Pembekalan Praktik Pengabdian Masyarakat : menyikapi Khilafiyah
Serang, Nurul Ilmi Darunnajah 14 (7/12/2107) santri kelas 6 TMI diberikan pembekalan sebelum melaksanakan kegiatan praktik pengabdian masyarakat. Khilafiyah atau ikhtilaf (perbedaan pendapat, ataupun sikap) yang hukumnya tidak disepakati oleh para ulama adalah hal yang akan sering ditemukan ditengah kehidupan bermasyrakat. Pesantren adalah bentuk kecil dari sebuah gambaran hidup bermasyarakat. Ust. Mastur Ilyas sebagai narasumber berpendapat bahwa Walaupun dipesantren kita juga sering mendapatkan perbedaan tentang ikhtilaf maka ,tentu saja santriwan dan santriwati yang hendak mengikuti kegaiatan Praktik pengabdian masyarakat tersebut harus dibekali mengenai bagaimana menyikapi khilafiyah yang ada di tengah kemasyarakatan. Desa cisantana kab. Kuningan provinsi jawa barat adalah daerah yang nanti akan menjadi tempat berlangsungnya PPM untuk para santriwan kelas 6 TMI, banyak tantangan yang harus dilewati.
“penduduk daerah sana tidak hanya beragama Islam namun juga telah masuk istilah kristenisasi. Maka penduduka disana bermacam-macam agamanya, contohnya : Kristen protestan dan Kristen katholic. Namun tetap mayoritas penduduk beragama Islam. Kita harus bisa saling menghormati dan menghargai kepercayaan.” Kata Ust. Mastur Ilyas disela-sela penyampaian materinya. Kemudain untuk daerah yang akan di tempati oleh peserta PPM putri adalah daerah komplek cijerah, bandung kulon. Daerah tersebut sudah berada di tengah kota, tentu kebiasaan dan cara pandangan hidupnya pun berbeda. Dengan semakin majunya zaman pegetahuan dan ilmu dapat mudah diakses. Di tempat ini pun santri puti atau peserata PPM putri harus bisa berhati-hati, apalagi dengan menyikapi khilafiyah. Semakin tinggi suatu komunitas akan banyak pula perbedaan pandangan dan pendapat. Sebagai orang yang akan terjun masyarakat, dalam materinya ust. Mastur menekankan. “ mengenai masalah khilafiyah hendaknya jangan terlalu dipermasalahkan. Khilafiyah di kalangan masyarakat sebenarnya butuh tak butuh. Tapi kita harus paham bagaimana menyikapinya jika itu terjadi. Jangan banyak menentang. Hormati saja perbedaan dan pandangan orang lain. “ pembekalan seperti ini sangatlah penting untuk disampaikan kepada para peserta PPM agar tidak salah kaprah saat terjun dan belajar masyarakat nanti.