Dinamika keharmonisan sebuah pesantren adalah adanya hubungan yang mesra antara santri dan kyai, Keharmonisan tersebut juga berfungsi sebagai media Transformasi Budaya, Nilai-nilai dan Falsafah kepada para santri. Selain itu, Pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan tradisional yang terus berkembang menjadi suatu lembaga pendidikian yang menyesuaikan dengan kebutuhan jaman, menunjukkan bahwa peran pesantren sangat besar dalam kehidupan masyarakat.
Salah satu keunikan dari pendidikan pesantren adalah bahwa murid atau yang lebih populer disebut santri belajar dan tinggal dalam asrama atau pondok yang disediakan oleh pesantren. Dengan demikian sebutan pondok pesantren atau pondok menjadi sangat populer. Masyarakat sering mengartikan istilah pondok identik dengan pesantren itu. Banyak pendapat mengenai dinamika keharmonisan antara Santri dan Kyai di Pesantren, karena pengalaman yang didapatkan selama menuntur ilmu berbeda-beda.
1. Apa Itu Pesantren ?
Pondok Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta (non-pemerintah) yang mana para santri diwajibkan mukim atau tinggal di asrama, didalam pesantren terdapat kyai yang memimpin serta mengatur jadwal kegiatan santri yang dibantu oleh Biro Pengasuhan Santri. Selain itu, pesantren terdiri dari berbagai macam diantaranya modern, salafi, semi salaf. Disisi lain, Pondok Pesantren ada yang khusus Tahfidz, khusus putra, khusus putri dan gabung antara putra dan putri yang lokasi asrama, kelas, tempat olah raga dipisah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Di Indonesia terdapat banyak Pesantren, salah satu pesantren di Indonesia adalah Pesantren Modern, perbedaan antara Pesantren Modern, Pesantren Salafi dan Pesantren semi salaf terletak pada kegiatan sehari-hari para santri. Pesantren Modern salah satu Pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Dinamika keharmonisan antara santri dan kyai antara satu pesantren dengan pesantren lainnya tentu saja berbeda.
2. Apa itu Santri ?
Santri merupakan sebutan murid yang tinggal di dalam Pesantren serta mengikuti kegiatan yang telah ditentukan oleh Pimpinan Pesantren dan mendapat pengawasan
selama 24 jam penuh oleh Ustadz dan Ustadzah (sebutan untuk Guru) yang mukim dan tidak mukim. Para santri diwajibkan menggunakan Bahasa Arab dan Inggris dalam berbicara dengan kawan ataupun guru, selain itu, kegiatan belajar para santri dilaksanakan pukul 07:00-14:10 sama halnya dengan murid atau pelajar diluar Pesantren. Di lingkungan
Pesantren terdapat kyai yang mengatur jadwal kegiatan santri dan guru.
3. Kehidupan Santri di Pesantren
Sebagai seorang Santri (siswa/murid) yang tinggal di Pesantren diwajibkan untuk mengikuti setiap kegiatan yang ada dan mematuhi peraturan atau tata tertib yang ada
di Pondok Pesantren. Santri 24 jam berada di lingkungan Pondok Pesantren. Dibawah pengawasan Biro Pengasuhan Santri (BPS). Dan dibawah bimbingan kakak-kakak pengurus Organisasi Santri yang terdapat dalam pesantren. Pengurus Organisasi Santri adalah Santri yang duduk dikelas 5 TMI (Tarbiyatul Mu’alimin Wal Mu’alimat Al-Islamiyah). Sebagai penggerak atau tangan kanan Biro Pengasuhan Santri, yang turun langsung menggerakkan para Santri untuk melakukan aktivitas setiap harinya. Mulai dari bangun tidur sampai tidur seperti sholat berjama’ah, piket/bersih-bersih Pondok, berangkat sekolah, belajar malam, kegiatan ekstrakurikuler, muhadloroh, pramuka, latihan silat/tapak suci, dan lain-lain. Selain itu, para santri juga mencari keberkahan dari kyai serta meminta doa untuk dimudahkan dalam menuntut ilmu di Pesantren selama 6 tahun.
4. Kegiatan Ekstrakulikuler
Ekstrakulikuler santri dimulai setelah sholat ashar berjamaah di masjid atau pada pukul 15:45 yang bertempat di Gedung Olah Raga, adapun ekstrakulikuler olah raga
dipilih sesuai dengan minat serta bakat para santri, selain itu, para santri juga diberi kesempatan untuk mengikuti perlombaan diluar pesantren untuk mengetahui kemampuan
yang dimiliki serta melihat bagaimana hasil latihan para santri dan kesiapan santri untuk mengikuti perlombaan baik dalam bidang akademik maupun olah raga. Keharmonisan antara santri dan kyai semakin terlihat mesra ketika para santri mengeluarkan kreatifitas dalam bidang seni dengan membuat sebuah acara yang besar dan dihadiri oleh Pimpinan beserta jajarannya dan seluruh guru.
