Masjid Raya Kubah 9 Ar-Raihan
Masjid
Masjid adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau umat muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan sebutan lain bagi masjid di Indonesia adalah mushola, langgar atau surau. Istilah tersebut diperuntukkan bagi masjid yang tidak digunakan untuk Sholat Jum’at, dan umumnya berukuran kecil.
Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur’an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan.
Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah sajada di mana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi.
Sejarah Masjid
Menara-menara, serta kubah masjid yang besar, seakan menjadi saksi betapa jayanya Islam pada kurun abad pertengahan. Masjid telah melalui serangkaian tahun-tahun terpanjang di sejarah hingga sekarang. Mulai dariPerang Salib sampai Perang Teluk. Selama lebih dari 1000 tahun pula, arsitektur Masjid perlahan-lahan mulai menyesuaikan bangunan masjid dengan arsitektur modern.
Masjid Pertama
Ketika Nabi Muhammad saw tiba di Madinah dia memutuskan untuk membangun sebuah masjid, yang sekarang dikenal dengan namaMasjid Nabawi, yang berarti Masjid Nabi. Masjid Nabawi terletak di pusat Madinah. Masjid Nabawi dibangun di sebuah lapangan yang luas. Di Masjid Nabawi, juga terdapat mimbar yang sering dipakai oleh Nabi Muhammad saw. Masjid Nabawi menjadi jantung kota Madinah saat itu. Masjid ini digunakan untuk kegiatan politik, perencanaan kota, menentukan strategi militer, dan untuk mengadakan perjanjian. Bahkan, di area sekitar masjid digunakan sebagai tempat tinggal sementara oleh orang-orang fakir miskin.
Saat ini, Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid Al-Aqsa adalah tiga masjid tersuci di dunia.
Bentuk masjid telah diubah di beberapa bagian negara Islam di dunia. Gaya masjid terkenal yang sering dipakai adalah bentuk masjid bentuk T, dan bentuk kubah pusat. Negara-negara yang kaya akan minyak biasanya membangun masjid yang megah dengan biaya yang besar.
Menara Masjid
Bentuk umum dari sebuah masjid adalah keberadaan menara. Menara asal katanya dari bahasa Arab “nar” yang artinya “api”( api di atas menara/lampu) yang terlihat dari kejauhan. Menara di masjid biasanya tinggi dan berada di bagian pojok dari kompleks masjid. Menara bertujuan sebagai tempat muazin mengumandangkan adzan.
Kubah Masjid
Kubah juga merupakan salah satu ciri khas dari sebuah masjid. Seiring waktu, kubah diperluas menjadi sama luas dengan tempat ibadah di bawahnya. Walaupun kebanyakan kubah memakai bentuk setengah bulat, masjid-masjid di daerah India dan Pakistan memakai kubah berbentuk bawang.
Tempat Ibadah
Tempat ibadah atau ruang salatuntuk para jamaah untuk mengisi shaf atau barisan-barisan yang ada di dalam ruang salat. Bagian ruang salat biasanya diberi kaligrafi dari potongan ayat Al-Qur’an untuk memperlihatkan keindahan agama Islam serta Al-Qur’an. Ruang salat mengarah ke arahKa’bah sebagai kiblat umat Islam.Di masjid juga terdapat mihrab dan mimbar. Mihrab adalah tempat imam memimpin salat, sedangkan Mimbar adalah tempat khatib menyampaikan khutbah.
Tempat Bersuci
Dalam komplek masjid, di dekat ruang salat, tersedia ruang untuk menyucikan diri, atau biasa disebut tempat wudhu. Di beberapa masjid kecil, kamar mandi digunakan sebagai tempat untuk berwudhu. Sedangkan di masjid tradisional, tempat wudhu biasanya sedikit terpisah dari bangunan masjid.
Fasilitas Lain
Masjid modern sebagai pusat kegiatan umat Islam, juga menyediakan fasilitas seperti klinik, perpustakaan dan tempat berolahraga.
Masjid Raya Kubah 9 Ar-Raihan
Masjid Raya Kubah 9 Ar-Raihan adalah salah satu masjid terbesar yang terdapat di daerah Cikeusik. Masjid Raya Kubah 9 Ar-Raihan berada di depan Pondok Pesantren Darunnajah 5 An-Nahl, tepatnya di jalan Cikareo-Mantiung Km.04 Kampung Ciseureuh Desa Tanjungan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang.
Masjid Raya Kubah 9 Ar-Raihan adalah masjid yang di waqafkan oleh Haji Hasan, seorang pengusaha dari Jakarta yang mempunyai lahan di daerah Cikeusik. Beliau memiliki perkebunan buah naga yang luas yang berbatasan dengan Pondok Pesantren Darunnajah 5 An-Nahl. Beliau mendirikan masjid yang megah, yang di bangun selama kurang lebih dua tahun. mulai dari membangun pondasi pada tahun 2013 sampai selesai pada tahun 2014 dan di sahkan oleh cama Cikeusik.
Pada tanggal 15 juni 2015 pak Haji Hasan mewaqafkan Masjid Raya Kubah 9 Ar-Raihan kepada pihak Pondok Pesantren Darunnajah 5 An-Nahl dan di sahkan pada acara Panggung Gembira Pondok Pesantren An-Nahl yang ke 6. Haji Sahra sebagai Camat Cikeusik yang menanda tangani sebuah surat pernyataan yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut telah resmi di waqafkan Masjid Raya Kubah 9 Ar-Raihan kepada Pondok Pesantren Darunnajah 5 An-Nahl.
Peresmian Masjid Raya Kubah 9 Ar-Raihan juga di hadiri oleh para tamu terhormat dari berbagai kalangan, seperti Ketua Yayasan Darunnajah pimpinan-pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah dan cabang, serta para Dewan Nazir Darunnajah pusat dan cabang.
Mewaqafkan Masjid
Masjid Raya Kubah 9 Ar-Raihan di waqafkan oleh H. Hasan kepada Podok Pesatren An-Nahl Darunnajah 5 selain sebagai tempat ibadah juga di gunakan untuk kegiatan-kegiatan islami yang di lakukan oleh para santri setiap harinya. Setiap Hari Masjid ini di laksanakan sholat 5 waktu berjamaah, kemudian muhadhoroh, mufrodat, muhadasah, mengaji, dan perayaan hari-hari besar islam di laksanakan di masjid ini.
Fasilitas yang ada di Masjid Raya Kubah 9 Ar-Raihan antara lain; kamar mandi, tempat wudhu dan kamar penginapan untuk penjaga masjid.
(Admin DN 5)