyuman yang lembut dibungkus dengan keceriaan wajah.

Sedekah yang siapapun mampu melakukannya. Tersenyum adalah prilaku islami, dan merupakan ibadah yang menghasailkan kebaikan-kebaikan. Hilangnya senyuman pada masa kini boleh jadi disebabkan oleh awan kesedihan yang menyelimuti langit dunia akibat laju kehidupan yang sangat cepat. Tapi bagi kaum muslim, hilangnya senyuman merupakan pertanda lemahnya iman. Sebab jika iman kuat, pasti wajah seorang muslim akan selalu berseri dan tidak akan mudah takhluk oleh musibah. Perputaran zaman tidak akan mampu membuat keningnya berkerut.

Suka tersenyum akan membuat anda disenangi oleh orang lain. Karena orang lain tidak akan segan mendekati orang yang ramah, orang yang ramah idientik dengan hiasan senyuman diwajahnya. Sabda Rosulullah saw :

‘’ Kalian tidak akan mendapatkan simpati orang lain dengan harta, melainkan dengan wajah yang ceria dan akhlak yang baik’’

Orang yang mudah tersenyum, adalah orang yang senang berbagi keindahan dan kebahagiaan, lewat senyumannya. Karena senyuman yang diukir diwajahnya adalah keceriaan dan kebahagiaan yang mendamaikan. Membuat kita yang melihatnya merasa nyaman.

Bisa kita bayangkan bila kita hidup disekeliling orang yang setiap hari hanya mengerutkan keningnya, sungguh alangkah sempit rasanya hidup. Serasa celah dalam kehidupan terasa mati.

Tersenyum adalah cara termudah mengatasi rasa pedih dihati, senyuman lambat laun akan menyirnakan keruetan yang ada dikepala kita. Dan tersenyum adalah cara bersyukur yang paling sederhana kepada Allah.

Kejadian yang menarik :

Seorang mahasiswi yang hendak membeli buah apel disebuah toko, Kebetulan sang penjaga adalah ibu-bu setengah baya, Ketika ingin membeli mahasiswi tersebut tidak dilayani dengan baik, bahkan tidak ditanggapi, ibu penjualpun sangat acuh kepada mahasiswi tersebut.

Tidak Nampak satu senyumanpun dari sang penjual, Bahkan jawaban ketika mahasiswi bertanya harganya jawaban penjualpun begitu datar.

Walhasil, mahasiswi tersebut mengurunkan niatnya untuk membeli buah dari toko tersebut, mahasiswi tidak nyaman dengan perlakuan dari si penjual. Dan memilih untuk membeli di toko yang lain.

Begitu besar dampak yang bisa kita dapatkan dengan senyuman. Bisa kita lihat dari kisah tersebut ketika seorang tidak ramah, tidak tersenyum, acuh, mampu menjadikan rejekinya terhalang.

Seperti pepatah cina mengatakan ‘’ Orang yang pelit senyuman tidak pantas untuk mnjadi pedagang’’

Pepatah ini benar, Karena orang yang pelit tersenyum, seolah-olah telah membangun dinding pemisah interaksi dengan manusia lainnya, sangat manusiawi jika manusia lebih senang berdekatan dengan orang yang suka tersenyum. Karena senyuman lebih mententramkan.

Apakah alasan kita untk pelit tersenyum, sungguh taka da biaya yang dikeluarkan ketika kita tersenyum. Ibadah dan sedekah yang amat murah meriah, memberiakan senyuman takkan membuat kita miskin, tapi justru akan menjadikan hati lebih kaya dengan kebahagiaan.

Marilah tersenyum, marilah kita buka dinding-dinding, jeruji-jeruji yang selama ini membuat peraudaraan Nampak jauh. Marilah kita hancurkan kebekuan dan kekakuan sikap, agar jalinan kehidupan lebih indah dan bersinar.

Senyum ibarat embun yang jatuh dan menghapus debu siang dan malam. Kita tengok bagaimana kehiduan Rosulullah dalam memberikan kita tauladan, Beliau adalah orang yang memikirkan umat dunia tapi ‘’ Aku belum perna melihat orang yang sering tersenyum melebihi Rasulullah saw’’ (HR. Tirmidzi). Beliau selalu tersenyum, tanda bahwa beliau selalu ingin menebarkan cinta dan kasih sayang lewat senyuman tulus yang selalu Nampak diwajahnya.

Secara kedokteran tersenyum adalah salah satu cara untuk meningkatkan imunitas( kekebalan tubuh), karena sel-sel yang ada dalam tubuh beregenerasi dengan baik.

‘’Tersenyum tidak membutuhkan biaya apapun, tapi memberikan manfaat yang bayak, Ia memperkaya orang yang menerima, dan tidak membuat miskin orang yang memberi. Ia tidak butuh lebih dari sekejap mata, namun kennagannnya kekal hinnga tutup usia’’ Dale Carnegie
fotoartikel5
Marilah kita tersenyum, agar dunia yang kita jalani terasa Indah.
( Isqo)

Pendaftaran Santri Baru