KEMERDEKAAN merupakan kunci kemakmuran dan kesejahteraan. Maka kemerdekaan menjadi jembatan emas untuk menghadirkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Tidak ada kemakmuran dan kesejahteraan tanpa kemerdekaan. Maka setiap bangsa bangkit dan berjuang melawan hegemoni penjajahan, termasuk Indonesia. Untuk memerdekaan sebuah bangsa pun bukan hanya sekadar menghabiskan logistik dan logika. Tapi kemerdekaan harus direbut dengan air mata, darah, dan nyawa. Hanya bangsa bodoh yang melupakan jasa-jasa para pahlawan yang ikut berjuang memerdekakan bangsanya. Akhirnya, hasil perjuangan berdarah-darah para pahlawan diproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Maka 17 Agustus 1945 menjadi momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Jika sebelumnya bangsa Indonesia hidup dibawah jajahan Belanda dan Jepang. Tapi, sejak kemerdekaan diproklamirkan, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, bebas, dan mandiri. Sebagaimana tercantum dalam amanat Pembukaan UUD 1945: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Maka kemerdekaan wajib disyukuri sebagai anugerah dan nikmat dari Allah Swt.
Sebagai seorang Santri pun kita juga bisa berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan, contohnya adalah belajar. Belajar merupakan sarana pendidikan paling ampuh dalam mendidik generasi bangsa menuju keadaan yang lebih baik.
Di dalam jiwa santri tentu telah tertanam Panca Jiwa, Panca Jangka, Panca Bina, dan panca Dharma yang jika dituangkan dalam semangat mengisi Kemerdekaan bangsa akan menumbuhkan rasa semangat dalam belajar, rasa bangga dan cinta tanah air akan semakin tinggi.