Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Apa sih Photography and Cinematography itu? Temukan Perbedannya Disini!

Photography and Cinematography
Photography and Cinematography

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, berasal dari kata Yunani yaitu “photos” : Cahaya dan “Grafo” : Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Sedangkan Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris cinematograhy yang berasal dari bahasa latin kinema âgambarâ. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung gabungkan gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide.

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik rangkaian gambar atau dalam senematografi disebut montase atau montage.

Untuk mengambil sebuah gambar atau video baik menggunakan DSLR atau Mirrorless, alangkah bagusnya memakai “Mode Manual”. Teknik mode manual ini biasa dikenal dengan Triangle (Segitiga) Exposure, yaitu Shutter Speed, Diafragma dan ISO.

  • Shutter Speed, adalah menangkap kecepatan suatu objek yang akan kita potrait. Yang menentukan seberapa cepat kamera mengambil sebuah gambar. Kelebihan memakai speed yang besar supaya mempercepat pengambilan objek sehingga objek yang bergerak cepat dapat kita tangkap jelas oleh kamera seakan objek tidak bergerak. Kekurangan memakai speed yang besar akan mengurangi cahaya yang masuk pada Objek (gelap).
  • Diafragma, bekerja menyerap banyak dan sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam kamera. Semakin kecil bukaan diafragma maka semakin besar juga bukaan ada lensa dan menyerap banyak cahaya. Kelebihan memakai AF yang kecil adalah meda[atkan cahaya yang banyak & blur pada bagian belakang dari objek. Memakai AF yang sedang (f/8) akan medapatkan banyak focus dari pada memakai AF yang kecil.
  • ISO, menambahkan cahaya yang masuk kedalam Kamera, semakin besar ISO maka semakin banyak objek dapatkan cahaya begitupun sebaliknya, semakin sedikit ISO maka semakin sedikit cahaya yang Objek dapatkan. Memakai ISO yang tinggi akan memperbanyak noise. Memakai ISO rendah akan mengurangi Noise pada gambar.

Dengan menggunakan tehnik segitiga exposure ini, akan lebih mudah mengatur gambar yang diinginkan. Karena pemakaian kamera DSLR dengan mode Manual yang sesuai, tentu akan menghasilkan foto yang lebih bagus dari mode auto.

(DN.COM/almas_khalishah)

 

 

Pendaftaran Santri Baru