Setiap malam setelah sholat magrib, sebuah tradisi bernama ” Halaqoh “ menghiasi kehidupan para santri di Pesantren Annahl Darunnajah 5.
Halaqoh ini merupakan kelompok ngaji yang dirancang khusus oleh para asatidz untuk para santri yang berdedikasi dalam memperdalam ilmu Alquran dan Iqro.
Dalam suasana yang penuh ketenangan, santri berkumpul di area masjid Kubah 9 Ar-Raihan untuk mengikuti halaqoh bersama pembimbing mereka.
Momen ini bukan hanya sekedar rutinitas harian, tetapi juga menjadi wadah bagi para santri untuk meningkatkan kemampuan membaca Alquran dan Iqro.
Halaqoh diadakan dengan tujuan utama untuk memberikan pembimbingan langsung kepada setiap santri, memastikan bahwa mereka memahami dengan baik isi Alquran dan Iqro serta mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembimbing masing-masing kelompok memiliki peran kunci dalam Halaqoh. Mereka tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai figur yang memberikan inspirasi dan motivasi kepada santri.
Dengan adanya pendampingan personal ini, santri dapat mengatasi kesulitan mereka dalam memahami ayat-ayat Alquran dan tata cara membaca Iqro dengan lebih baik.
Sebagai bentuk keberlanjutan, beberapa santri kelas 6 TMI dipercayakan untuk menjadi pengajar ngaji. Mereka mendapat amanah untuk membimbing santri kelas 1-5 TMI yang dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.
Pemilihan santri kelas 6 sebagai pengajar bukan hanya karena kemampuan mereka dalam mengaji yang sudah teruji, tetapi juga untuk mengembangkan sikap kepemimpinan dan tanggung jawab.
Pembagian kelompok tidak hanya berfokus pada tingkat kelas, tetapi juga mempertimbangkan tingkat kemampuan mengaji masing-masing santri. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu.
Santri cilik dan kelas 6 yang tidak mengajar juga turut dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk tetap mendapatkan perhatian dan bimbingan yang optimal.
Melalui Halaqoh, Pesantren Annahl Darunnajah 5 tidak hanya mencetak santri yang mahir dalam membaca Alquran, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembangnya akhlak mulia.
Selain itu, tradisi ini menjadi sarana bagi para santri untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, menciptakan ikatan kebersamaan yang erat di antara mereka.
Dengan penuh semangat, setiap santri meninggalkan Halaqoh dengan pengetahuan yang lebih mendalam, semangat untuk terus belajar, dan tekad untuk mengamalkan ajaran yang telah mereka pelajari.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pembentukan karakter dan spiritualitas para santri di Pesantren Annahl Darunnajah 5.
