Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Dhorbul ‘Ashaafiir Bihajar Wahid; Daurah, Ziyarah & Umrah!

Penutupan Daurah

Alhamdulillah, Guru Darunnajah Ikuti Daurah Di Makkah!

Penutupan Daurah
Penutupan Daurah

Bertempat di Universitas Umm Al-Quro Makkah Al-Mukarromah, Daurah Ta’lim Lughah ‘Arabiyyah Lighairin Naatiqiina Bihaa ini berlangsung dari tanggal 23 Juli – 30 Agustus 2015 H / 7 Syawwal – 15 Dzulqa’dah 1436 H. Penataran internasional ini diikuti oleh 20 peserta dari Indonesia dan 20 peserta dari Sinegal.

Universitas Umm Al-Quro sejak + 10 tahun silam telah memulai usaha mulia khidmah kepada Bahasa Alqur’an melalui daurah tahunan tersebut. Adalah Syekh Dr. Hasan Al Bukhari yang telah menjalin kerja-sama dengan koordinator utama di Indonesia kegiatan ini yaitu; KH. Dr. KH. Sofwan Manaf, M.A (Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta), Ust. Dr. Faisal Hendra, M.Ed (Dekan UAI Jakarta), dan Ust. Nur Hizbullah, S.Ag.,M.Hum (Ketua Jurusan Sastra Arab UAI Jakarta).

Adapun maksud dan tujuan kegiatan ini adalah:
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Meningkatkan kompetensi pengajar bahasa Arab dalam bidang keislaman.
Meningkatkan kompetensi pengajar bahasa Arab baik tingkat madrasah, pondok pesantren maupun perguruan tinggi.
Memberi wawasan yang luas kepada pengajar bahasa Arab di Indonesia tentang budaya Arab.
Mengenalkan kepada pengajar bahasa Arab tempat-tempat bersejarah.

Pemilihan 20 peserta dilakukan melalui verifikasi data dan dokumen, jawaban tertulis dari beberapa pertanyaan seputar kegiatan Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Arab di Indonesia, serta interview / muhawarah via phone oleh tim penguji dari Arab Saudi dan atau Sudan.

Peserta dari Darunajah 2 Cipining Bogor pada tahun ini adalah ust. Muhlisin Ibnu Muhtarom, S.H.I (Kepala Biro Pengasuhan), pada tahun sebelumnya telah ikut terlebih dahulu Ust. Ridha Makky, M.Pd.I (Kepala Biro Pendidikan) dan Ust. Musthafa Zahir, M.Ag (Kepala Biro SDM).

Berikut nama-nama peserta angkatan IX Tahun 2015 M/1436 H:
No
Nama
Lembaga
Kota
Propinsi
Abdul Rahim, S.S.,M.Ag
MTsN 1 Model Palangkaraya
Palangkaraya
Kalimantan Tengah
Ahmad Jalili, M.Sy
Lembaga Bahasa Arab dan Studi Islam Said bin Zaid
Batam
Kepri
Bahrum Amir, M.Ed
Ma’had Sa’ad bin Abi Waqqash Unmuh Palembang
Palembang
Sumatera Selatan
Bayanuddin Sudin, S.Pd.I
PP. Harisul Khairaat Bumi Hijrah
Tiodre
Maluku Utara
Choirul Walid, Lc.,M.Pd.I
Balai Diklat Keagaamaan Denpasar
Tabanan
Bali
Citrawan, Lc.,M.Pd.I
Ma’had Thalhah bin Ubaidillah Unmuh Palu
Palu
Sulawesi Tengah
Idhar Hayya, Lc
Ma’had Al-Khaazim Unmuh Maluku Utara
Ternate
Maluku Utara
Ikhwan Fikri, Lc.,LL.M
IAIN Raden Intan Lampung
Lampung
Lampung
Lubab Suroya, S.Pd.I
Pondok Pesantren Al-Ismaili
Lamongan
Jawa Timur
M. Nakip Pelu, M.A
IAIN Ambon
Ambon
Maluku Tengah
Mohammad Ahsanuddin, S.Pd.,M.Pd
Univ. Negeri Malang
Malang
Jawa Timur
Muhajir, M.Kom.I
STAIN Jurai Siwo Metro
Metro
Lampung
Muhammad Imran, Lc.,M.Th.I
IAIN Manado
Manado
Sulawesi Utara
Mujahid, Lc.,M.A
IAI DDI Polman
Polewali Mandar
Sulawesi Barat
Muhlisin Ibnu Muhtarom, S.H.I
Pondok Pesantren Darunnajah 2
Bogor
Jawa Barat
Muspika Hendri, M.A
IAIN Suska Riau
Riau
Riau
Rusli Bin Hadi, S.Pd.I
Pondok Pesantren DDI AD
Jayapura
Papua
Saproni, M.Ed
Universitas Islam Riau
Riau
Riau
Ubaidillah Tsabit, M.A
Institut Ilmu Keilmuan Annuqayah
Sumenep
Jawa Timur
Zainul Arifin, M.A.
IAIN STS Jambi
Jambi
Jambi

