Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si. : Revitalisasi TMI Darunnajah Merupakan Program Darunnajah Saat Ini

Pada apel tahunan atau PORSEKA (Pekan Olahraga Seni dan Pramuka) ke-45 yang sangat spesial dan luar biasa! Mengapa? Karena pesantren Darunnajah di masa pandemi ini, masih tetap kuat dan bertahan, bahkan terus mengalami kemajuan, melebarkan sayap, di masa pandemik.

Kini telah hadir waqaf Darunnajah 18 di Sukabumi, Darunnajah 19 di Karawang dan Darunnajah 20 di Banten. Saat ini sudah mencapai 20 cabang dan sebentar lagi Universitas Darunnajah juga akan berdiri. Kita usaha terus, dan saling mendoakan.

Ini perlu kita syukuri, karena Allah lah yang membuat kita ini terus maju. Hidup ini harus terus bergerak, maju berkembang, dan Darunnajah akan terus bermanfaat untuk ummat, bangsa, dan negara, insyaallah.

Patah tumbuh hilang berganti, sebelum patah sudah tumbuh, sebelum hilang sudah berganti. Kader-kader muda harus terus bermunculan dan menjaga amanat untuk memajukan Darunnajah yang kita banggakan ini.

Tahun ini merupakan tahun kesedihan bagi Darunnajah, عام الحزن , bagaimana tidak, kita kehilangan banyak para pilar, sosok, dan sesepuh Darunnajah, mulai dari K.H. Saifuddin Arief, K.H. Noor Badri, Hj, Sofiah Alwani, Hj. Umiyati, bahkan pendiri Darunnajah, K.H. Mahrus Amin.

Mereka telah berjuang untuk Darunnajah, hidup dan mati untuk Darunnajah. Pesan waqif dan pendiri pada Ikrar Waqaf 1994 merupakan persiapan Darunnajah dimasa yang akan datang, pesan-pesan yang harus kita jaga untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan stabilitas Darunnajah sebagai medan perjuangan.

Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si. : Revitalisasi TMI Darunnajah Merupakan Program Darunnajah Saat Ini
Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si. : Revitalisasi TMI Darunnajah Merupakan Program Darunnajah Saat Ini

Program Darunnajah saat ini REVITALISASI TMI DARUNNAJAH proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali kegiatan, nilai-nilai dan filosofi, kembali ke Khittah TMI Darunnajah.

Apa itu TMI Darunnajah?

Tarbiyatul Mu’allimin Wa Al-Mu’allimat Al-Islamiyah (TMI) adalah pendidikan guru-guru Islam, lembaga pendidikan pesantren berbasis sistem Muallimin. Pemahaman sepenuhnya akan kelebihan kurikulum TMI (Tarbiyatul Muallimin/Muallimat Al Islamiyah) yang menjadi core curriculum dari pendidikan pondok harus difahamkan sedini mungkin bagi santri.

Program TMI ibarat sebuah pohon besar (Syajarah Toyyibah), yang tumbuh secara bertahap. Santri kelas 1-3 adalah pondasi akar yang akan menjadi landasan untuk pendidikan di tingkat selanjutnya (kelas 4,5, dan 6) yang diandaikan batang, ranting, dan daun.

Jika pohon tumbuh sempurna, maka diharapkan akan tumbuh buah ataupun segala yang bisa memberi manfaat untuk alam sekitarnya.

Kenapa harus TMI ?

Selain ini merupakan ijtihad para wakif dan pendiri, TMI adalah program unggul yang sudah teruji dan terbukti banyak melahirkan pemimpin-pemimpin dan ulama’ ulama’ di berbagai level baik regional maupun nasional, bahkan internasional.

Lalu bagaimana itu REVITALISASI TMI DARUNNAJAH? Revitalisasi TMI Darunnajah dapat dilakukan dengan:

1. Memperkuat manajemen dan kepemimpinan.

2. Koordinasi dan kontrol organisasi.

3. Rancang dan Bangun peran atau Empowering/pemberdayaan Santri di berbagai sektor. Santri harus banyak terlibat di semua kegiatan. Santri tidak boleh diam dan hanya ikut-ikutan saja.

Semua wajib terlibat dalam semua aktivitas. Untuk apa ? Untuk mendidik mental, karakter, dan akhlak. Hal-hal tersebut tidak mungkin bisa ditanamkan tanpa adanya pendidikan secara langsung dan keterlibatan.

4. Peran asatidz dan ustadzat sebagai Pembina, Pengawas, dan Pengawal setiap kegiatan perlu ditingkatkan. Jumlah kita ini banyak, jangan mengandalkan satu sama lainnya, tapi semua harus bergerak dalam membina santri, mengarahkan santri, dan mengevaluasi santri.

Jika semua bergerak, maka guru-guru ini akan menjadi kekuatan yang sangat dahsyat untuk kemajuan lembaga dalam rangka menegakkan kalimat-kalimat Allah.

5. Aktualisasi dan kolaborasi semua program pondok yang berorientasi ke dalam bukan berorientasi ke luar.

6. Mengedepankan program Bahasa, firqoh-firqoh atau Klub-klub di setiap kegiatan ekstrakulikuler santri. Santri harus aktif, jangan sampai tidak ikut kegiatan di salah satu klub-klub yang ada di Darunnajah. Santri yang aktif akan menjadi lulusan yang tangguh, tahan banting, dan kreatif.

7. Kaderisasi di semua lini, dari santri sampai guru-guru. Dari santri kelas satu sampai santri kelas enam, dari guru baru, sampai kepada guru senior. Kaderisasi harus diterapakan di semua lini, dari hal-hal yang kecil, sampai hal-hal yang besar.

Semua harus siap. Siap apa?

Siap memimpin dan siap dipimpin. Jangan alergi terhadap perubahan.

 

Upaya-upaya revitalisasi TMI di atas diharapkan bisa melahirkan alumni Darunnajah yang sesuai visi dan misi para pendiri, yaitu menjadi alumni yang:

1. Terampil, yaitu cakap dalam menyelesaikan tugas serta mampu dan cekatan menyelesaikan permalahan.

2. Ulet, artinya tidak mudah putus asa yang disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-cita.

3. Kreatif, memiliki daya cipta dan memiliki kemampuan untuk menciptakan, tidak hanya diam dan pasif atau sekedar ikut-ikutan saja.

4. Inovatif, yaitu usaha para santri dan alumni dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru.

5. Tangguh, tidak mudah tumbang dan putus asa. Selalu kuat dan tidak merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya.

6. Sigap menghadapi berbagai masalah.

7. Sopan dan berakhlakul karimah, baik santri maupun guru. Jangan menjadi orang asing di Darunnajah.

8. Menjadi problem solver (penyelesai masalah), bukan menjadi orang yang membawa masalah.

Bermanfaat untuk lembaga dan ummat, bukan menjadi beban bagi lembaga dan ummat.

Sumber : Sambutan Dr. K.H. Sofwan Manaf, M.Si. dalam Acara PORSEKA DAN KHUTBATUL ARSY KE 45

(DN.COM/almas_khalishah)

Pendaftaran Santri Baru