Dunia penerbangan kembali berkabung. Pesawat salah satu maskapai swasta Lion Air JT-610 Registrasi PK-LQP Jenis Boieng 737 MAX 8, rute Jakarta – Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dari dari Bandar Udara Soekarno Hatta dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.
“Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar,” kata Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Sindu Rahayu dalam keterangan tertulis, Senin (29/10).
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, posisi pesawat terakhir berada di koordinat 05 48.934 S 107 06.384 E. Sebelum terjatuh, pesawat sempat dikabarkan hilang kontak. Waktu tempuh seharusnya yang dibutuhkan pesawat sampai ke Pangkal Pinang 70 menit.
Pesawat itu dipimpin Kapten pilot Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin dan tiga pramugari yang sedang menjalani pelatihan.
“Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang. Keduanya adalah poilot yang sangat berpengalaman, juga dalam menerbangkan pesawat ke luar negeri,” kata Edward Sirait pula.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, berikut ini kronologi jatuhnya Lion Air JT 610:
Senin, 29 Oktober 2018
Pukul 06.21 WIB
Pesawat Lion Air JT 610 take off
Pukul 06.33 WIB
Pesawat Lion Air JT 610 hilang kontak
Pukul 06.50 WIB
Basarnas menerima laporan dari ATC bahwa pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang mengalami hilang kontak.
“Kalau kami lihat di peta, lost contact ada di atas sini (Karawang, Jawa Barat). Ini jaraknya kalau dari kantor SAR Jakarta 34 nautical mile. Kalau Tanjung Priok 25 nautical mile. Kalau dari Tanjung Karawang 11 nautical mile. Jadi tidak terlalu jauh. Kami dapat informasi bahwa pesawat itu lost contact di ketinggian 2.500 saat itu,” kata Syaugi.
Setelah mendapat informasi itu, tim SAR Basarnas melakukan konfirmasi ke Lion Air dan ATC. “Konfirmasinya bahwa pesawat itu terbang dan lost contact sehingga kami berangkatkan armada, baik kapal laut, tim, dan helikopter,” ujar dia.
Menurut dia, tim SAR Basarnas antara lain menemukan puing-puing pesawat, pelampung, dan handphone.
Pesawat membawa total 189 orang. Terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi, 2 pilot dan 6 awak kabin. Basarnas masih melakukan pencarian lokasi jatuhnya pesawat Lion Air di Tanjung Karawang.
Keluarga besar Pondok Pesantren Darunnajah mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Semoga korban segera ditemukan dan diberikan tempat yang baik disisi Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran dan ketabahan. Aamiin
(DN.COM/almas_khalishah)