Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Dibalik Layar “Project Sangkuriang” Background PORSEKA Ke-29

Dibalik kemeriahan acara PORSEKA 29, ternyata ada pengalaman yang cukup membuat kita patut berbangga hati. Karena ternyata kita memiliki para santri yang berjiwa pantang menyerah dalam berjuang, tekun serta sabar.

Seputar Banckgroun yang berdiri kokoh di belakang lapangan Pelaksanaan Upacara Pembukaan PORSEKA, barangkali kita tidak sempat memikirkan bagaimana backgroun itu dilukis, disusun dan dipasang sampai berdiri kokoh seperti itu.

Disebutkan bahwa Background tersebut merupakan Background terbesar sepanjang Sejarah Darunnajah Cipining. Luasnya adakah seluas 40 helai kayu lapis/triplek. Amazing!

Dalam hal dekorasi, anak-anak sudah memulainya beberapa hari sebelum hari H (Pembukaan PORSEKA). Melukis dengan media yang luas tidaklah semudah yang kita bayangkan, perlu perhitungan yang pas. Karena bisa jadi apa yg dibuat, ternyata setelah dilihat dari jauh hasilnya tidak pas. Maka butuh ketelitian dan kesabaran didalam mengerjakannya.

Dan yang paling menguras tenaga adalah pada saat pemasangan background tersebut, ditempel diatas rangka kayu yang juga didirikan oleh anak-anak secara mandiri, bergotong royong. Benar-benar mandiri. Setelah kerangka berdiri, selanjutnya penempelan potongan lukisan-lukisan tersebut yang tertuang diatas lembaran triplek sebanyak 40 helai. Waktu pemasangan dimulai malam hari, setelah Isya.

Background PorsekaPada awalnya panitia merasa pesimis dengan apa yang akan dikerjakan anak-anak tersebut, cukupkah waktu pemasangan background hanya dalam waktu satu malam? Sementara triplek yang akan dipasang cukup banyak, 40 lembar. Belum lagi cuaca gerimis pada saat itu. Benar-benar “pekerjaan Sangkuriang” yang harus kelar sebelum ayam berkokok di pagi hari. Tak bisa dibayangkan kalau background tersebut gagal terpasang.

Beberapa orang Ustadz ikut lembur, mendampingi anak-anak kelas 6 memasang Background, dan setelah dikerjakan selama semalaman penuh, Alhamdulillah.. ternyata sesuai yang diharapkan, 40 triplek berhasil dipasang dengan baik, seperti kisah “Sangkuriang”, sebelum ayam berkokok. [WARDAN/Deni]

Pendaftaran Santri Baru