Kedatangan dan Tempat-Tinggal

Delegasi Indonesia tiba di bandara internasional King Abdul Aziz Jeddah pada pukul 18.30 KSA (22.30 wib), Kamis, 23 Juli 2015. Mereka ditempatkan di hotel Jiwar Masya’ir daerah Aziziyah. Hotel tersebut bersebelahan dengan Universitas Umm Al-Quro Makkah yang jaraknya + 1 km.

Kegiatan Perkuliahan

Kegiatan dauroh ini dilaksanakan selama lima minggu. Setiap perkuliahan ada lima kali tatap muka di kelas. Pelaksanaan perkuliahan mulai hari Ahad-Kamis dari jam 08.00 – 14.00 dan setelah sholat ashar ada kegiatan nasyath masa’i (kegiatan sore) yang dimulai dari jam 16.00-18.00.
Berikut adalah Materi Daurah beserta dosen pengajarnya ;
Ulum Al-Qur’an wa Ulum Al-hadits (Dr. Sulaiman),
Aqidah (Dr. Abdurrahman Al Qusay),
Qadhaya fiqhiyah muashirah (Dr. Sholih Mab’uts),
Maharah al-istimak wa al-kalam (Dr. Arif Syaj’an),
Maharah al-qira’ah wa al-kitabah (Dr. Tsubaiti),
(f) al-mufrodat wa anashir al-lughah (Dr. Ibrahim Al Ju’aid),
(g) Usus manahij ta’lim al-lughah al-Arabiyyah (Dr. Ali Al-Haritsi),
(h) al-ikhtibaraat wa al-taqwim (Dr. Abdul Aziz).
Disamping materi tersebut, ada materi tambahan yang dilaksanakan pada jam 16.00 – 20.00 (nasyath masa’i). Materi yang disampaikan dalam nasyath masa’i tergantung pada dosen pengampu yang berkaitan dengan ahkam sya’iyyah dan ghairu syar’iyyah, termasuk Fannul Khithabah wa fannul mu’asyarah ma’al ghair.

Kunjungan-kunjungan
Selain perkuliahan, kegiatan daurah ini juga diperkaya dan diperluas dengan kunjungan ke beberapa tokoh, Imam Masjidil Haram dan tempat di Arab Saudi, antara lain :

Perpustakaan “Al-Malik Abdullah” Univeritas Umm Al-Qura
Kunjungan ke perpustakaan “Al-Malik Abdullah” Universitas Umm Al-Qura merupakan kunjungan yang pertama dan dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Juli 2015. Lokasinya berada di kampus 2 UQU yang berada didaerah Awali Mekkah. Perpustakaan, “Al-Malik Abdullah” adalah lembaga ilmiah, budaya, pendidikan, sosial. Bertujuan untuk mengumpulkan sumber informasi dan pengembangan cara yang berbeda (membeli dan gifting, pertukaran dan deposit), mengatur dan mengambil waktu sesingkat mungkin, dan disampaikan kepada komunitas manfaat pada perbedaan mereka melalui berbagai layanan tradisional, sebagai layanan pinjaman, referensi dan majalah, fotografi dan modern Layanan sebagai layanan mengambil informasi yang sedang berlangsung, dan disiarkan selektif, dan layanan lainnya yang dihitung melalui memenuhi syarat tenaga kerja ilmiah dan artistik dan teknis di bidang ilmu informasi dan perpustakaan.

