Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Darunnajah Latih Santri Tata Cara dan Etika Penerimaan Tamu

Jum’at, 26 Maret 2021  Bagian Penerimaan Tamu Organisasi Santri Darunnajah mengadakan webinar yang bertemakan tentang “Guest Reception Ettiquette and Manners”. Dan yang dibawakan oleh ka Aurora Fitri, alumni Angkatan 40

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَه
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari).

Sesuatu yang ada di kehidupan kita sudah Allah atur dalam Al-qur’an dan juga dalam hadits-hadits Rasulullah SAW. Dan salah satunya adalah memuliakan tamu. Dalam menerima tamu ada 3 Hal qualitas utama yang harus kita perhatikan, diantaranya yaitu: rapi, sopan, dan ramah.

 

Dalam Seminarnya, Ka Aurora memberikan berbagai tips dan tata cara dalam menerima tamu, diantaranya adalah :

  1. Konfirmasi semua kesiapan (hidangan, tata ruang, kamar, dll)

Salah satu etika menerima tamu adalah kesiapannya. Jadi jika ada tamu yang datang, wajib kita siapkan segalanya. Dari ruangannya, di cek ruangannya sudah rapi dan wangi atau belum. Lalu hidangannya.

  1. Tidak membeda bedakan status tamu

Jangan pandang mereka dari segi apapun ataupun jangan memandang rendah siapapun itu. Jadikan semua tamu itu sama.

  1. Apabila tamu menginap, konfirmasi dengan bagian guest house perihal kesiapan kamar

Jangan sampai ada tamu yang datang kita pun belum siap apa-apa, jadi yang diperlukan disini adalah Kerjasama.

  1. Persilahkan duduk

Dipersilahkan duduk terlebih dahulu Ketika adanya waktu untuk menunggu.

  1. Tidak duduk di tempat duduk yang sudah disiapkan untuk tamu

Jika dirumah, tuan rumah akan duduk di bagian lebih dalam rumah dan untuk tamu duduk di bagian tengah rumah.

  1. Menjaga suara, menjaga pandangan
  2. Fokus dan siaga apabila tamu perlu sesuatu
  3. Jangan sibuk sendiri
  4. Menyuguhkan hidangan apapun dengan nampan
  5. Tidak menyuguhkan minuman dengan memegang bibir gelas

Ketika ada tamu, jangan memberikan minum kepada tamu dengan memegang bibir gelas. Jangan hanya berlaku untuk di mana- mana tapi terapkan Ketika tamu datang kerumah. Kenapa tidak boleh memegang pada bagian bibir gelas? Karena takutnya adanya kuman di gelas yang disebabkan oleh tangan kita.

  1. Tidak ikut memakan hidangan untuk tamu

Jangan ikut makan Ketika ada tamu, walaupun di tawarkan untuk ikut makan Bersama hidangannya. Lakukan jika memang diperbolehkan oleh ustadz ataupun ustadzah, dan jangan mengambil makanan yang berat. Ambilah makanan yang sekiranya, itu hanya untuk menghormati tawaran dari tamu yang datang.

  1. Bila tamu bukan mahromnya, seyogyanya tidak menyuguhkan sendiri secara langsung
  2. Bila ditanya “siapa itu?” jawab dengan menyebut nama lalu jabatan (identitas jelas)
  3. Bila tamu telah berpamitan, seyogyanya ikut mengantarkan keluar untuk melepas kepergian

Antarkan tamu sampai ke kendaraannya, sampai hilang kendaraannya dari tempat tinggal kita. Kenapa ini penting? Karena ini merupakan salah satu kacamata ataupun melihat karakter santri- santri darunnajah.

(dn.com/Pers&Jurnalistik2021)

Pendaftaran Santri Baru