Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pada kesempatan kali ini dalam artikel ini saya akan menyampaikan kutipan dari buku karangan dr KH Sofwan Manaf yang berjudul ” Tak Lelah Menjaga Amanah” tentang bagaimana terjadinya Ukhuwah Pondok Pesantren Darunnajah dan Pondok Modern Gontor. Silaturrahmanmi dan ukhuwwah yang terjalin antara Gontor dan Darunnajah tak lekang di makan zaman silaturahim yang sudah terbangun sejak tahun 1959.
Tidak hanya dipertahankan tapi juga dipupuk dan pelihara sehingga membuahkan berbagai manfaat bagi kedua belah pihak maupun bagi ummat islam secara umum. keikhlasan,kesederhanaan dan berdikari benar–benar mereka contohkan dan tak kalah beratnya ialah panca jiwa ke empat , yakni ukhuwwah islamiyyah jiwa inilah yang seperti kosong dan sulit di temukan di kalangan ummat islam Indonesia khususnya.
Begitu mudahnya umat ini terpecah belah dan begitu gampangnya para pemimpin ummat untuk berbeda pendapat dan saling menyalahkan. Begitupun dengan lembaga–lembaga pendidikan islam semuanya sibuk dengan lembaganya sendiri,dan ketika sudah maju tidak peduli dengan lembaga pendididkan islam lainnya. Pendek kata , ukhuwwah islamiyah adalah sesuatu yang mudah di ucapkan tapi sulit dilaksanakan. sejumlah nama yang duduk di dewan nazir adalah mereka yang besentuhan langsung dengan trimurti gontor.
- K.H. Hadiyin Rifa’i : mantan ketua badan wakaf Gontor
2. K.H drs. Hafizh Dasuki, MA :anggota badan wakaf gontor.
3. K.H. Abdullah Mahmud : orang kepercayaan K.H. Imam Zarkasyi di bidang administrasi dan pembangunan ,serta
anggota badan wakaf Gontor.
Oleh karena itu, dewan dan sebagian dewan nazir yang telah dipanggil dengan sang ilahi yaitu : drs. H. Kamaruzzaman, K.H. Nazir merasa perlu untuk mengisi kekosongan dewan nazir. Setelah melaui rapat yang alot, akhirnya diputuskan lah 3 nama sebagai pengganti mereka yang tidak lagi dapat melanjutkan tugas sebagai anggota dewan nazir. Mereka adalah:
- K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A
2. drs. H. Azhari Baedlowi
3. drs. H. Mad Rodja Sukarta
Sebagai anggota dewan nazir darunnajah tentunya memberikan makna tertentu baik bagi darunnajah maupun gontor. beliau berkenan untuk duduk dan meluangkan waktunya sebagai anggota dewan nazir karena kesadarannya akan pentingnya menjaga ukhuwah islamiyah. inilah bukti bahwa manisnya ukhuwwah islamiyyah antara gontor dan darunnajah.
Semoga bermanfaat. (dn13/ghofur)