Masjid/Jami’ Al-Rajhi
Setelah mengunjungi perpustakaan “Al-Malik Abdullah”, peserta Daurah melanjutkan perjalanan ke masjid Al-Rajhi. Masjid kedua terbesar di Makkah sesudah Masjidil Haram, terdiri dari tiga tingkat, dilengkapi dengan taman-taman yang dihiasi dengan gemerlapan lampu dan area parkir yang cukup luas. Masjid ini dibuka oleh Pangeran Khalid Al-Faisal, Gubernur Makkah dan dapat menampung lebih dari 47 ribu jemaah, yang dibangun oleh pengusaha Syekh Sulaiman Al Rajhi.
Masjid ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap; ruang parkir yang luas, perpustakaan yang menyimpan tak kurang 100.000 judul kitab, perkantoran, dan lain-lain. Selain itu kegiatan dakwahnya juga sangat aktif, pengajian dan pelatihan selalu dilaksanakan. Bagi warga Indonesia, masjid ini juga mengadakan kegiatan khusus untuk mereka diantaranya adalah terjemah khutbah Jumat secara live (jamaah shalat di tempatkan di ruangan bawah yang tidak terdengar suara khatib yang berbahasa Arab, tapi yang terdengar adalah suara penerjemah berbahasa Indonesia).
Arafah, Muzdalifah, Mina dan Jamarat (Masya’ir Al-Haram)
Kunjungan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2015. Peserta mendapat penjelasan tentang batasan wilayah ‘Arafat tempat wuqufnya jama’ah haji. Karena keterbatasan waktu, peserta Daurah tidak diberi kesempatan untuk naik ke Jabal Rahmah. Setelah itu terus menuju Mina tempat mabit jamaah haji, lalu tempat melontar jamarat, (namun semuanya dalam keadaan sepi karena tempat-tempat itu dipakai dan ramai hanya waktu musim haji). Ditempat-tempat ini juga, peserta hanya menyaksikan dari dalam bis karena kondisi sore hari dan jalanan macet sehingga kalau berhenti di tengah jalan takut ditilang polisi.
Hudaibiyah dan Museum Pembangunan Masjidil Haram
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015. Tujuan diadakannya kunjungan ini adalah agar peserta Daurah mengetahui daerah Hudaibiyah. Hudaibiyah adalah nama sebuah sumur arah barat daya dari kota Mekah dengan jarak sekitar 22 km. Sekarang tempat ini dikenal dengan nama Asyamisiy. Kemudian Hudaibiyyah dikenal sebagai nama sebuah peperangan atau perjanjian antara kaum Muslimin dan kuffar Quraisy yang terjadi pada tahun ke-6 hijriyah pada bulan Dzulqa’dah.
Permulaan peristiwa ini adalah ketika Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin melaksanakan umrah, meski beliau paham betul orang-orang Quraisy tidak akan membiarkan begitu saja beliau melaksakan keinginan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Jumlah kaum Muslimin yang ikut dalam perjanjian Hudaibiyah sekitar seribu empat ratus orang. Ini sesuai dengan kesaksian lima orang shahabat yang ikut langsung menyaksikan perjanjian Hudaibiyah dan mereka sepakat dengan jumlah tersebut walaupun ada riwayat dari beberapa sahabat yang menyebutkan jumlah kaum Muslimin lebih dari itu tapi kesepakatan dari lima sahabat tersebut tentu lebih kuat.
Setelah mengunjungi Hudaibiyah, perjalanan dilanjutkan ke museum pembangunan Masjidil Haram. Di dalam museum tersebut, peserta melihat berbagai macam bentuk Masjidil Haram mulai dari awal didirikan hingga terakhir yaitu pintu Ka’bah, tempat Hajar Aswad, sumur Zamzam, dan lain sebagainya.

Pertemuan dengan Ulama
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2015. Bentuk kegiatan berupa kunjungan ke salah satu Imam Masjidil Haram yaitu Sheikh Faisal Al Ghazzawi. Dalam kegiatan tersebut, salah satu dari ulama yang hadir menyampaikan ceramah tentang Keislaman. Setelah itu, Syekh Faisal menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan tamu dari Indonesia dan Sinegal dan beliau berharap agar menyebarkan Islam dan bahasa Arab di daerah masing-masing.

Lembaga Pelatihan Intensif Tahfidz Al-Qur’an
Tempat pembelajaran menghafal Al-Qur’an dan matan kitab dari usia kanak-kanak sampai dewasa. Kepada peserta DTS disampaikanpengantar oleh Syeh Hasan Bukhori, lalu ditunjukkan pencapaiananak-anak yang belajar Al-Quran di masjidil haram. Mereka terbagi menjadi 5 tingkatan kelas. Kelas awal menghafal tentang kaidah-kaidah tauhid. Materinya beragam, mulai tauhid, fiqih, ushul fiqh, nahwu, qiraah, hadis dan lain-lain.
Hadis yang awal dihafal antara lain hadits Arbain. Matan yang dihafalkan terdiridari 5 tingkatan. Di antara matan tersebut adalah, al-arba’in al-nawawiyah,syuruth al-shalat wa arkanuha wa wajibatuha, bulugh al-maram, matan alfiyah ibn malik, jurumiyah, dan lain sebagainya.
Kunjungan di Madinah
Kunjungan di Madinah dimulai pada hari Kamis – Ahad, 13 – 15 Agustus 2015 M / 28 Syawwal – 1 Dzulqa’dah 1436 H. Perjalanan dimulai pada hari Kamis jam 14.30 KSA dari hotel Jiwar Al-Masya’ir menuju Kota Madinah. Waktu yang ditempuh antara Makkah-Madinah + 6 jam dengan menggunakan kendaraan darat.
Beberapa kegiatan di Madinah adalah napak tilas ke Jabal Uhud dan ziarah ke kuburan syuhada’ Uhud. Ditengah perjalanan, sejarah tentang Uhud dijelaskan gamblang oleh Syekh Hasan Bukhori berikut sejarah dan nilai-nilai perjuangan Rasulullah SAW bersama sahabatnyamenyampaikan agama Islam dari nol hingga menyebar ke seluruh dunia.
Penjelasan yang begitu menggebu, menyentuh hati sehingga peserta menghayati ceritanya dan beberapa dari peserta meneteskan air matanya. Selesai penjelasannya, beliau mengajak peserta untuk turun menuju kuburan syuhada’ Uhud dan mendo’akan mereka. Pulang dari Jabal Uhud peserta langsung menuju Masjid Nabawi untuk melaksanakan sholat Maghrib dan Isy’a kemudian istirahat.
Kegiatan di Madinah dilanjutkan pada hari Sabtu, 15 Agustus 2015 dimulai dari sholat subuh kemudian dilanjutkan ziarah ke Masjid Quba’ pada jam 08.00 KSA. Sebagaimana biasa, sebelum berangkat ke tempat kunjungan, Syekh Hasan Bukhori menjelaskan keutamaan sholat di Masjid Quba’ bahwa jika seseorang melaksanakan Dari penjelasan tersebut, beliau mengajak para peserta Daurah untuk turun dari bis dan melaksanakan sholat dua roka’at disana.
Selepas perjalanan dari Masjid Quba’, perjalanan dilanjutkan ke Hisnu Ka’ab Bin Al-Asyraf (benteng Ka’ab Bin Al-Asyraf). Para peserta Daurah turun dari bis dan menikmati pemandangan di benteng tersebut sambil foto bersama. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Khandak.
Sesampainya di Khandak, Syekh Hasan Bukhori kembali menjelaskan perang Khandak. Perang Khandaq terjadi pada bulan Syawwal tahun lima hijriyah dan sebagian Ulama yang lain menyebutkan bahwa peperangan ini berkecamuk pada bulan Syawwal tahun keempat hijriyah. Al-Baihaqi memandang bahwa pada dasarnya kedua pendapat ini tidak beda. Karena yang berpendapat perang ini terjadi pada tahun ke-4 maksudnya empat tahun setelah Rasûlullâh hijrah ke Madinah dan sebelum tahun ke-5 berakhir.
Setelah perjalanan dari Khandaq, dilanjutkan kembali pada sore hari ke Pembangunan Masjid Nabawi. Peserta dibawa ke lantai bawah masjid Nabawi dan ditunjukkan film pembangunan Masjid Nabawi mulai awal hingga terakhir.Setelah penjelasan dari takmir masjid, acara dilanjutkan dengan pembagian buku-buku.
Hari terakhir di Madinah, pagi hari setelah sholat Subuh peserta mengunjungi Tahfidz Al-Qur’an di Masjid Nabawi. Peserta di ajak terlibat langung dengan para santri yang sedang menghafal Alqur’an. Kegiatan ini berakhir pada jam 08.00 dan dilanjutkan dengan sarapan. Pada jam 09.00 perjalanan dilanjutkan kembali menuju Percetakan Al-qur’an Malik Fahd. Peserta diajak melihat-lihat percetakan Al-Qur’an dan diakhir acara para peserta diberi hadiah mushaf.
Akhir kunjungan di Madinah adalah di Universitas Islam Madinah. Para peserta mengunjungi Fakultas Syari’ah dan disambut oleh Dekan Fakultas. Dekan menyambut dengan gembira kedatang tamu dari Indonesia dan Sinegal. Beliau berharap jalinan silaturrahim tetap terjaga sampai kapanpun. Sebelum pulang, para peserta diberi hadiah berupa tas, gantungan kunci berlogo Universitas Islam Madinah dan beberapa kitab. Tepat jam 12.00 rombongan kembali ke hotel dan bersiap-siap untuk pulang ke Mekkah.

Peserta daurah juga berkesempatan berkunjung ke beberapa lokasi lainnya seperti:
Halaqah Tahfidz Masjid Asyur Bukhari
Pameran Assalamu’alaikum Ayyuhan Nabiyyu
Kantor hadiah haji dan umroh
Kunjungan ke KJRI
Kunjungan di Thaif
Friendly match
Selain perkuliahan dan kunjungan, peserta daurah juga melaksanakan friendly match sepakbola antara delegasi Indonesia vs Sinegal. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali selama kegiatan dauroh yaitu tanggal 11 dan 22 Agstus 2015. Semua peserta mengikuti kegiatan olahraga dengan semangat meski tim dari Indonesia kalah berturut-turut 0-1 & 0-2 dari tim Sinegal.

Umrah Sebagai Barakah Daurah
Keistimewaan mengikuti Daurah di Makkah Al Mukarramah adalah sekaligus bisa melaksanakan ibadah umrah. Dalam hal ini peserta daurah dari Indonesia mengagendakan umrah bersama setiap hari libur perkuliahan (jum’at) sebanyak 5 kali selama daurah, bahkan ada beberapa peserta yang menambah dengan melakukan umrah sendiri beberapa kali. Mereka mengambil mi’qat dari Tan’im dan Ji’ranah.

Keistimewaan lainnya, peserta daurah juga difasilitasi dengan kendaraan dan dikawal petugas keamanan serta didampingi langsung Syekh Hasan Bukhari melihat dari dekat proyek perluasan Masjidil Haram. Nampak jelas perhatian kerjaan Arab Saudi dalam pelayanan rumah Allah, maka layak kalau pimpinan mereka digelari Khadimul Haramain Syarifain. Sementara jama’ah pada umumnya dilarang mendekati area kerja tersebut.

Info Daurah 1347 H / 2016 M
Untuk tahun ini daurah yang sama akan dilaksanakan pada 7 Syawal – 10 Dzulqa’dah 1437 H / 13 Juli – 13 agustus 2016 M. Info detailnya silahkan kunjungi www.darunnajah.com (WARDAN/Mr.Mim).

Pendaftaran Santri Baru